Chap 15

3.8K 539 34
                                    

The Last IV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Last IV

.

.

Aphelion sibuk membuka buku-buku di perpustakaan mencari kasus serupa dengan yang Sideris alami setelah keluar dari hutan larangan. Sesekali ia memijit pangkal hidungnya pening sementara Paleo tetap berjaga di laboratorium bersama Demersal dan Blazar.

“Aku tidak menemukan apapun.” ucap Glasio.

“Aku juga.” Aphelion mengangguk putus asa.

“Memang apa yang sebenarnya terjadi tuan?” tanya George penasaran. Begitupula Luminos dan Arête yang ikut menemani sekaligus membantu mencarikan beberapa buku yang dibutuhkan.

“Hutan larangan. Apakah ada kasus-kasus aneh setelah seseorang keluar dari sana?” tanya Aphelion mengingat-ingat.

“Banyak kasus terjadi. Tepatnya kasus seperti apa?”

.

.

.

.

.

.

🌟

.

.

.

.

.

.

Coastal dan Hyades menatap gelisah. Pasalnya baru saja mereka mendengar Sideris tertawa lalu sedetik kemudian dia menangis meminta pertolongan. Apa yang harus mereka lakukan sekarang?

“Ayo kita-”

“DIAM! Jangan berani-berani mendekat!” bentak Sideris dengan mata melotot. Sedetik kemudian ia tertawa lagi-lagi dengan wajah mendongak angkuh.

“Siapa kau sebenarnya? Dimana Sideris?” tanya Coastal kesal.

“Kalian tidak akan pergi kemanapun. Kalian semua harus mati!”

‘BLARRRR!!’

Coastal tersungkur jatuh dan serangan Sideris mampu membuatnya luka di beberapa bagian. Warna mata Coastal berubah biru dan sebuah cahaya keluar dari tangannya.

‘BLAAARRRR!!’

Sideris terlempar jauh. Ia terbatuk-batuk dengan posisi tubuh tengkurap. Tangannya mengepal lemas di atas pasir. Sementara Hyades, ia membulatkan matanya karena tak tahu harus menyelamatkan siapa.

“Co-Coastal.. Hy-Hyades.” mata sendu Sideris membuat keduanya panik.

“Sideris, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk-”

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang