⏳ Book 1 [end]
Semua elemen itu harus hidup berdampingan. Namun apa jadinya jika para pemimpin Elemen saling memiliki dendam tersendiri? Lalu apakah itu memori kepingan semesta? Bisakah mereka 'para pemimpin Elemen' kembali bersatu demi damainya sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Last V
.
.
Coastal memperhatikan Hyades yang sedari tadi terdiam dengan kening mengernyit bingung. “Ada apa?”
“A-ah? Oh, ini. Kalung dengan batuan hijau yang digunakan Sideris. Kurasa dia tidak pernah memiliki benda seperti ini.” jawabnya. Sementara pandangannya tetap tertuju pada benda tersebut.
“Begitukah?”
Keduanya saling menatap dengan pikiran masing-masing. Tak lama Sideris terdengar merintih dan membuat keduanya beralih. “Kau tidak apa-apa?” tanya Coastal yang mulai mendudukkan dirinya sendiri. Ia meletakkan punggung tangannya di kening Sideris. “Suhu badannya sedikit panas.”
“Kita lepaskan dulu kalungnya. Aku hanya takut kalau benda itu benar-benar menjadi penyebabnya.” ucap Hyades lalu membukanya tanpa menunggu jawaban Coastal.
“Pantas saja dia memegangi lehernya terus setelah masuk ke dalam air heros.”
“Benar juga.”
“Air suci akan menolak semua hal yang berhubungan dengan sihir hitam. Untunglah Elena membantu kita.”
“Sihir hitam benar-benar menakutkan ya?” Hyades terkekeh kecil mengingat Sideris yang dikenalnya berubah menyeramkan.
Coastal mengangguk pelan. Itulah kenapa ia benci dengan Irish. Menurutnya, bangsa Eos tidak ada yang bisa di percaya. Ia selalu menyamaratakan bahwa sedikitnya semua bangsa Eos memiliki naluri yang berbeda dari bangsa lain. Menurutnya, kebanyakan dari mereka berkeinginan untuk menghancurkan.