{The Journey - VI}

4.8K 584 7
                                    

'Geoccialand maksudmu?'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Setelah mengikuti Taehyun melewati tangga memutar dan lorong yang berkelok, pada akhirnya Jimin dan Taehyung sampai di depan sebuah pintu besar untuk yang kedua kalinya. Tampaknya bangunan ini adalah salah satu bagian dari menara-menara tinggi yang sempat mereka lihat dari lorong penjara sebelumnya.

"Nah, disini kamar kalian." ucapnya lalu membukakan pintu.

Keduanya menyapu pandangan kesekitar. Kamarnya lima kali lebih besar dari penjara bawah tanah. Taehyung bernafas lega. Kasur empuk besar yang berukuran lebih dari king size dengan seprai berwarna perak dan selimutnya yang menjuntai sampai ke lantai. Furniture mewah dan-

"Hei! Tidak ada televisi!" pekik Taehyung.

Taehyun mengernyit. "Apa itu televisi?"

Taehyung melirik Jimin. Keduanya tertawa bersama. Akhirnya si pesuruh menyebalkan ini tampak bodoh didepan mereka.

"Yah.. Sebuah benda elektronik yang dapat mengeluarkan suara dan gambar." jawab Jimin singkat.

"Apaa.. benda itu hasil sihir? Aku tidak pernah melihat hal semacam itu." tanyanya bingung.

Taehyung memutar matanya malas. "Sudahlah.. kau tidak akan mengerti. Kalau begitu aku dan Jimin akan istirahat."

"Ah, satu lagi." ucap Taehyun. "Karena kalian tinggal di istana, kalian harus mengenakan baju istana. Mandilah dan kenakan baju tamu yang tersedia di lemari. Jam 7 aku akan menjemput lagi untuk makan malam." lanjutnya lalu pergi.

.

.

.

.

.

🌟

.

.

.

.

.

.

Jimin dan Taehyung saling menatap ke atas dan kebawah satu sama lain sejak keduanya selesai mandi. Baju beludru lengan panjang berwarna dark green dan celana bahan berwarna hitam legam membuat keduanya tampak seperti anak kembar. Kancing bulat berwarna emas berjejer kebawah dengan ikat pinggang hitam ditengahnya. Dua buah rumbai-rumbai yang berwarna sama seperti kancing juga bertengger di bagian kanan dan kiri bahu mereka.

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें