{The Journey - VI}

4.3K 544 22
                                    

'Tidak ada solusi. Kau juga akan berubah setelah menyentuh air itu.'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hyades terus menepuk-nepuk kedua telinganya sembari memejamkan mata. Ia tidak pernah percaya dengan pendengarannya saat ini. Seekor paus berbicara dengannya? Oh yang benar saja.

‘Kau belum menyampaikan pesanku pada Prince Sideris tuanku.’

“Astaga! Baiklah! Baiklah!” kesal Hyades.

“Apa lagi?! Kau belum mau menjawab pertanyaanku huh?! Kita sudah berenang semakin jauh!” omel Sideris. “Dan tentu saja kita tidak mungkin bisa kembali keatas untuk menemui Frixius dan adiknya.”

“Aku akan mengatakanya.” Hyades menghela nafas. “Paus ini bilang, dia.. dia mengucapkan salam selamat datang untukmu wahai ‘Prince Sideris’. Ia senang bisa bertemu dan merasa sebuah kehormatan baginya bisa menolong kita dari serangan monster tadi.” Hyades memutar matanya malas. Respon selanjutnya tentu saja tidak akan membawa sebuah perubahan pada teman keras kepalanya ini.

“Otakmu-”

“Otakku baik-baik saja ya ampun! Jangan bertanya lagi!” kesal Hyades.

“Aigoo.. Yak! Kenapa jadi kau yang marah-marah? Tidak bisakah kau lihat wajahku ini? Bukankah terlihat khawatir?” tunjuk Sideris pada wajahnya sendiri.

“Mengkhawatirkan lebih tepatnya! Kau mengejekku atau apa? Aku benar-benar bisa mendengar hati dan pikiran paus ini Prince Sideris yang terhormat!” Hyades mulai menggerutu.

“Jangan mengada!”

“ASTAGA!”

‘Kau bisa perintahkan sesuatu padaku tuan, agar Prince Sideris percaya bahwa kau benar-benar bisa berbicara denganku.’

Hyades melirik pada kepala paus ini. “Baiklah.” angguknya.

“Apa?” tanya Sideris dengan banyak dugaan di otaknya.

“Aku perintahkan kau untuk berenang lebih cepat ke dasar.” ucap Hyades pasrah.

Tak lama kemudian..

“WAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!”

.

.

.

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now