30. Rumah Sakit II

788 75 4
                                    

Happy Reading!!

***

"Kalian apa apaan sih?! Orang lagi sakit berisik banget!" kesal Rafel yang melihat Ezra dan Varro yang baru datang.

Ezra dan Varro hanya memberikan cengiran lebar sambil menggaruk Tengkuk nya yang tidak gatal. "Maaf" ucap keduanya secara bersamaan. Keduanya mulai melirik kearah Tiffany yang sedang berbaring dengan mata terpejam, mereka kemudian melangkah mendekati brangkar tempat Tiffany berbaring. Arnold yang setia duduk di kursi samping Tiffany pun langsung berdiri memberi ruang untuk keduanya mendekat.

Ezra mengamati wajah Tiffany dengan seksama sambil menggenggam erat tangan gadis itu begitupun varro, keduanya sama sama diam dan orang orang yang melihat itu hanya diam begitupun Rendra.

"Tangannya tolong dikondisikan!" sinis Rendra melirik kearah Ezra yang setia menggenggam tangan Tiffany, Ezra yang merasa diri pun mengangkat kepalanya dan kaget melihat keberadaan rendra disini.

Ezra mengangkat sebelah alisnya, bukannya menjawab dia malah balik bertanya. "Sejak kapan lo ada disini bang?" tanya Ezra bingung melihat Rendra. "Lo berdua masuk udah kayak orang yang dikejar setan tau, gaduh!" ujar Rendra memandang sinis kearah Ezra dan Varro.

"Ck! Orang gue khawatir! Tadi aja pas Varro bilang rea masuk rumah sakit gue mau langsung kesini!" ucap Ezra kesal.

"Tadi lo sampe mau mukul gue gegara denger Tiffany masuk rumah sakit! Inget!" cemberut Varro sambil memukul lengan Ezra.

"Apaan lo aja! Gak mau bilang bilang, baru bilang tadi pagi!" kesal Ezra membalas pukulan Varro.

"Rea kan baru masuk tadi!" ujar Varro membela diri.

"Apaan! lo bisa telpon gue kan! Lu aja yang bego!" kata Ezra memukul bahu Varro.

"Udah diem, Rea lagi istirahat! Jangan berisik" ucap Rendra pada keduanya yang mulai saling memukul seperti anak kecil yang berebutan robot mainan.

"Eh! Banyak orang ternyata" kata Ezra setelah sadar ada banyak orang yang berada diruangan ini. "Eh! Pak kepala sekolah juga ada" Lanjut rendra melihat kearah Harry.

Mereka yang disana hanya tersenyum menanggapinya. Berbeda dengan Renata, Opa hardi dan hanna yang diam, hanna menatap sinis kearah Ezra, hanna tau siapa Ezra dan segala reputasi buruk Ezra jadi dia tidak menyukai laki laki muda itu. Berbeda dengan Renata dan Opa Hardi yang hanya memandang datar.

"Dari tadi kali! Buta lo" sinis Rendra sambr melihat Ezra. "Ck! Mulut lo gak bisa santay apa bang? Cukup rea yang punya mulut tajem jangan elo!" kata Ezra cemberut melihat Rendra yang selalu sinis padanya.

"Udah gue bilang kan! Bang rendra sama rea itu cocok! Sama sama sadis, lo aja yang baru nyadar!" kata Varro semangat.

"Kamu Ezra?" tanya Arnold mengalihkan suasana.

"Eh! Iya om. Om tau saya? Om siapa ya?" tanya Ezra bingung yang melihat kearah Arnold.

"Saya papanya Tiffany. Tiffany pernah cerita tentang kamu" kata Arnold memperkenalkan dirinya.

"Hah!? Sejak kapan Tiffany punya papa?" tanya Ezra membuat Varro langsung memukul kepalanya.

'Mulut gue bener bener suka bikin masalah! Kenapa lo gak sejalan terus sih sama otak gue?!' batinnya merutuki kesalahan nya. Arnold hanya tersenyum maklum melihatnya, dia sadar dia salah.

"Maaf baru bisa jemput Tiffany sekarang" kata Arnold merasa bersalah.

"Ah.. Jangan minta maaf ke saya om, minta maaf ke rea. Dia yang paling tau gimana rasanya" ucap Ezra memandang Arnold dalam.

La Vida [Completed✅]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें