{The Journey - VI}

3.9K 531 38
                                    

'Aku akan melakukan apa pun untuk menyelamatkannya.'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sideris selalu sadar bahwa pertengkaran tidak akan bisa menyelesaikan apa pun. Ia lebih memilih untuk mulai menjelaskan semua hal yang terjadi pada Paleo, Coastal, dan Glasio dibandingkan terus berdebat. Hyades menghela nafas, terkadang dia juga menambahkan beberapa hal yang ingin disampaikan. Namun tanpa disangka ketiganya tidak merespon berlebihan. Hanya mengangguk dan sesekali menunjukkan wajah kebingungan. Sideris bersyukur dan berharap hal positif akan terus terjadi kedepannya. Ia juga berusaha membujuk agar mereka semua memiliki keinginan yang sama dalam menciptakan kebersamaan dan hubungan yang baik antar elemen. Terutama setelah ucapan Hyades soal orang tua mereka tadi, semoga Coastal dan Glasio tidak menganggapnya serius.

“Aku tidak tahu kalau Equinox sampai begitu.”

Sideris mengangguk menjawab ketidakpercayaan Glasio. “Tapi semua itu benar. Hanya satu hal yang kuminta, jangan menyalahkan dan berpikir siapa-siapa yang menjadi penyebabnya. Bahkan kerajaan kalian pun bisa begini hanya karena pengaruh sihir para peramal.”

“Bolehkah aku melihatnya?” pinta Coastal.

Paleo mengangguk. “Ya. Aku juga ingin melihatnya.”

“Tentu saja. Aku akan menunjukkan dimana Equinox hyung berada.”

Sideris berjalan memimpin diiringi Hyades. Sisanya mengekori kemana keduanya melangkah. Melewati gedung utama kastil, berjalan terus ke belakang hingga akhirnya bertemu dengan undakan tangga yang menuju ke sebuah ruangan bawah tanah.

“Aku tidak pernah tahu kalau Ecliptic memiliki tempat seperti ini.” gumam Coastal.

Sideris menoleh. “Kau pernah ke istana?”

Coastal tersenyum. “Bisakah kita masuk saja? Aku benar-benar ingin melihat kondisinya.”

Sideris terdiam terkesima dengan Coastal yang tiba-tiba tersenyum seperti tadi. Sekian detik kemudian ia beralih menuruni tangga lalu meletakkan jari-jarinya pada kotak sensor. Seperti biasa, pintu tersebut bergeser secara otomatis dan menampakkan ruangan serba putih di dalamnya.

“Apa ini?” tanya Paleo takjub.

“Ini laboratorium yang diciptakan oleh Luminos, Blazar, dan tentu saja Aphelion hyung. Benar kan, Hyades?” tanya Sideris sebelum melanjutkan kakinya untuk masuk.

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang