42. Geo dan Rencananya

725 66 2
                                    

Sorry lama up. Lagi sibuk sibuk nya ya..  walaupun lagi libur sih. Hehehe.

Dahlah gak mau banyak omongan. Silahkeun!

Happy Reading!!

🍁🍁🍁

"Karena sesungguhnya orang yang tidak pernah menghargai perhatian dari orang orang disekitarnya adalah orang yang paling Bodoh. Mereka mementingkan Ego-nya"

🍁🍃🌻

"Kak" panggil seorang perempuan remaja kearah seorang perempuan dewasa didepan nya.

"Tiffany. Kenapa?" tanya Perempuan itu melihat Tiffany yang berjalan menuruni tangga.

"Kakak mau kemana?" tanya balik Tiffany pada perempuan didepan nya.

"Kakak mau keluar sebentar" jawab Stella, kakak kandung Tiffany.

"Boleh ikut gak? Aku mau ketemu sama temen soalnya" ucap Tiffany.

"Emang kamu udah baikan ya?" tanya Stella kearah adik perempuan nya itu. Karena kejadian empat hari yang lalu Tiffany sangat diperhatikan oleh beberapa keluarganya termasuk Arkam dan Stella tentunya.

"Udah kok" jawab Tiffany cepat.

"Tapi bang Arkam sama bang Rendra kan larang kamu keluar kemana mana fan. Kakak takut mereka marah nanti kalau kamu keluar" ujar Stella mengetahui kalau Tiffany dilarang untuk keluar karena kejadian empat hari yang lalu karena setelah kejadian dimana Tiffany terlihat kacau dia langsung jatuh sakit membuat yang lain sangat khawatir.

"Nggak papa, ayolah kak. Sebenarnya ini janji empat hari yang lalu tapi aku gak bisa dan bisa sekarang" ucap Tiffany memelas.

Stella tampak ragu untuk mengiyakan perkataan adik nya karena dia sangat hafal dengan Arkam dan Rendra jika sudah marah apalagi ini berhubungan dengan Tiffany.

Adik kesayangan mereka.

"Ayolah kak. Please.." kata Tiffany sambil menyatukan kedua tangan nya didepan Stella.

"Yaudah deh. Ayo" ujar Stella akhirnya tidak tahan melihat tatapan memelas Tiffany yang mengarah kearahnya. Tiffany yang mendengar itu tersenyum bahagia.

Dalam perjalanan keduanya saling diam, Stella fokus dengan jalan raya sedangkan Tiffany melihat kearah luar jendela. Jalan yang basah sehabis hujan serta bau tanah basah membuat nya dengan suka rela  menengadahkan kepalanya  keluar jendela untuk menghirup udara segar itu.

Gara gara kejadian empat hari yang lalu membuat nya tidak diijinkan keluar rumah oleh anggota keluarga nya yang lain, Tapi Tiffany sedikit senang karena kejadian empat hari yang lalu membuat keluarga nya sangat memperhatikan nya. Berhubung dia juga masih dalam masa skor membuat nya masih bisa bermalas malasan di rumah.

Perhatian yang tak pernah dia dapat dengan tulus, jika dia sakit hanya dia yang tahu, jika dia kesepian hanya dia yang tahu. Semuanya dia rasakan sendiri tanpa bisa dibagi tapi semenjak Rendra hadir di hidup nya dia kembali mendapatkan apa itu perhatian setelah kepergian Jena.

Rendra sangat berarti untuk nya begitupun sahabat sahabat nya yang lain mereka mengajarkan apa itu kasih sayang, kekeluargaan dan apa itu perhatian. Hal yang sangat Tiffany butuhkan dalam hidupnya yang penuh dengan luka dan kesakitan semua nya dia dapat dari mereka tapi perasaan kali ini sangat berbeda mungkin karena yang memberikan perhatian adalah dari keluarga nya langsung jadi dia sangat bahagia akan itu.

"Udah sampai" ucap Stella membuat lamun Tiffany buyar.

"Ah ya.. Makasih kak" kata Tiffany tersenyum tulus kearah Stella.

La Vida [Completed✅]Onde histórias criam vida. Descubra agora