Diary Biru Laut

2.1K 149 15
                                    

aku menengok jam dinding yang tertempel cantik, pukul 00.25! saat yang tepat bertemu waffa di aula. namun malam ini? untuk yang pertama kalinya dan seterusnya waffa tidak akan pernah datang. aku rindu waff.. aku membuka buku diary biru laut itu, dihalaman pertama ada nama bertuliskan, "Waffa Ar-Razi". dihalaman kedua dan seterusnya...

hal.2
Medina 1 Oktober 2012.
maaf na.. sebelum nya aku tidak pernah menulis diary. aku sengaja tak menulis kisah saat pertama kita jumpa, saat aku mengedipkan satu mata genitku di madrasah kala itu. karena aku yakin, tanpa kutulis, kamu pasti akan selalu mengingatnya..
na.. kemarin malam aku bermimpi, aku diutus-Nya untuk segera pulang. sebelum itu na.. aku minta maaf, aku tidak pernah memberi tau padamu soal penyakitku, karena ku anggap, itu tidak terlalu penting bukan?..
na.. aku takut, jika aku benar-benar pulang...

salam,
Waffa Ar-Razi.

hal.3
Medina 2 Oktober 2012.
na.. maafkan aku.. sepertinya aku tidak bisa terlalu lama disini.. mimpi itu datang lagi na.. aku benar-benar takut, firasatku semakin kuat, hatiku semakin tak enak diajak kompromi, pikiranku gampang lelah, emosiku agak labil. jadi maafkan aku na.. jika tadi siang digerbang madrasah aku melalaikan mu, meninggalkan mu berjalan pulang sendirian. sekali lagi, maafkan aku na.. mood ku tadi sedang kacau. karena mimpi itu selalu menyertai tidurku.

salam,
Waffa Ar-Razi.

hal.4
Medina 3 Oktober 2012.
aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan na.. aku capek.. aku lelah na..
na.. jika memang benar, aku akan segera pulang, kumohon.. jangan lupakan aku na.. jika suatu saat nanti kamu temukan pangeran alfiyyah lain, katakan padanya, bahwa pernah ada laki-laki bodoh, penyakitan, misterius, yang mencintai najma husein. iya na.. aku mencintaimu.. untuk cinta, akan kubahas dihalaman berikutnya..

salam,
Waffa Ar-Razi.

hal.5
Medina 4 Oktober 2012.
hey! si keras kepala!
aku rindu! aku cinta! tapi aku mau mati! ahahaha.. apa aku ini!
kamu indah na.. kamu beda.. kamu patut untuk bahagia.. kamu layak untuk mencintai yang lain..
maafkan aku na..
aku laki-laki payah! aku hanya bisa mencintai mu dalam diam.. cintaku sunyi na.. gelap sekali..
jadi maafkan aku, aku tak pernah mengungkapkan nya..

salam,
Waffa Ar-Razi.

hal.6
Medina 5 Oktober 2012.
entahlah na.. aku bingung harus apa.. sakitku semakin payah. dia selalu kambuh di malam hari, terlebih saat tengah malam setiap kali aku bertemu dengan mu diaula.. sebab itu, akhir-akhir ini kusuruh kamu tidur lebih awal, agar kamu tidak tau, jika aku sedang menahan sakit yang teramat kejam. kamu tidak tau na.. setelah kamu kembali masuk ke ndalem, aku memukul-mukul badanku sendiri, seperti orang yang sedang kecanduan narkotika.. beberapa kali, aku ingin mengakhiri hidupku na.. tapi bayangmu selalu menahanku.. untuk lebih semangat menjalani hidup..

salam,
Waffa Ar-Razi.

hal.7
Medina 6 Oktober 2012.
selamat malam najma husein..
bagaimana? kamu masih mencintaiku? ahahaha... pastinya! mana ada laki-laki setampan putra ar-razi hah? hehe..
na.. aku ingin kamu tau akan semua perasaanku.. tapi, entahlah.. ada yang mengganjal dalam situasi ini.. aku malu padamu na.. sungguh malu.. kamu memang cengeng! tapi kamu kuat.. sekuat hajar dan saroh.. ahaha.. aku serius na.. kamu itu wanita kuat.. wanita tangguh.. wanita yang berani jatuh berkali-kali untuk membuktikan kalau kamu tak pantas untuk tersakiti..
berjanjilah na..
kamu akan selalu kuat seperti ini, saat hari itu telah tiba..

salam,
Waffa Ar-Razi.

hal.8
Medina 7 Oktober 2012.
baiklah na.. hatiku semakin tak enak.. sebaiknya kuceritakan saja semuanya padamu..
aku mencintaimu na.. sangat mencintaimu..
dari seluruh tatap mata yang kutemukan di madrasah kala itu, hanya tatapmu yang berkilau. bening sekali. saat pertemuan kita di koprasi, ku kira kamu juga mondok disana, eh! ternyata, kamu bungsunya kyai syarief husein..
hmm.. aku akan merindukan semuanya na. merindukan tatap matamu, merindukan pukulan kasih sayangmu, merindukan hujan disiang hari, obrolan larut malam kita, dan masih banyak lagi..

Pangeran Alfiyyah [SELESAI] Where stories live. Discover now