Ujian Cinta Faiz Najma

2.2K 157 5
                                    

matahari mulai meninggi. hari ini memang hari yang sangat terik. faiz mengemudikan mobilnya dengan laju normal. aku melihat jam digital di handphoneku, 12.15. faiz melihatku. aku tersenyum. faiz terhenti di lampu merah. aku melihat bocah laki-laki sedang bernyanyi dari mobil ke mobil bersama adik perempuan nya. sekecil ini mereka telah mencari uang. dimana orang tua nya? bocah laki-laki itu terlihat mengusap peluh sang adik perempuan nya itu yang kira-kira usianya 8 tahun. aku melihat lekat-lekat bocah laki-laki berusia kurang lebih 11 tahun itu. bocah laki-laki itu terlihat sangat menyayangi sang adik.

"na?". panggil faiz.

aku kaget. dan menoleh.
"hah? em! dalem Gus?". mulai kemarin saat setelah pertemuan ku dengan khilma, aku selalu memanggil calon suamiku itu dengan panggilan kehormatan nya. belajarlahh.. he he..

"kenapa to kamu? mikir apa? serius banget". tanya faiz.

"mereka kasian ya Gus.. ".

faiz ikut melihat bocah itu.

"jadi kangen sama mas hanif..". kataku.

bocah itu menghampiri mobil faiz. dia bernyanyi dengan riang nya. tapi aku tau, dibalik riang nya ada sejuta beban yang ia pikul untuk menanggung kehidupan.
faiz membuka kaca mobilnya. memberikan nya uang 5000 rupiah. bocah itu menerima dengan senang. lalu ku buka tasku, dan mengambil uang 50.000 disana.

"ambil lah.. beli kan adik mu makan.. ku lihat dia sangat lelah dan lapar.. ". kataku.

wajah riang nya berubah menjadi sangat riang dan tak percaya.

"beneran kak? terimakasih kak.. semoga kakak sehat selalu, panjang umur ya kak...". begitu kata bocah laki-laki itu.

aku tersenyum dan mengangguk.
lalu mobil faiz melaju karena lampu hijau telah menyala.
faiz menatapku.
"kenapa kamu baik?". tanya faiz.

aku tertawa ringan.
"pertanyaan macam apa to kui Gus? Baik kok kenapa..". jawabku.

"kamu beda na.. benar-benar beda.. kamu beda dengan kebanyakan gadis pada umumnya.. ".

"hmm.. sudah? sudah muji nya?". aku sedikit tertawa.

faiz ikutan ketawa.
deringan handphone faiz memecah suasana. kulihat layar handphone faiz, nama Khilma terpampang nyata disana. kekhawatiran ku membumbung tinggi lagi. faiz menatapku. lalu mengangkat telfon khilma. loudspeaker.

"faiz? kamu dimana?". suara khilma terdengar. menusuk keras di telingaku.

"di jalan, kenapa?". faiz menatapku sekilas.

"sama siapa?". dasar khilma! dia kira dia ini siapa nya faiz hah?!.

faiz menatap ku. aku mengalihkan pandanganku.
"dengan calon istri ku". faiz lantang menjawab nya.

"hiiihh.. yaudah, nggak papa lah.. kita makan siang bareng yuk.. sekalian ajak aja si itu, siapa tuh? najma? aahh! iya! najmaaa... kita makan siang di resto seafood iz.. enak nih siang-siang makan seafood..". pengen gua jambak tu khilma.. emang dasar..!

"makan siang bareng khilma di resto seafood mau?". faiz bertanya padaku.

"aku alergi seafood.. di resto biasa aja Gus..". usaha dong gua.. ngambil hati calon suami.. eeaa.. hehe..

"emm.. khil.. najma alergi seafood.. kita makan di resto biasa aja ya.. ". kata faiz.

"yaahh.. aku mau nya seafood iz.. resto seafood yang deket danau itu iz..". khilma semakin merengek. jadi kesel gua. pengen nabok mulut tu cewek.. eh! astagfirullah.. nyonya akhmad nggak boleh gitu yak?...

"yaahh gimana? najma alergi seafood..". faiz tetap mengelak.

"yaudah.. kamu balikin dia ke rumah nya aja.. abis itu kita makan siang berdua..". ni cewek ngelunjak ya?!
aku masih tetap memandang ke luar jendela mobil. yahh.. biar faiz nggak tau aja kalau aku ngidam pengen nabok tu mulut nya khilma tengil. Astahgfirullah.. Nyonya akhmad gaboleh gitu kan ya....

"kamu apaan si khil!! aku nggak bisa! sorry! lebih baik aku makan siang sama najma aja..". lalu faiz mematikan telfon nya.

"nggak jadi Gus?". tanyaku. pura-pura tidak tau obrolan mereka.

faiz tersenyum.
"kalau? makan siang di rumah ku aja gimana?". tatapam mata faiz tajam menjurus pada tatap mataku.

aku mengerutkan alisku.
faiz malah tertawa.
"bercanda na..". dan ia masih melanjutkan tawa nya.
sungguh. aku benar-benar telah mencintai nya. hiihh! dasar nana!!

malam ini bintang-bintang meramaikan kehidupan langit. dulu, aku ingin menjadi bintang. satu titik yang bersinar terang di gelapnya langut malam, dan bersahabat dengan bulan. tapi seiring waktu yang berjalan. aku sudah tidak ingin lagi menjadi bintang. ia memang dekat dengan bulan. tapi tidak bisa salinh memiliki. seperti hal nya Waffa Ar-Razi! yaaa.. terkadang, kita perlu meneladani matahari. ia cinta pada bumi, tapi ia mengerti. mendekat pada sang kekasih justru membinasakan.
aku bangun dari duduk ku. mengambil handphone ku di atas meja belajarku. pemberitahuan di IG. @Isyfaizin_Akhmad? apa ini! foto khilma lagi-lagi muncul dengan cantik nya. kerudung purple dan polesan makeup indahnya, membuat ku semakin benci padanya.

"Kuterjaga dalam lelap rindu, saat lupa ku hanya ingat padamu @Annisa_Khilma"

kolom komentar nya rame bukan main. banyak sekali fans-fans faiz. bagaimana tidak? tampan nya faiz bak model namun bersarung. candaan teman-teman faiz simpang siur. termasuk riki.

"gila boss! yang deket aja udah bahagia! ngapain cari yang jauh?... wkakaka.. @Isyfaizin_Akhmad" begitu komentar riki.

"kalo itu personal chat aja kak @Riki_Chasan"

entah lah.. jari jemariku gatal sekali. ingin ikut komen.

"uluh-uluh... cantik nya.. siapa nya kak? calon istri ya? @Isyfaizin_Akhmad" seperti itulah komentarku. bodoamat lah.. kesel gue!

"mati lu boss!! @Isyfaizin_Akhmad!" komentar riki.

faiz tak menjawab komen ku. tapi dia malah telfon.

Faiz : na.. besok aku jemput lebih pagi ya..
Nana : aku berangkat bareng mas hanif!
Faiz : nggak! aku akan jemput kamu!
Nana : ngapain sih buang-buang waktu kamu buat cewek yang nggak ada manfaat nya sama sekali buat hidup kamu?!
Faiz : na.. aku minta maaf.. khilma yang minta aku buat status itu..
Nana : gak peduli!
Faiz : na.. ngapain cemburu si! aku itu emang sahabatan sama khilma.. nggak lebih!
Nana : aku nggak peduli! kamu mau sahabatan, atau pacaran, atau tunangan sekalian.. aku nggak peduli.. tapi asal kamu tau, aku bisa jadi cewek lembut, kalau kamu memperlakukan ku lembut.. begitu juga sebaliknya. aku bukan tipe cewek yang manut asal kamu ngomong apa aja.. aku bukan boneka iz! aku bukan anak kecil yang bisa kamu tipu sesuka hati kamu!
Faiz : na.. kamu bicara apa sih?! masak gitu aja sampe gini sih?
Nana : kamu yang bicara apa! ini bukan masalah kecil! ini perasaan iz!
Faiz : udah-udah.. jangan memperbesar masalah.. akan ku hapus status nya..
Nana : terus kalau kamu udah hapus status nya, luka ini bisa langsung kering hah?!
Faiz : kamu ini.. jangan sering-sering terus luka lah..
Nana : yaaa.. karena aku bukan Isyfaizin Akhmad, yang suka buat luka!!
Faiz : sudah ku hapus!

Lalu kumatikan telfon nya.
dasar faiz! ini yang dinamakan calon pengantin? belum menikah saja masalah sudah riweh. apalagi kalau? ya allah.. aku harus apa? sifat nya jauh berbeda dengan waffa ar-razi. sifat dingin faiz. membekukan air mata di pelupuk mata. sifat angkuh nya. kadang romance, kadang horor. kayak abah. kenapa umi bisa betah? hmm.. secara, umi kan lembuut nya bukan main. sabar. penyayang. nggak banyak nuntut. nggak banyak bicara. nggak bawel. manutan. lah aku? cuwawakan. bawel. gak iso anteng. humoris tapi kadang ngeselin (kata iffah). cantik juga enggak. anggun apa lagi. lebih ke acak-acakan. laahh di dampingin sama faiz yang dingin. banyak fans. playboy, dikit sih. angkuh. minta maaf kalau di kode doang, kalau nggak di kode pura-pura nggak ada apa-apa. apa bisa nyatu?! ancur iya yah kayak nya.. tapi aku sudah mulai sukaaaa.. sudah mulai sayang.. isy! bodo amat lah!

Yuhuuu... 😊

Pangeran Alfiyyah [SELESAI] Where stories live. Discover now