Cinta Mas Hanif

2.4K 174 3
                                    

Yukk.. Lanjut say....
Hehe..

adzan subuh telah berkumandang. aku mengumpulkan semua tenagaku untuk bangkit dan mengambil wudhu. belum sampai kamar mandi, hpku berdering. ada telfon sepertinya. Mas Hanif? aku segera mengangkat nya.

"assalamu'alaikum princes...." suara serak-serak basah mas hanif terdengar menusuk telingaku.

"mas hanif? wa'alaikumussalam...".

"whatsapp mu kok online sih dek.. tak telfon yo masuk.. "

"hehee.. lupa matiin data nya mas...".

"hmm.. kamu sehat to?".

"alhamdulillah sehat.. kalau sakit kan bisa di obatin sama dokter hanif husein.. ya kan? ya kan???... haahahaaa..". aku tertawa girang.

"ahaha.. kamu wi lo".

"mas? kapan bali?".

"masih 2 minggu lagi...".

"suwi eg".

"kenapa? rindu to?". mas hanif pd nya Masya Allah.

"alahhh.. rindu opo? haahahahaa...". aku memang rindu. rindu kejahilan masku ini.

"faiz gimana?". mas hanif bertanya, nada ngejek.

"apaan sih mas ah!".

"halaa.. kamu wi.. udah-udah.. mas mau siap-siap.. harus pagi-pagi banget ke rumah sakit. nanti mas telfon lagi.. daaa princes.. assalamu'alaikum.. salam buat abah umi".

"iya.. mas hati-hati disana.. wa'aaikumussalam..".

setelah itu suara mas hanif tak terdengar lagi. rumah ini jadi sepi tanpa mas hanif. ngak ada yang godain aku lagi. nggak ada yang usil lagi. dan nggak ada yang nyatain cinta lagi ke aku. bayangan masa kecil itu terus saja menempel di ingatan ku. saat itu aku masih kelas 1 MI dan mas hanif kelas 4 MI. pada saat itu, kami berangkat sekolah bersama. dan pulang sekolah bersama. saat pulang sekolah, abah tidak bisa menjemput kami. lalu kami pulang dengan jalan kaki. di sepanjang jalan, mas hanif selalu mengajak ku bercanda. hingga pada puncak nya, mas hanif memegang kedua tanganku, lalu menyatakan cinta nya padaku. aku benar-benar benci dengan mas hanif saat itu. aku berlari meninggalkan nya. aku menangis sepanjang jalan. tangisku semakin pecah saat aku sampai rumah dan bertemu dengan umi. ku ceritakan semuanya pada umi. belum selesai ceritaku, mas hanif datang. dan meminta maaf padaku. lalu umi bilang, "mas hanif cinta sama nana. karena nana adiknya mas hanif. princes nya mas hanif. nana nggak boleh benci sama mas hanif".
sejak itu, aku benci mas hanif karena aku mencintainya.

"dasar nana!". aku bergumam.
aku bangun. lalu bergegas bersiap untuk sholat subuh.

Pangeran Alfiyyah [SELESAI] Where stories live. Discover now