30 : to the moon

2.3K 271 58
                                    


Tidak semua yang bermula dari awal lagi akan berakhir sia-sia. Setidaknya mereka diberikan kesempatan lain untuk memperbaiki satu waktu di setiap detiknya, satu hembusan nafas di setiap alurnya. Kadang menjadi seorang pemenang harus menelan dulu pahitnya luka.

-SS-

"Apa apaan ini? Kenapa kantor saya berantakan?" Omel pria itu pada sekretaris barunya yang baru saja bekerja pada pagi hari ini.

"Uhmm anu.. pak Maaf.."
"Tadi bapak kesini.. "

"Lalu?"

"Bapak bilang proyek tuan kacau dan mengecewakan, bapak meminta saya untuk mengirimkan semua laporannya dan dialihkan untuk ibu Adara"

brengsek.

" ... "

" dimana? Aku perlu bicara"

" ... "

"Aku gak perlu capek capek nelpon kamu kalo bukan hal penting!"

" ... "

Telepon itu dimatikan secara sepihak olehnya, sudah 5 kali dari bulan ini pergantian sekretaris untuknya, Doyoung yang menjadi sering temperamen dan mudah marah kini dapat dengan mudah meluapkan rasa kekesalannya pada siapa saja. Entah Sekretaris hari ini akan bertahan berapa lama ia tak pernah membawa pusing masalah itu. Lagipula setiap orang harus bekerja untuk bisa makan bukan?

Didatangi perempuan itu di sebuah bar yang cukup mewah, Ia sedang bersama kumpulan wanita lainnya, istrinya kini tengah bermabuk ria bersama teman teman semasa ia masih menjadi model di majalah Elle saat itu. Doyoung begitu menggeram, ia dengan kasar menarik lengan perempuan itu secara paksa ditariknya sampai ke luar bar.

"Sakitttt. Apaan sih?! Aku tuh capek baru pulang kerja"

"Saya gak perduli kamu mau mabok kamu mau dugem, mau main laki laki atau berondong terserah! Bukan urusan saya!" Laki laki itu membentak pada istrinya, semua puncak amarahnya hari ini habis ia keluarkan.

"Kamu mau cari muka sama papah saya? Kamu pikir saya gak bisa kerja?! Saya lelah bersandiwara terus sama kamu"

Perempuan itu hanya terkekeh pelan sambil mengusak wajah serta rambutnya bergantian.

"Kamu pikir aku mau hidup sama kamu kaya gini? Dulu kamu cinta mati Doy sama aku, sama seorang Abel. Tapi kenapa setelah nikah kamu jadi brengsek gini ha?"

Doyoung tidak bergeming, puncak amarahnya kian menjemput. Laki laki itu kini telah berubah menjadi seorang pemberontak, temperamen, juga kasar. Ia tak perduli perbuatannya hari ini akan dilaporkan ke Ayah mertuanya.

"Aku gak pernah cinta sama kamu"

Perempuan disamping itu hanya tertawa terbahak bahak, kini merasakan hampa di sela sela rongga dadanya, senyuman itu tak benar benar menunjukan apa yang sebenarnya ia keluhkan, ia hanya bersikap naif didepan Doyoung.

"Kamu cuma cinta sama si perempuan hina itu."
"Apa bahasanya? Oh. Pelakor?"

"JAGA MULUTMU!"

Second Soulmate | KDY [✔]Where stories live. Discover now