Sang Pangeran Alfiyyah

4K 246 22
                                    

Pagi ini matahari begitu cerah. Bahkan, aku terbangun karena nya. Sinarnya menembus sekat-sekat jendela kamarku. Aku melihat jam digital di handphoneku. Tertulis jam setengah tujuh disana. Seperti biasa, jika aku sedang halangan. Tidak akan ada yang berani membangunkan ku. Aku bergegas mandi dan besiyap untuk kuliah. Sampai meja makan. Tak kutemui orang yang duduk dan sarapan. Hanya ada mbak ndalem yang bantuin umi beresin piring.

"Abah sama mas hanif mana mi?". Tanyaku.

"Abah sudah berangkat ke madrasah pagi tadi. Mas hanif, baru saja keluar". Jawab umi.

"Yaudah kalau gitu, nana mau nyusul mas hanif, Assalamualaikum..". Aku pamit sama umi.

"Kamu nggak sarapan dulu ning?". Teriak umi.

Aku berhenti dan menoleh.
"Nanti nana sarapan dikampus umi..." Balasku.

aku keluar ke halaman. dan benar. mobil mas hanif sudah mau melaju sampai gerbang. aku berlari dan mencegat nya di gerbang.

"mas haniiiiiiiiiiifffff.................". teriak ku.

mobilnya berhenti. mas hanif menyemburkan kepalanya keluar kaca mobil.

"apa?"

"bareng...". aku memasang wajah manisku.

matanya mengiyakan. aku mulai berjalan dan membuka pintu mobil.

"hey! depan sini! kamu pikir mas mu ini sopir taksi online?!".

aku tertawa. lalu duduk di jok depan. ia mulai melajukan mobilnya lagi.

"anak cewek. bangun nya siang!". katanya, menyentil telingaku.

aku memukuli lengan nya.
sampai di persimpangan jalan, ada mobil yang agak oleng. dan hampir menabrak mobil mas hanif. aku terkejut dan spontan keluar dari mobil. lalu menghampiri mobil tersebut. aku gedor pintunya. tak lama si pengemudi itu keluar.

"bisa nyetir nggak si! kalau nggak bisa, jual aja tu mobil!". bentak ku.

"maaf.. tadi handphone saya jatuh". alasan nya.

"dasar!". kataku.
lalu aku kembali ke mobil.

"kamu kalau lagi bulanan, suangar dek. kayak macan betina..". kata mas hanif meledek ku.

aku memukuli lenganya.
sekitar 15 menit kemudian kami sampai di kampus. aku turun dari mobil. sedang mas hanif memarkirkan mobilnya di parkiran. seperti biasa nya, aku selalu menunggu kakak kesayanganku itu dibawah pohon mangga ini. karena dia akan mengantarku sampai depan kelasku. karena lagi, dia tidak akan tenang jika aku belum masuk kelas. benar-benar seperti anak TK. ku kecup tangan kakak kesayanganku itu. lalu masuk ke kelas. setelah itu aku menoleh kearahnya. dia mulai berjalan menuju lift. aku melihat punggung tegapnya. setelah itu hilang, ditelan lift. aku berjalan kearah kursiku. isy! aku tidak menyukai ini. kursiku di duduki orang lain! cowok lagi!

"maaf.. bisa cari tempat duduk yang lain?!". kataku. agak ketus.

laki- laki itu menoleh. dia kan?

"lo? lo yang tadi hampir buat gue mati kan? emang dasar tengil!". aku semakin kesal dengan nya.

"maaf.. saya nggak sengaja tadi. dan sekarang saya nggak tau kalau ini kursi kamu. saya cuman mau ngobrol dengan teman lama saya, riki". katanya. sok manis.

"bukan urusan gue! lo mau ngobrol kek, atau apa kek, bodo amat! eh! bentar deh? lo anak baru kan ya? belum pernah liat gue...".

"nggak kok.. saya anak bahasa inggris. tapi memang saya jarang ke kampus. ada urusan di luar negri. oh ya! saya faiz. kamu?".  dia bertanya dengan memasang wajah tampan nya, bak seorang aktor india.

"najma. panggil aja nana.". tiba-tiba aku gugup. udah lama banget jantungku nggak berdetak sekencang ini.

"anak sastra arab?". dia bertanya lagi.

aku mengangguk.

"maaf .. udah buat kamu kesal tadi..".

aku melihat kursiku yang masih ia duduki.

dia terperanjak. lalu berdiri.

"eh! silakan..". dia mempersilakanku untuk duduk.
lalu aku duduk.

"gua tunggu di kantin ki!". dia bicara dengan riki.

riki mengacungkan kedua jempolnya. lalu ia pergi. aku menoleh kebelakang. ada riki yang sedang asyik memainkan jari-jari nya diatas layar pipih nya itu.

"temen lo ki?". tanyaku penasaran. iseng aja sih sebenarnya.

"he.em.." jawabnya singkat. dengan masih berpacu dengan layarnya.
"kenapa? lo suka? gua saranin jangan deh.."katanya lagi.

"emang kenapa?"

dia mematikan handphone nya. dan melihatku.
"dia itu jarang di indonesia. dia disini aja cuman dua minggu sekali. atau bahkan sebulan sekali. dia ngurusin bisnis bokapnya di luar. jadi kalau lo pacaran sama tu orang. lo bakal ldr an bu! miris idup lo!". terangnya.

"lo gila ki! kenal aja baru beberapa menit yang lalu, udah pacaran aja".

"yaaa siapa tau! kita kan nggk tau jodoh kapan datang nya". dia melirik kedepan. mengisyaratkan sudah ada pak ali.

kita nggak tau kapan jodoh kita datang. siapa jodoh kita. tapi setidaknya, kita bisa pesan dulu sama Allah, ya kan?

Nah kan... Siapa tuh cowok? Pangeran alfiyyah bukan?
Jangan lupa komentarnya ya say.. Lagi butuh penyemangat nih.. Hehe..

Pangeran Alfiyyah [SELESAI] Where stories live. Discover now