Isyfaizin Akhmad

2.2K 134 5
                                    

Faiz PoV

pagi yang indah. namun tidak dengan keadaan hatiku. obrolanku dengan abah semalam, begitu perih. hingga meninggalkan goresan luka yang cukup dalam. tak ada sejarah yang mengatakan, seorang Gus Isyfaizin Akhmad Bin K.H. Farhan Akhmad akam di jodohkan dengan gadis yang aku sendiri tidak tau siapa. ah! menyebalkan! apa kata teman-teman kampusku?! aku akan di cap sebagai laki-laki cupu! nggak laku! anak papa! karena jodohku pun abah yang tentukan. ini mungkin karena abah tidk percaya, bahwa anak laki-laki nya ini bisa membawa kan mbak ndalem yang sempurna, bak lafadz kalam.

hari ini adalah hari pertama ku kuliah lagi di indonesia. setelah satu bulan lalu off, karena ikut bantu abah berbisnis di dubai. menurut info dari abah semalam, gadis itu juga kuliah di kampus ini. tapi aku tak pernah melihat nya, foto nya pun tak pernah. yang kutahu, dia bernama Najma Husein . hanya itu yang kutahu.
aku melajukan mobilku dengan pikiran kacau. aku takut tidak bisa mencintainya. aku takut membuatnya kecewa. oke! aku harus bermain sandiwara disini! aku harus mengenalnya lebih dulu, sebelum gadis itu mengenalku!
handphone ku yang ku taruh di jok samping berdering. Annisa Khilma . wanita yang tiga tahun ini menghiasi relung hatiku. wanita cantik yang akan ku perkenalkan pada abah dan umi, tapi aku malah terburu di jodohkan dengan gadis itu. kuangkat telfon dari pujaan hatiku itu. sekarang kami terpisah jarak. dia di dubai. karena menyusulku dulu. tapi saat aku pulang, dia tidak bisa ikut pulang ke indonesia. ada kendala pasport. bagaimana jika dia tahu, aku akan dijodohkan? tapi dia tidak perlu tau itu! aku bisa kok hidup dalam dua wanita. bagaimana tidak? aku adalah Isyfaizin Akhmad! aku bisa saja hidup dengan gadis pilihan abah, namun aku juga bisa bercinta dengan gadis pilihanku sendiri.
aku terkejut saag mobilku hampir menabrak mobil lain saat sampai di persimpangan jalan. seorang gadis bertubuh mungil tidak begitu tinggi tidak begitu pendek. mengahampiri mobilku. dan menggedor kaca mobil. Mati kamu Faiz!.
aku turun dari mobil.
"bisa nyetir nggak sih?!! kalau nggak bisa, jual aja tu mobil!!". uih! galak juga ni cewek.

"maaf.. tadi handphone saya jatuh". aku mengarang.

"dasar!!". lalu gadis itu kembali. dan masuk kemobilnya lagi.

aku tertawa geli melihat tingkah nya.
"dasar! anak kecil!". gumamku.
aku masuk ke mobil. lalu kulajukan mobilku agak cepat.

aku duduk di kursi depan riki. kami bernostalgia. riki sahabat ku dari MI dulu, saat abah memondok kan ku di kota sebrang. dan alhamdulillah sampai sekarang kami masih sahabatan. aku menanyakan kabar dan sebagainya. namun, aku malu untuk menceritakan tentang perjodohan ku. untuk itu, kubiarkan riki tau dengan sendiri nya.

seorang gadis datang dan mengganggu obrolanku.

"maaf... bisa cari tempat duduk yang lain?". dia ketus sekali.

aku menoleh ke arahnya.
"dia kan gadis yang dijalan tadi! mati aku!!". batinku.

"lo? lo yang tadi hampir buat gue matikan?! emang dasar tengil!". muka nya memerah. imut sekali.

"maaf.. saya nggak sengaja tadi. dan sekarang, saya nggak tau kalau ini kursi kamu. saya cuman mau ngobrol dengan teman saya, riki". aku berusaha sok manis di depan nya.

"bukan urusan gue! lo mau ngobrol kek, atau apa kek, bodo amat! eh! bentar deh? lo anak baru kan ya? belum pernah liat gue...".

"nggak kok.. saya anak bahasa inggris. tapi memang saya jarang ke kampus. ada urusan di luar negri. oh ya! saya faiz. kamu?". aku bertanya. memasang wajah tampan ku.

"najma. panggil aja nana.."

najma?! najma siapa? najma husein? atau najma yang lain? masa najma husein galak nya kayak gini? di bayanganku, seorang najma husein adalah gadis yang lembut, sopan, dan manutan. bukan seperti ini. tapi gadis ini cantik juga. cute! mata bening nya. hidung mancung nya. bulu mata lentik nya. pipi merah merona nya. meski ia tampil tanpa makeup, tidak seperti khilma ku, yang setiap saat, makeup harus tertempel diwajah nya.

"anak sastra arab?". aku membuyarkan lamunan ku sendiri.

gadis itu mengangguk.

"maaf.. udah buat kamu kesal tadi..". aku sok baik.

dia melirik kusi nya yang masih kududuki. berharap aku peka.
aku langsung berdiri.

"eh.. silahkan..". aku mempersilakan gadis iu untuk duduk.

gadis itu mengangguk.
"gua tunggu di kantin ki..". aku bicara pada riki.
lalu, melangkah keluar dari kelas sastra arab.

beberapa menit telah kuhabiskan untuk menunggu riki di kantin. riki belum sampai, tapi gadis itu? kenapa harus dia lagi?! allah?! aku hanya ingin bertemu dengan najma husein! bukan nana! siapa nana! entah lah! cewek aneh!
aku mengalihkan pandanganku. melihat pemandangan di sekeliling kantin. tapi, entah jurus apa yang gadis itu gunakan. tatap mataku tertuju pada tatap matanya lagi. aku tau itu dosa! tapi mata indah nya? bening sekali. khilmaku bahkan tak memiliki nya.
tatapan ku buyar saat laki-laki bertubuh tegap, tinggi, berperawakan bak akotr india dengan jambang keren nya. tampan sekali. menghampiri gadis itu. mereka terlihat dekat. akrab sekali. ku lihat gadis itu menatap laki-laki di depan nya dengan tatapan teduh. teduh sekali. apa laki-laki itu kekasih nya? teman kampus nya? kakak nya? atau?.. ah! ngapain kepo?! bodo amat lah! riki menepuk pundak ku. aku tekejut.

"kaget gue ki!".

"dasar! jomblo mikir apa sih!". riki tertawa.

entah lah.. riki sudah ada di depanku. namun mataku? tetap saja menjurus tajam pada gadis itu. tatapanku semakin lekat saat laki-laki yang bersama nya. mengelus kepala gadis itu dan mencium nya. bukan teman atau kekasih lagi! itu pasti suaminya! tapi? mana ada gadis yang memutuskam untuk nikah muda di zaman sekarang? gadis itu masih sangat muda. sedang laki-laki yaahhh, mungkin beda 3-4 tahun lah. ini aneh! benar-benar aneh. gadis itu berdiri. dan melangkah keluar kantin. ku akhiri pembicaraan ku dengan riki. lalu ku ikuti gadis itu. dia berjalan ke arah lift. dia sedikit berlari kareni lift akan tertutup. aku mendahuluinya. dan menyekat pintu lift dari dalam. dia segera masuk lalu berterimakasih padaku. aku hanya mengangguk membalasnya.

"nggak nyangka ya, zaman sekarang masih ada gadis yang mau nikah muda..". kumulai pembicaraan tanpa melihat nya sedikitpun.

gadis itu mengangguk ragu.

"kamu sendiri? nikah di usia berapa?". tanyaku. menatap mata nya.

gadis itu malah mengerutkan dahinya.

"aku? nikah muda?". tanya nya.

"iya.. yang dikantin tadi? suami kamu kan? " tanyaku. mantap.

"suami? kayak nya kamu salah paham deh.. dia masku. mas hanif.. ". jawab nya. lalu kami keluar dari lift.

bodoh sekali kamu faiz!! ngapain juga tadi nanya?! malu kan jadinya!

"lain waktu.. kita ngobrol lebih banyak lagi.." . katanya lalu mengakhiri pembicaraan.

dia memutar badan nya. dan mataku terjebak di tulisan di belakang kerudung gadis itu. "Najma Husein". begitu tulisan nya.

dia?! dia najma husein?! pasti bukan! tapi?....
"woiy!!". riki mengejutkan ku dari belakang.
aku menoleh.

"ini kelas sastra arab iz.. ngapain?". tanya nya.

"ehm.. ki.. gue.. gue mau nanya sesuatu sama lo.. ". kataku. gugup.

riki mengiyakan.

"gadis itu? siapa tadi nama nya?". kataku. menunjuk gadis tadi.

"bukan nya tadi udah kenalan?". riki heran.

"gue.. lupa! iya.. gue lupa..".

"si kurcaci itu tu.. nama nya nana.. ". terang riki.

"beneran?". aku masih tidak percaya.

"yaelah.. ngapain gue ngarang. emang nama nya nana.. Najma Husein! adeknya Gus Hanif anak kedokteran. mereka putra putri nya kyai syarief husein.. tapi nggak banyak yang tau si.. kalo mereka Gus dan Ning.. kenapa sih?, lo kaget banget keliatan nya..".

badai ini mah! dia beneran najma husein? kenapa harus cantik buaaaangeett??? duh! cinta kan gue jadinya.

"em.. nggak kok.. makasih-makasih.. gue.. balik ke kelas.. key!". lalu aku pergi meninggal kan riki dengan hati yang nggak tau harus senang atau? ah! bodo ah!!

Masih lanjut lagi ya say....😊

Pangeran Alfiyyah [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang