5. Siapa?

979 96 0
                                    

"Jika boleh egois. Aku hanya ingin semua orang menyayangi ku, peduli padaku dan tidak ada yang boleh meninggalkan ku"

🍁🍁🍁

Dua Bulan sudah berlalu sejak Event SMA Tri Bakti berlangsung dan ulangan ulangan semester berakhir, saat nya seluruh sisiwa dan siswi beristirahat menghabiskan waktu bersama keluarga maupun teman temannya.

Hanya menunggu beberapa minggu lagi untuk menghadapi Semester baru di awal tahun.

Tepat dirumah Tiffany teman temannya berkumpul, hanya sedikit karena yang lain sudah pergi berlibur sejak beberapa hari yang lalu dengan keluarganya.

Hanya ada sekitar 7 orang yang ada dirumah Tiffany karena sebagian besar sudah berlibur bersama keluarganya termasuk Denis dan Fabian.

"Eh! Udah sepi ya" ujar Arul.

" Iya. Yang lain pada libur bareng keluarga" balas Dina salah satu teman mereka.

"Apalah daya kita yang anak rumahan awokawokawok" ujar Tiffany.

"Kita kemana nih yang enak? Dari pada diem diem aja" tanya yang lain.

"Gue sih terserah kalian" kata Tiffany.

"Eh gue pulang dulu ya.. Udah malem nyokap nelpon soalnya" kata Irfan membuyarkan lamunan mereka tentang destinasi wisata hiburan yang cocok saat ini.

"Eh.. Gue juga deh udah malem soalnya. Duluan re" setelahanya irfan langsung pergi bersama dodi karena rumah mereka searah.

"Kalian nggak mau pulang?" tanya Tiffany.

"Hem.. Yaudah deh kita semua pulang juga. Bicarain besok lagi aja ya" Mereka berlalu satu persatu meninggalkan Tiffany dirumahnya sendiri. Ya. Sendiri.

Tiffany langsung menutup pintu dan membaringkan dirinya diatas sofa ruang tamu sembari menutup mata mengingat pembicaraan nya dengan Rendra, Varid dan Varo sebulan yang lalu.

FLASHBACK ON

"Kenapa manggil gue ke sini?" Tanya Tiffany saat mereka hanya berempat karena temannya yang lain sudah pulang.

"Sebenernya kita mau kasih tau sesuatu sama lo re" kata Varri dengan ragu.

"Kasih tau aja kali" kata Tiffany sambil mendudukkan dirinya disofa ruang tamu.

"Kita harus pulang ke jakarta" kata Rendra lirih. Tubuh Tiffany menegang ketika mendengar perkataan rendra.

"Ma..maksudnya apa?" tanya nya terbata.

"Kita harus balik ke jakarta, papa udah dipindah kerjakan di jakarta" jawab Rendra. Varo dan Varid hanya diam tidak mampu bersuara karena mungkin tidak mau melukai hati Tiffany.

Mereka tau, Tiffany hanya memiliki teman temannya karena mereka belum pernah melihat keluarga Tiffany berkunjung dan Tiffany pun tidak pernah membahas keluarganya didepan mereka.

"Oh.. Jadi kalian mau ninggalin gue ya? Udah nggak papa gue juga bukan siapa siapa kalian. Gue cukup sadar diri kok" Tiffany mencoba menguatkan dirinya dengan tersenyum yakin pada mereka dan coba menyadarkan dirinya bahwa dia bukan siapa siapa mereka. Dia ingin menyadarkan dirinya dimana tempatnya.

"Nggak! Bukan gitu. Kamu udah kita anggap sebagai adik kita re... Jangan bilang gitu! Kita sayang sama kamu, kamu udah kita anggap sebagai keluarga. Adik kita, jadi jangan pernah berpikir kalo kamu bukan siapa siapa buat kita." tegas Rendra. Karena benar Rendra sangat menyayangi Tiffany lebih dari apapun begitupun dengan Varid dan Varro.

"Tapi janji ya! Kalo udah pulang ke jakarta sering sering nelpon! Kabarin gue jangan lupain gue. Inget itu!" jawab Tiffany akhirnya.

"Nggak kok! Kita nggak akan pernah lupain elo! Janji!" kata Varid diangguki oleh Rendra dan Varro.

FLASHBACK OFF

"Lo bohong bang! Katanya lo bakalan sering nelpon, kasih kabar nyatanya apa? Bahkan nelpon gue aja lo belum pernah, sejak lo pergi sampai sekarang.... Hiks" lirih Tiffany.

Tetes demi tetes air mulai membentuk aliran dikedua pipinya. Dia terisak sendiri ditengah keheningan malam, meratapi nasibnya yang pilu.

Sudah cukup sikap sok tegarnya didepan teman teman nya, dia lelah. Lelah dengan semua.

"Kenapa tuhan? Kenapa nasib rea kayak gini?! Kanapa? Rea pengen kayak teman teman rea! Kumpul bareng keluarga. Rea juga pengen. Apa semua yang rea lakukan salah sampai Tuhan nge hukum rea kayak gini? Kenapa hukuman nya sesakit ini?" batinnya

Sudah. Dia sudah tidak kuat, begitu banyak cobaan yang ada dalam hidupnya. Di asingkan dari keluarganya tanpa sebab, kehilangan orang yang dia cintai dan semua orang pergi meninggalkan nya. Apa lagi yang kurang? Semua kesakitan sudah ia alami, apalagi sekarang?

Andai saja dia tidak menolongnya waktu itu mungkin Tiffany sudah tidak ada didunia ini lagi dan mungkin dia masih bisa hidup dengan tenang sampai saat ini. Ini semua karena Tiffany. Jika di ijinkan untuk memilih, Tiffany memilih tidak pernah dilahirkan di dunia ini, jika akhirnya kesakitan lah yang memenuhi sebagian dari kehidupan nya. Ya.. Jika boleh memilih...

Dan jika boleh egois. Dia ingin egois! Dia ingin semua orang memperhatikan nya, menyayangi nya. Dia tidak ingin semua orang pergi meninggalkan nya. Tapi itu hanya sebuah angan, angan yang hanya menjadi angan! yang tidak pernah dapat terwujud.

Lama kelamaan isakan yang keluar dari bibir nya melirih digantikan dengan deruh nafas teratur, pertanda dia sudah tenggelam dalam lautan bunga bunga tidur.

Dan saat itu juga terdengar suara pintu terbuka tanda ada seseorang yang masuk ke dalam rumah tersebut. Seseorang itu memperhatikan sekeliling nya satu kata. Gelap. Seluruh lampu ruangan mati, menyisakan cahaya lampu jalanan yang menyorot masuk ke celah pintu di mana seseorang itu berdiri.

Kemudian retina nya menangkap sosok yang tertidur sambil terduduk didepannya. Lalu seseorang itu mengangkat dan membawa sosok yang tak lain adalah Tiffany kesebuah kamar untuk membaringkan nya memberi kehangatan kasur yang empuk.

Diam. Seseorang itu hanya diam sambil mengamati wajah Tiffany. Jajak air mata dan karena lama menangis membuat mata itu sembab, dia merutuki dirinya sendiri akibat kelalaian nya ya..... Lalai dalam menjaga miliknya. Tanggung jawabnya.

"Maaf..." satu kata keluar dari mulutnya dan disambut dengan liquid bening yang meluncur dari sudut matanya. Dia menyesal. Amat menyesal.

🍁🍁🍁

"Kamu udah bangun?" Kata seseorang itu dengan lembut saat melihat Tiffany sudah ada didepannya. Dia. Orang yang tadi malam membawa Tiffany ke kamarnya.

"Untuk apa anda datang kerumah saya!?" bentak Tiffany melihat orang didepannya sekarang ada kilatan benci terlihat di matanya karena melihat orang itu.

🍁🍁🍁

TBC....



Jangan lupa Vote and Comment!
🍁🍃

La Vida [Completed✅]Where stories live. Discover now