{The Journey - VII}

3.7K 503 14
                                    

'Harapanku hanya berkumpul dengan keluargaku. Bagaimana denganmu?'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sideris terus melangkahkan kakinya tanpa henti hingga ekor matanya mendapati sebuah tangga sempit menuju ke sebuah menara belakang yang belum sempat ia periksa. Ia berusaha mendekat dan berdiri di ujung bawah tangga dengan perasaan ragu. Disini sepi. Tidak ada pelayan istana yang berkeliaran.

Sideris menimang-nimang. Apakah Hyades sudah melakukan tugasnya? Apakah dia sudah kembali ke kamar? Kalau begitu Sideris tidak bisa diam lebih lama lagi. Kakinya meneruskan langkahnya ke atas tangga. Di ujungnya terdapat sebuah pintu berwarna hitam. Sideris terus mendekat hingga tangannya berhasil meraih knop pintu. Ia membukanya sepelan dan sehati-hati mungkin. Dadanya berdegup kencang. Situasi ini benar-benar membuatnya kesal. Bagaimana bisa dia mencuri barangnya sendiri?

Setelah dirasa aman, Sideris menyapu pandangan ke sekeliling. Ini adalah sebuah kamar. Tapi kamar siapa? Kenapa terletak jauh dari ruangan-ruangan utama? Ia terus berkeliling berharap usaha terakhirnya ini tidak sia-sia.

Hidung Sideris sedikit mengendus. Baunya seperti tidak asing. Setelah berpikir cukup lama akhirnya ia menyadari. Ini bau wewangian yang sama dengan Arête. Ia pernah menciumnya saat di kereta.

“Aha!” desisnya pelan. Ia menemukan ransel itu. Ia berjalan mendekat dan meraihnya. Membuka dan memeriksanya sejenak lalu berpikir sesuatu. Setelah urusannya selesai, ia langsung kembali ke pintu. Menutupnya pelan. Turun dengan hati-hati dan siap berlari ke kastil utama.

“Tuan?”

‘Deg!’

Baiklah. Tidak pernah Sideris merasakan hal semacam ini kalau bukan saat sedang dimarahi oleh Equinox hyung. Tubuhnya tiba-tiba saja kaku. Suara dibelakangnya membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Demi semesta! Tiba-tiba saja ia ingin memiliki kekuatan super agar dapat melakukan sesuatu tanpa rapalan mantra. Kekuatan cahaya yang dipelajarinya tentu tidak akan membantu. Terkecuali kau ingin mengacaukan semuanya sekarang dan sudah siap untuk mati.

“Apa yang sedang kau lakukan disini?” tanyanya yang entah bagaimana tapi tiba-tiba saja dia sudah berdiri dihadapan Sideris.

“Ah-uh.. Arête.” Sideris berusaha tersenyum natural. Namun tampaknya sia-sia saja. Ia pasti terlihat sangat bodoh sekarang.

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now