41. Luka Lama

728 77 7
                                    

Coba kalian baca sambil dengerin lagunya. Apalagi kalo mendalami Arti dari lagunya mungkin kalian bisa nangkep sesuatu.

Happy Reading!!
🍃🍁🌻

Give me a therapy, I'm a walking travesty
But I'm smiling at everything
Therapy, you were never a friend to me
And you can keep all your misery

🍁🍁🍁

"Jangan pergi!" teriak seorang perempuan ditengah hujan yang menghujam bumi pada malam itu.

"Maaf" balas orang diseberang nya lirih.

"Gue gak butuh Maaf! Gue mau lo jangan pergi!" kata perempuan itu memaksa.

"Ini udah jadi jalannya Re.. Maaf" lirih orang itu.

Perlahan semua memori menyakitkan dan membahagiakan mulai berputar bagai kaset rusak di kepalanya.

"Janji kok gak akan ninggalin karena aku tau kamu nggak suka sendiri" ucap seorang laki laki disamping nya.

"Ah! Lo tau aja gue kayak gimana" balas perempuan itu dengan malu malu.

"Ih bisa malu juga ternyata" balas si laki laki dengan kekehan mengejek nya.

"Apaan sih?!" kata si perempuan salah tingkah.

"Alah gak mau ngaku kamu"

"Apa yang harus di akuin sih?!"

"Ak-"

"Bodo ah! Laper mau makan. Bye!!" ujar perempuan itu setengah berlari sebelum si laki laki menyelesaikan ucapan nya.

Kemudian memori nya berganti tanpa dia bisa mengontrol nya.

PLAK!

"Sialan kamu!" ujat seseorang didepan nya.

"Sudah saya bilang menjauh kamu semakin menantang! Kamu pikir kamu siapa hah?!" teriak orang tersebut didepan seorang perempuan muda didepan nya sekarang yang terbaring mengenaskan.

Perempuan itu hanya melirik dengan tatapan sinis dan senyum mengejek setia tercetak di wajahnya.

"S..seberapa sering pun anda menyiksa saya anda gak akan bisa ngehancurin semua yang udah saya bangun" ujar perempuan itu terbata.

"Karena saya percaya pada diri saya sendiri!" tegas perempuan itu dengan mata yang nenajam membuat pria yang ada didepannya sekarang sedikit mundur karena takut.

Tapi kemudian dia langsung maju dan memukul kembali perempuan itu tanpa ampun... 

PLAK!

"AAKH.." teriak seseorang perempuan dan langsung terduduk diatas kasur nya.

Mimpi itu lagi.

Batinnya yang mulai mengingat kembali setiap kejadian yang sangat ia hindari kedatangannya. Dengan tubuh gemetar dan wajah yang berlinang air mata serta raut ketakutan diwajahnya ia berjalan kearah pintu kamar dan membuka nya.

Gelap.

Satu kata yang mendeskripsikan keadaan rumah yang ia tinggali sekarang, dia mulai berjalan dengan langkah gemetar kearah pintu kamar disamping nya.

Tok! Tok! Tok

Tidak ada sahutan didalam sana. Dan dia mencoba sekali lagi.

Tok! Tok! Tok!

La Vida [Completed✅]Onde histórias criam vida. Descubra agora