17 - Truth.

2.5K 360 16
                                    

Berlalu-lalang pada cerita lama-mu membuat hanyut walau hanya sekejap. Namun rasamu kembali bangun dan menikmati atmosfir dahulu yang sempat membuncah dan menghangat di dalamnya.

-SS-

Pagi hari di 'Pulau Tidung' benar-benar sangat menyegarkan, aroma laut yang sangat bersih, percikan ombak-ombak kecil yang terkadang menyatu dengan gemerisik nya batu karang ketika air memecah daratan.

Kurasa ide papah yang menyarankan kami berlibur sepenuhnya memang tidak buruk, aku mencoba memberikan stimulus kepada diriku sendiri agar aku harus benar benar menikmati hari libur terpaksa-ku kali ini.

Rasanya tidak ada yang buruk setelah menjalani satu hari 'aku dan Doyoung' layaknya orang yang tak mengenal atau lebih tepatnya seperti adik-kakak yang sedang bertengkar.

Di samping itu, ada kak Jaehyun dan Taeyong yang seolah benar-benar tau situasiku kini, mereka banyak menghiburku, menemaniku, layaknya Doyoung semula, yang kemudian menggantikan tempat itu untuk mereka lebih tepatnya untuk kak Jaehyun.

Sebenarnya kalau kau tahu, sangat lelah menatap dua insan dikala bermabuk ria dengan ekspresional rasa cinta mereka yang begitu mengumbar dan membuat hati banyak orang menginginkan dan mengharapkan hal yang sama.

Tak dapat kupungkiri, mereka memiliki kemistri yang kuat sebagai seorang kekasih, terkadang 'tak sampai hati' aku menggoda laki-laki itu yang telah memiliki kekasih, namun aku tak punya daya' hanya bisa ber-egois, berusaha mengalahkan keinginan yang tak kunjung ku-capai hanya dengan rasa cinta yang mungkin tak kunjung lebih besar dengannya.

Aku hanya berharap, jangan lakukan hal yang lebih membuat hatiku semakin jatuh, jauh dan semakin terpuruk oleh situasi yang tak tau kapan dan dimana aku bisa berekspresi. 'Aku tak menjaga image', namun hanya menjaga agar tak lepas batin ini, sudah terlalu kuat mencengkeram dada yang semakin sempit.

Kim Doyoung, andai kau tau, rasanya sakit sekali, seolah terbakar, 'andai air bisa menghapus segala rasa sakit ini', aku akan menangis di sepanjang hari-ku dan menunggu kau mengembalikan gadis itu dan tak kau bawa lagi kehadapan gadis rapuhmu saat ini.

"Kinan, ayo sarapan?"

Kak Jaehyun sempat mengganggu pagi hari-ku, jiwaku masih melayang bersamaan datangnya ombak-ombak kecil di pinggir penginapan.

"Iya kak, Kak jae yang masak?"

"Kok tau?"

Gadis itu melempar senyuman pertama kalinya di kala pagi itu untuk seorang yang ada dihadapannya.

"Your taste kak, kalo kak Jaehyun yang masak harumnya bisa-bisa sampai sana loh kak"
Ujarku sambil menunjuk sisi pulau yang begitu ujung

'jangan-jangan' nanti ikan-ikan bisa nyamperin kakak, minta kakak masak saking baunya harum loh kak"

Lelaki itu tertawa keras mendengar lelucon ringan yang Kinan berikan, sungguh imajinasi anak itu jauh sekali di luar perkiraan, leluconnya tak masuk akal, tapi siapa yang bisa menolak jika tak tertawa mendengarnya?

"Kinan kamu tuh kenapa sih?"

Kak Jaehyun mengusap pucuk kepalaku pelan, dan mengajak kami sarapan bersama-sama.

Kak Jaehyun membuat nasi goreng porsi besar untuk sarapan kami pagi ini, benar-benar tertolong dengan hadirnya kak Jaehyun, tapi jangan lupakan satu lagi laki-laki tampan yang senang melajang, yang ikut serta dalam pembuatan nasi goreng untuk kami.

"Kak Abel, itu buat Doyoung?"

"Iya, kenapa?"

Kemudian Kinan mengambil potongan-potongan timun yang baru saja dipotong-potong abel untuk piring Doyoung

Second Soulmate | KDY [✔]Where stories live. Discover now