{The Journey - IV}

5.1K 581 40
                                    

'Puzzle memori bukanlah tentang ingatan seluruh rakyat yang hilang karena percepatan waktu Prince. Tetapi puzzle memori merujuk pada ledakan itu.'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Taehyung menatap Jihoon dan Woojin bergantian. Keduanya membungkuk hormat sejak Taehyung mendapatkan persetujuan dari Jimin untuk mengatakan ‘Ya’, bahwa dia adalah Hyades. Itu pun setelah Jimin yakin jika keduanya dapat dipercaya.

“Kau tidak memberi hormat pada Jimin?” tanya Taehyung. Sebenarnya ia ingin tertawa dengan adegan ini. Tapi apa boleh buat? Toh dia memang Pangeran.

Woojin mengernyit. “Kalau begitu beritahu kami siapa sebenarnya dirimu Tuan.”

Taehyung menghela nafas. “Dia adalah Prince Sideris. Adik dari Prince Equinox kalau kau tahu.” Woojin dan Jihoon saling menatap.

“Astaga! Maaf atas kelancangan kami Pangeran. Kami siap dihukum!” pekik keduanya membungkuk lagi.

“B-bb-mftt- Buahahahahahahahhahahaha!!!” Taehyung tertawa kencang. Jimin melotot padanya. Apa yang dia lakukan benar-benar tidak sopan.

“Maaf Prince. Sebenarnya apa yang kau tertawakan?” tanya Jihoon aneh.

Taehyung menyadari tatapan Jimin dan menghentikan tawanya. “Ekhm.. Tidak-tidak. Tidak ada. Hanya.. jangan terlalu formal saja. Itu membuatku canggung."

Jihoon memekik, “Astaga! Demi semesta alam! Ternyata hari ini akan benar-benar terjadi Woojinnie!” sementara yang menjadi dongsaengnya itu hanya mengangguk, menatap hyungnya bahagia.

Jimin mengernyit sedangkan Taehyung menatap haru. Yah meskipun ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

“Oke, jadi bagaimana?” tuntut Jimin akhirnya.

“Soal apa?” tanya Woojin bingung.

“Soal siapa kalian! Kenapa kalian tahu jika Taehyung adalah Prince Hyades?” tanya Jimin sekali lagi.

Jihoon mengangguk mengerti. “Ah.. Sebelumnya aku sudah memperkenalkan diri. Namaku Nelseus. Ini adikku Arsius atau kau bisa memanggilnya Park Woojin. Kami adalah orang-orang yang terpilih sebagai penjaga salah satu ‘The Circle of Stones’.”

“The- apa?” tanya Taehyung pada Jimin.

Jimin menggeleng tidak tahu. Ia juga tidak pernah mendengar soal itu. “Apa itu artinya?”

“Kami juga tidak banyak tahu. Tapi batuan Krystal Tourmaline yang kau pegang tadi berasal dari ledakan atmosfir beberapa ratus tahun yang lalu. Kami, orang-orang terpilih meyakini jika batuan ini adalah kepingan memori yang akan membawamu pada kejadian saat itu.” jawab Woojin.

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin