{The Journey - IV}

4K 497 5
                                    

'Aku sudah berjanji bahwa aku akan menerima takdirku.'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Irish benar. Entah bagaimana namun hari ini memang terjadi badai yang cukup besar. Padahal sebelumnya langit tampak cerah meskipun sebenarnya langit di Nukleus hanya memilki warna putih polos seperti biasa.

Sideris duduk di salah satu sofa yang paling dekat dengan perapian. Ia menarik selimut dan mengeratkannya pada tubuh setelah Jed memberikannya beberapa menit yang lalu.

“Cokelat panas selalu menjadi yang terbaik saat badai datang.” ujar Cad yang datang dari arah dapur membawa lima mug besar berisi cokelat panas yang sudah ia siapkan.

“Cokelat panasmu selalu yang terbaik Cad.” puji Irish menerima mug miliknya. Cad tersenyum lalu membagikan sisanya.

“Terimakasih.” ucap Hyades dan Sideris.

“Bagaimana keadaan di masa depan? Apakah hidup di jaman itu menyenangkan?” Jed melirik Sideris dan Hyades yang terlihat sedang sibuk meniup uap panas di atas mug yang dipegangnya.

“Uhm? Ya lumayan. Tentunya berbagai hal yang ada disana semuanya masuk akal. Sesuatu yang berbau sihir hanya ada di dalam film.” jelas Hyades. Irish mendengarkannya dengan seksama.

“Apa itu film?” tanya Jed.

“Salah satu media komunikasi. Film itu memiliki gambar dan audio visual yang dapat di tonton dan di dengarkan oleh banyak orang. Secara singkatnya sih begitu. Tapi aku tidak belajar banyak dan bahkan.. aku belum sempat menyelesaikan sekolahku sampai akhirnya Sideris dan hyungdeul mengatakan bahwa aku adalah.. pangeran bintang. Hahaha..” Hyades memegang erat mugnya.

Sideris melirik Hyades dan ia menyadari itu. “Tidak usah khawatir. Aku sudah berjanji bahwa aku akan menerima takdirku.” lanjut Hyades.

“Kau pasti sulit mempercayai semua ini.” ucap Cad.

Hyades mengangguk membenarkan. Cad tersenyum. “Jangan khawatir. Kudengar kau sudah terlahir dengan segala talenta yang luar biasa. Juga Prince Sideris, kudengar kau juga mempunyai kemampuan analisa yang sempurna. Aku yakin, kalian bisa membawa seluruh semesta menjadi lebih baik.” hibur Cad.

“Siapa yang mengatakan begitu?” tanya Hyades tersenyum. Kalimat itu terdengar lucu.

“Ramalan.” jawab Cad. Setelahnya semua terdiam. Kalau ramalan yang berkata begitu, maka sepertinya mereka semua hanya harus menunggu hingga hari pembuktian.

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt