{The Journey - IV}

4K 553 41
                                    

'Kalian saling bertengkar dan berdebat. Itu menyenangkan bagiku.'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kalau kau senang menatap langit, maka kau bisa dengan puas melihatnya disini. Saking puasnya, kau sampai tidak bisa membedakan mana pagi, mana siang, dan mana malam. Namun Sideris? Dia mulai terbiasa dengan itu. Pagi sekali bahkan ia sudah bangun dan meminta Blazar untuk memesankan beberapa jenis bunga terbaik dari pedagang. Tentunya dengan senang hati Blazar mendengar dan melaksanakan perintah tuannya. Membawa beberapa bunga yang dipetik langsung dari perkebunan dan menyimpannya di aula utama.

“Terimakasih.” Sideris tersenyum senang sambil berkacak pinggang menatap tumpukan bunga dihadapannya.

Blazar yang berdiri di sebelahnya mengangguk. “Daisy, buttercup, aster, chicory, peony, lavender, dan.. matahari. Kalau masih kurang, aku akan mencarikannya lagi.” jelas Blazar.

“Sementara ini sudah cukup. Kau memilih bunga yang luar biasa.” pujinya.

“Bukan masalah. Memang untuk apa tuan?”

Sideris mengalihkan pandangannya menatap Blazar. “Mm.. aku ingin mengisi semua vas di kastil dengan bunga. Tidakkah kau bosan melihat semua miniatur planetarium disini? Bahkan kau bisa melihat secara nyata diluar istana.”

Blazar terkekeh kecil. “Lakukan apa yang kau suka tuan. Tapi aku tidak pernah mendengar bahwa ada pangeran yang kebosanan dengan lingkungannya sendiri. Terlebih itu adalah tempat kelahirannya dan wilayah dimana ia harus memimpin.”

“Oh begitu ya?” Sideris meletakkan telunjuknya di kening mencoba mencerna.

“Kau lucu sekali.” Blazar tersenyum. “Baiklah. Kalau begitu segera selesaikan dan aku akan memanggilmu kalau makan pagi sudah siap.” pamitnya.

“Oke.” angguk Sideris.

“Dimana tuan Hyades?” Blazar membalikkan tubuhnya.

“Aku disini.” sebuah suara menginterupsi. Hyades berjalan menuruni tangga utama sambil tersenyum.

“Oh baiklah.” Blazar mengangguk kecil. Ia melanjutkan langkahnya lalu menghilang dibalik pintu besar aula.

“Kau sedang apa?” tanyanya penasaran melihat Sideris dan tumpukan bunga didalam kotak anyaman besar berwarna cokelat.

“Ah, aku berencana ingin mengisi vas-vas yang dipajang di kastil dengan bunga ini. Kau mau membantuku merangkai?” tanyanya.

Hyades mengangguk antusias. “Ya! Tentu saja!”

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang