02 - prolog

13.6K 935 34
                                    

Kinan menarik nafasnya berat setelah mendengarkan apa yang barusan Doyoung katakan. Entah harus berapa lama lagi hatinya terus menunggu, nyatanya kepastian itu tak kunjung datang. Dia lelah. Yang pasti dia lelah dengan sikap Doyoung yang selalu tidak tegas terhadap mereka. Kinan tak bisa memahami semuanya bahwa dirinya memang bukan satu satunya yang Doyoung miliki.

Egois? Harus.

Kalau diminta harus egois dia sudah dari dulu, sayangnya semua perasaan itu selalu tertuju pada Doyoung, yang pada kenyataanya tidak bisa dia miliki seutuhnya.

Cinta. Semua dibutakan karena cinta. Rasanya sudah lupa sakit hati hingga terbiasa jatuh. Kinan sudah lelah sebenarnya menanggung itu. Tapi apa daya? Pria itu yang dia miliki satu satunya. Tak ada yang lain.

Bergantung. Hidupnya selalu bergantung pada Doyoung. Bukan tidak mandiri, sayangnya memang Doyoung sendiri yang membuat gadis itu harus bergantung padanya. Doyoung adalah tipikal lelaki yang sangat suka memanjakan dan dimanjakan. Jadi bukan salah Kinan kalau sampai sekarang hidupnya selalu ia gantungkan pada Doyoung seorang.

Kinan bukan tidak mau berhenti mencintai pria itu, rasanya memang berat, tapi baginya itu adalah sebuah kemustahilan yang permanen. Dirinya tak akan pernah bisa jatuh untuk lelaki lain.

Doyoung dan hanya Doyoung miliknya.

Sampai pada hari dimana sang perempuan dijabatkan, dipertemukan pada situasi yang tidak seharusnya.

Pertahanannya hampir luruh, Kinan hampir menyerah saat tau keberadaan kekasih Doyoung didekatnya.

Sakit hati? Pasti.

Lukanya tidak mendalam, hanya meninggalkan bekas yang tak akan bisa hilang dan dia harus menahan beban itu, entah tak tau sampai batas waktu yang seberapa banyak lagi.

Hatinya mulai melemah, menyerah mungkin pilihan. Tapi bertahan adalah opsi yang menyakitkan.

Kehendak Doyoung? Tidak sepenuhnya. Dua keluarga itu bertemu tanpa sengaja dan saling mengikat tali kerjasama yang kuat.

Kinan tau dirinya hanya benalu pilu yang tak akan bisa mencapai apa yang seharusnya ia inginkan.












Jika mencintai itu sebuah kesalahan, jangan beri benci yang begitu teramat. Rasanya lebih perih membenci daripada melupakan.

Second Soulmate | KDY [✔]Where stories live. Discover now