Kedatangan Khilma

2.6K 178 11
                                    

hari ini aku bergegas ke kampus naik taksi online yang kupesan tadi saat sarapan. untung nya aku cerdas! jadi nggak perlu repot-repot jalan kaki sampai depan dan cari angkot. sampai di kampus, saat aku akan masuk lift, di depan lift tertulis, "Lift Rusak". Ya Allah! lift nya rusak! sedangkan kelas ku di lantai 4! dan harus naik tangga! tubuhku yang kecil ini bisa-bisa jadi tambah kecil. terus mengecil. lalu hilang. atau mungkin? sampai di atas, tubuhku sudah sekecil dan setipis lidi.
aku terkejut saat faiz tiba-tiba muncul di sampingku.

"ngapain disini? buruan naik!". katanya. jutek.

"tapi kelasku di lantai 4! capek!". aku mengeluh.

"kamu lihat!". dia menunjuk anak fakultas hukum.
"fakultas hukum! ada di lantai 6! biasa aja dia.."
"udaahh.. ayoo!". faiz menarik lenganku.

"faiiiiizzz..." rengek ku. saat ia menarik lenganku.

baru sampai lantai 2, napas ku sudah tak beraturan. mungkin karena aku jarang berolah raga. beda dengan faiz, tubuh kekarnya itu, pasti dia sering olahraga.

aku berhenti untuk beristirahat sebentar. faiz yang berada 2anak tangga di atasku ikut berhenti dan menoleh padaku.

"kenapa berhenti? ayo!". ujarnya.

"ya bentar dulu!! capek tauk!!". aku terus saja mengeluh.

"apa perlu aku gendong kamu sebagai bukti cinta calon suami pada calon istri?" ejek nya.

"dasar aktor drama india!!". teriak ku langsung menaiki anak tangga, meninggal kan nya.

"heyy! Najma Akhmad!! tungguin calon suaminya!". teriak nya, mengejarku. lalu tertawa.

"bodo amaaaaattt!!!". balasku.

akhirnya, dengan sekuat tenaga aku menaiki satu persatu anak tangga, tiba juga aku di depan kelasku. aku memegang lenganya, untuk menopang tubuhku. dia melihatku. aku mengalihkan pandangan ku.

"maaf buk.. kalau rindu dengan calon suami nya nggak gini-gini amat kalii..". ia melirik tanganku yang masih menggenggam lengan nya.

mendengar itu, aku langsung menepuk lengan nya, keras. aku masih berdiri disamping nya. lalu dia membuka tasnya. mengeluarkan satu botol air mineral. lalu ia sodorkan padaku.

"makasih..". aku mengambil nya. lalu membuka nya dan meneguk nya dengan nikmat.

"kamu???". tanyaku. aku tau ia lelah.

"nanti aja. kalo adzan maghrib..". lalu ia tersenyum. sok cool.

"oup! kamis?".

faiz hanya tersenyum.

"aku masuk kelas dulu..". kataku, memasang wajah comelku.

"iya.. nanti jangan pulang dulu. akan ku jemput disini..". faiz! saat kamu perhatian padaku, meteor cinta itu mengguyur semesta hatiku! ih kok aku lebay?!.

entah lah.. aku malah mengangguk. dasar nana! cinta bisa datang sendiri, saat hati sudah saling dekat mengikat.

aku masuk kelas, riki yang baru datang langsung menghampiriku. ia berdiri di hadapanku.

"ibuk makin deket aja sama si faiz..". dia meledekku.

"gimana nggak deket? orang kita di...........". aku menghentikan ucapanku. riki nggak boleh tau kalau aku dijodohkan dengan faiz tengil itu. bisa-bisa jadi viral di kampus.

"di????... lo berdua pacaran ya?!". riki semakin ngarang.

"riki!!!!!!". bentak ku.

"waduh-waduh...... masih pagi ini buk..". dia tertawa lalu duduk di kursinya.

Pangeran Alfiyyah [SELESAI] Where stories live. Discover now