46. DR

677 66 0
                                    

Happy Reading!!

"K...Kenzo"

"Gue kangen" ucap orang yang sedang memeluk Tiffany atau lebih dikenal dengan nama Kenzo.

"Kangen sih kangen gak perlu peluk peluk bego! Masi didepan umum ini" kesal Tiffany dan langsung mengurai pelukan Kenzo.

"Hehehe.. Maaf" balas nya.

"Rea!!" panggil orang yang baru saja datang.

"Woe! Kenzi! Kangen gue" seru Tiffany dan langsung bersalaman dengan orang yang bernama Kenzi itu.

"Nggak peluk nih?" tanya Kenzi menggoda Tiffany.

"Cukup kembaran lo yang gila jangan elo pliss!" ucap tiffany sambil menyatukan kedua tangan nya tanda memohon membuat kenzi tertawa dan Kenzo hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lama gak ketemu"

"Gue lagi banyak urusan"

"Idih idih sok sibuk lo" balas Kenzo membuat Tiffany memutar bola matanya malas.

"Lo aja yang sok sibuk sama pacar pacar lo! Tiap gue telpon aja bilang nya lagi sama pacar"cibir Tiffany membuat Kenzo tertawa. Dan semua interaksi mereka tak luput dari pandangan orang orang disana.

"Gila ya! Sok ganteng banget lo gue tinggal bentar! Sok sok-an jadi fakboy"

"Lo lupa dia kan emang Fakboy" balas Kenzi bertos ria dengan Tiffany dan tertawa membuat Kenzo menggerutu kesal.

"Siapa Re?" tanya Ezra membuat Tiffany membalikkan badannya kearah teman temannya yang sedari tadi menonton.

"Eh ini.. Kenalin temen gue" ucap Tiffany sambil mengenalkan Kenzi dan Kenzo.

"Kenzo"

"Kenzi" ucap keduanya sambil bersalaman.

"Kalian kembaran?" tanya Fabian membuat keduanya mengangguk.

"Ayo duduk, temannya Rea kan? Santai aja sama kita" seru Denis membuat keduanya langsung mengambil tempat disamping Tiffany.

"Lo berdua anak SMA Pelita kan? Lo ketua osis nya?" tanya Varro yang menyadari satu hal.

"Iya" balas Kenzi datar. Berbanding terbalik dengan sikap nya pada Tiffany sedangkan Kenzo sudah bercerita banyak hal dengan mereka, Kenzo orang yang friendly membuat mereka semua mudah bergaul tak terkecuali Anggota yang datang bersama Fabian dan Bian selaku wakil dan ketua Osis SMA Tri Bakti.

Pembicaraan di sana terlihat hangat, mereka saling melempar candaan membuat yang lain mau tak mau tertawa akibat joke Yang di lempar. Sampai seseorang mengintrupsi pembicaraan mereka.

"Permisi" ucap orang itu yang membuat seluruh perhatian terarah kearahnya.

"Ya?" tanya Denis pada orang itu.

"Saya cuman mau bicara dengan Tiffany" ucap Pak Alan yang sekarang sudah berada dihadapan mereka semua.

"Weh.. Bapak baru bentar saya tinggalin udah kangen aja" ujar Tiffany sambil memberikan cengiran lebar.

"Sok banget sih?!" sinis kinan melihat Tiffany. Membuat semua orang menatap sinis kearahnya apalagi teman akrab Tiffany, sedangkan pak Alan hanya diam.

"Ada yang bicara pak tapi bukan bapak kok saya takut ya?" balas Tiffany dengan raut pura pura ketakutan.

"Perasaan kamu aja kali" balas pak Alan membuat Tiffany tertawa, jelas pak gurunya ini sangat mengerti dirinya.

"Btw anyway busway nih ya pak.. Bapak ngapain cari saya? Tumben" ucap Tiffany mengalihkan pembicaraan.

"Ini ada yang nitip kunci motor sama makanan buat kamu" jawab pak Alan sambil menyerahkan kunci motor dan paper bag berisi makanan.

La Vida [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang