Rasa ku

2K 120 14
                                    

Khilma pov

Aku tau aku salah.. Tapi aku punya hak untuk bebas. Aku punya hak untuk mengambil laki-laki ku kembali. Aku kira, dengan menyakiti perasaan wanita itu, dia akan takut dan mundur meninggalkan laki-laki ku. Tapi semesta tak mendukungku. Wanita itu justru semakin memperkuat pertahanan nya. Hingga aku terjebak dalam lubang yang kubuat sendiri.

"ada hubungan apa lo sama gus waffa?!!". Najma bertanya pelan namun jelas. Wajahnya mendekat padaku.

Aku menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.

"gue tanya sama lo sekali lagi! ada apa lo sama gus waffa!!!!!!". Dia meninggikan suaranya setinggi-tinggi nya. Sekeras-kerasnya.

Aku semakin menunduk. Apa yang harus kukatakan? Aku tidak bersalah.. Aku membeli cairan itu di tukang obat.. Tukang obat itu bilang, itu penawar berbagai macam kanker dan penyakit. Aku tidak tau akan seperti ini kejadian nya. Percuma aku mengaku. Mereka pasti tidak akan percaya.

"khilma!!! lo jawab gue!! jangan nunduk terus!!". Dia mendongak kan wajah ku dengan keras.
"lo lihat wanita itu!!". Dia menunjuk bunyai amira.
Aku tak melihatnya. Rasanya sangat malu, dan tidak ada harga diri nya sama sekali jika harus menuruti perkataan najma.

"wanita itu telah kehilangan putra sulung nya!!! dia telah kehilangan putra laki-laki satu-satu nya dikeluarganya!!!!!". Emosi najma semakin menjadi-jadi.

"dan lo lihat laki-laki paruh baya itu!". Dia menunjuk abah nya.
"lo tau? dia kehilangan calon menantunya!! dia kehilamgan bakal calon penerus pemimpin pondok pesantren nya!!!!". Lalu najma menarik napas panjang.

"lo lihat gue khil! lihat!!". Sekali lagi najma mendekatkan wajah nya dengan wajah ku.
"gue udah kehilangan calon suami gue!!! gue kehilangan kekasih gue! pangeran alfiyyah gue!! dan semua itu karena ulah bodoh lo!! lo tega khil!! lo mikir nggak si!! lo keji!! menjijikkan!!!". Dia semakin emosi.

dan aku masih setia dengan bisu ku. Cerita ini cukup rumit untuk ku terangkan. Maafkan aku najma.. Demi faiz.. Aku menyakitimu.. Maafkan aku..

"gus waffa punya salah apa sama lo khil.. hingga lo tega mengakhiri hidupnya?!! andai lo nggak buat dia mati! pasti dia masih ada disini! pasti dia akan sembuh!! dan pasti dia yang akan bersanding dengan gue di pelaminan bulan depan!!!!!". Dia mencengkeram lengan ku lebih kuat lagi.

Ku rasa aku sudah tidak sanggup menahan nya lagi, aku semangat mendongak. menatapnya tajam. mencengkeram lengan nya. dan membanting tubuh nya ke dinding. Aku merubah posisi.

"gue iri sama lo na!!. gue sahabat masa kecil nya waffa!! gue yang pertama kali mencintai waffa!! gue cinta sama dia na! dan gue sakit hati saat mendengar kabar kalau dia akan dijodohkan dengan Ning nya di pondok dimana dia mondok! sakit na! saat gue tau calon istri waffa cantik! sempurna! anggun! sopan! cerdas! dan lo orang nya!!. saat waffa masuk rumah sakit, setiap hari gue dateng, tapi lo yang selalu ada di ruangan waffa..! selalu seperti itu! dengan penuh cinta lo rawat waffa! lo genggam pergelangan tangan nya!! lo suapin dia!! gue cemburu na! saat itu pula gue tau dan kenal siapa najma husein!. gue nggak bisa pikir panjang lagi, kalau gue nggak bisa dapetin waffa, lo juga nggak akan bisa!! setelah waffa tiada, dua bulan setelah itu gue kenal faiz.. beberapa bulan kemudian, gue lari ke dubai, dengan alasan menghindar dari polisi, karena dulu kasus ini pernah mencuat ke publik! gue ikut faiz ke dubai! sampai akhirnya gue pacaran.. sampai akhirnya gue tergoda dengan harta faiz yang berlimpah ruah!! gue bisa apa na? gue yatim piatu sejak lahir!! gue dibesarkan di panti asuhan! gue nggak tau siapa orang tua gue! sejak kecil gue telah kehilangan orang yang gue cintai, dan waffa pun lo ambil! sekarang gue nggak punya siapa-siapa..! harapan gue satu-satu nya adalah faiz na.. dan saat gue tau faiz akan nikah sama lo, gue inget masa-masa waffa dulu, dendam itu muncul lagi na.. gue mohon sama lo.. balikin faiz! plis na.. ". Aku terduduk. menangis dengan hebat nya.

Kebohongan apa lagi yang harus kukatakan demi merebut laki-laki ku kembali?. Harus dengan penderitaan apa aku siksa najma agar dia mau berhenti mencintai laki-laki ku? Aku tidak jahat! Aku hanya ingin kan apa yang seharus nya menjadi milikku. Aku hanya ingin menyampaikan apa yang seharusnya dilakoni. Bukan malah dihindari atau justru dirubah kendali.

Demi menyakiti perasaan najma aku rela terpenjara. Namun sepertinya aku salah ambil jalan. Aku salah ambil bagian. Aku malah semakin tercekik. Pengorbanan dan kesetiaan najma pada laki-laki ku begitu kuat. Hingga aku tak mampu menandinginya. Meski ku tau, laki-laki ku masih sangat mencintaiku.

Di hari itu, hari sakral bagi laki-laki ku. Dimana dia akan mengucap janji suci altar pernikahan dengan najma, gadis pilihan abahnya. Sekuat tenaga aku mencoba merengek pada salah satu polwan, agar aku di ijin kan keluar, setidaknya sampai aku mendengar sabda suci yang laki-laki ku ucapkan untuk gadis pilihan abahnya.

"Saya mohon buk.. Sebentaaaaarr saja.. Saya bersedia jika harus dikawal pihak kepolisian.. Asal saya bisa melihat kekasih saya mengucapkan ijab qabul.. Saya mohon buk..". Aku tak berhenti merengek.

Polwan itu meninggalkan ku. Lalu sesaat kemudian, beberapa anggota polisi tak berseragam menuju sel ku, lalu membuka nya. Satu polwan menyusul dari belakang dan menyerahkan baju ganti untuk ku.

"Cepat ganti pakaian mu! Kamu di beri waktu 30 menit untuk menghadiri acara ijab qabul kekasihmu!". Ucap salah satu mereka.

Aku langsung mengganti pakaian ku dengan cepat. Lalu segera menghadiri acara sakral itu. Di dampingi dua polisi dan satu polwan tak berseragam. Jika berseragam, bisa-bisa heboh acara ini. Aku saja sampai mengenakan cadar. Agar tak diketahui keberadaanku oleh laki-laki ku.

Disini aku melihat secara langsung bagaimana laki-laki ku mengucapkan ijab qabul pada gadis pilihan orang tuanya. Air mata tak segan menetes. Aku tak mencegahnya, ia menetes begitu saja. Rasa kecewa, rasa sakit yang ku alami saat ini rasanya persis pada peristiwa waffa beberapa tahun yang lalu. Gadis yang merebut waffa dariku, kini juga telah merebut laki-laki ku.

Air mata ku semakin deras mengguyur saat najma tiba di hadapan laki-laki ku. Tangan laki-laki ku yang seharusnya aku yang mengecupnya telah di kecup oleh najma. Yang seharusnya keningku yang menjadi landasan utama kecupan laki-laki ku, telah musnah tergantikan dengan kening najma. Aku telah salah ambil jalan, gusti...

Sekilas tatapan mata laki-laki ku menembus bathinku. Hatiku hancur melihat keduanya. Rasanya dunia tidak adil. Aku berusaha melindungi laki-laki ku, tapi malah aku yang berada di posisi tidak aman. Semesta sangat lah kejam. Dan aku masih saja harus bertahan.

Sakit. Sakit sekali. Tapi aku bisa apa?! Semua nya sudah terlambat. Aku dimata laki-laki ku sudah sangat menjijikkan. Aku dimata semua orang telah di cap sebagai pembunuh. Yang padahal aku tidak sengaja melakukan nya.

Najma? Aku tidak membencinya. Sungguh, aku tidak pernah membencinya. Hanya saja aku sedikit kecewa, kenapa harus dia yang menjadi pendamping hidup laki-laki ku?! Hanya saja aku sedikit marah, kenapa harus dia yang terlihat suci dihadapan semua orang?!.

Aku bisa apa?! Hanya duduk bersimpuh di dalam jeruji besi. Berteman dengan sesama pembunuh-pembunuh bayaran. Hidup ini terlalu egois bagiku. Bahagia terlalu meminimalisir kadarnya untukku. Hingga tersenyum pun aku dalam keterpaksaan.



Holla gengs.. Author ada pengumuman nih.. Untuk akhir² ini Pangeran Alfiyyah jarang up ya.. Karena ada satu kendala yang author gk bisa jelasin ke kalian.. Berdoa aja semoga tiap minggu nya author bisa up untuk menyapa kalian.. Oke.

Salam sayang author buat kalian.. ❤

Pangeran Alfiyyah [SELESAI] Where stories live. Discover now