{The Journey - I}

4.4K 530 13
                                    

'Apakah kita akan segera tahu bagaimana rasanya hipotermia?'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah mengucapkan mantra teleportasi, Sideris dan Hyades bernafas lega karena pada akhirnya mereka berdua bisa keluar dari istana Caeruleus. Hyades berkacak pinggang sembari mendongak ke atas. Seharian ini ia tidak melihat matahari dan sekarang keadaan laut tidaklah jauh berbeda dengan keadaan di dasar palung. Gelap dan hanya terdengar bunyi deru air dimana beberapa makhluk laut masih terlihat sibuk berenang.

"Jadi? Apa rencanamu itu?" tanya Sideris memecah keheningan.

Hyades mengernyit. "Rencana apa?"

"Kau bilang 'percayakan saja padaku' soal mengikuti kemana Coastal pergi. Lalu setelah itu hanyalah kekacauan yang tersisa." Sideris menghela nafas.

"Ah ya. Itu memang rencanaku. Memancing Coastal agar kau memberontak. Pada akhirnya kau bisa bebas dari pantauannya selama di istana."

Sideris tak habis pikir dibuatnya. "Lalu dengan membiarkanku meringkuk didalam penjara bawah tanah yang panas itu?"

"Panas?" Hyades melirik bingung.

"Oh ya! Otakku sampai mendidih saking kesalnya." Sideris tersenyum miris.

"Maaf untuk itu. Aku tidak tahu, karena yang kutahu kau ini pemarah. Buktinya saja saat aku memancing pembicaraan agar Coastal membahas agendanya, kau langsung saja membentaknya dan bangkit dari kursi. Sebenarnya aku agak terkejut sekaligus senang karena rencanaku berhasil." ucap Hyades polos.

Sideris menyipitkan matanya. "Kau bilang aku apa?"

"Tapikan nyatanya kau berhasil kabur Sideris. Ayolah, aku melakukan itu karena aku percaya kalau ide mu lebih cemerlang dariku. Kalau aku yang tinggal di bawah sana, pastilah semuanya akan gagal." Hyades merengek.

"Kalau bukan karena Thilius dan hyungnya, tentu saja aku masih disana! Dasar bodoh! Tidak bisakah kau berpikir panjang?!"

"Thilius dan hyungnya? Mereka disana?" Hyades membulatkan matanya.

"Ya. Aku sedang berusaha mencari jalan keluar menggunakan kompas dan peta rahasia. Tetapi sebelum aku mengeluarkannya, Thilius sudah muncul begitu saja di depan teralis. Ia membukanya dengan beberapa mantra lalu membantuku kabur. Sementara hyungnya, Frixius berjaga di gerbang depan membekukan beberapa prajurit Caeruleus agar kami tidak ketahuan."

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz