40 - Dilamar?

2.4K 282 58
                                    

Mencintaimu serupa air laut. Pasang surut akan selalu ada. Namun air laut tidak pernah berubah rasa.

-SS-

Aku mau ngucapin makasih banyak ya sama kalian yang mau nungguin wattpad ini. Sekarang viewnya udah 10K huhu. Thank you 💖

(Khusus Kinan Pov)

Pagi hari ini seperti pagi hari biasa pada umumnya, setelah menyiapkan air hangat untuk Kak Doyoung, aku menyiapkan setelan kemeja dan jasnya hari ini. Ia selalu minta dipilihkan kemeja yang bernuansa monochrome, selain itu ia tak mau, hanya warna biru yang dapat mentolerasi kemeja yang akan ia gunakan untuk berangkat ke kantor.

Setelah kejadian satu bulan yang lalu, kini keadaan Kak Doyoung semakin membaik, walaupun jalannya belum terlalu tegak tapi ia mampu menopang berat tubuhnya sendiri, hari ini adalah hari dimana ia berangkat ke kantor lagi setelah lamanya kerja di rumah atau bahasa lainnya 'Work From Home'.

"Kenapa gak warna hitam aja kemejanya?" Ujar Kak Doyoung sambil mengambil setelan yang baru ku letakkan di atas ranjang miliknya.

"Kenapa hitam sih? Hobi banget deh, lagian kamu tuh hari pertama ngantor ya. Udah pake aja, semua yang aku pilihin gak pernah gak cocok buat kamu. Kamu tuh ganteng kalo pake kemeja putih yang dibalut sama Jas hitam." Awas aja sebentarlagi dia terbang, mungkin. Aku hanya ingin memberikan supportnya hari ini karna ia akan mulai bekerja kembali dan sibuk seperti sedia kala.

"Terpesona ya?" Balasnya.

"Ya udah tau pake nanya! Tapi awas aja kalo tebar pesona sama orang lain. Yang bikin kamu ganteng itu aku! Gaboleh kamu bagi buat cewek-cewek di luar sana!"

"Cukup aku aja yang boleh menikmatinya" Kak Doyoung menjawil pipiku dengan gemasnya setelah itu aku bergegas menghidangkan beberapa sarapan di atas meja.

"Ini mau sarapan apa makan kondangan sih? Banyak banget" ocehnya setelah aku menyediakan beberapa hidangan untuknya yang terdiri dari nasi goreng kimchi, Egg toast sandwich, Sup, Kimchi, juga beberapa roti tawar di atas meja.

"Aku tuh nyiapin ini semua buat kamu sarapan sama makan siang ya. Malah diocehin. Sebel" padahal aku rela bangun pagi pagi buta untuk menyiapkan semua hidangan di meja.

"Bercanda bunda, kok jadi gampang marah sih?"

"Aku nyiapin semua ini biar kamu tuh semangat kerjanya. Kamu tau kan hari ini sampe besok besoknya nanti kamu gak nemenin aku sama Jaeyong lagi dirumah."

"Nanti kita makan siang di luar sama sama ya?" bujuknya

"Kak, aku masih trauma. Lebih baik aku langsung samper kamu ke kantor. Makan di ruangan kamu saat itu juga daripada harus kamu yang keluar kantor."

Lagi lagi ia menjawil kedua pipiku dengan gemas secara bergantian. Jujur saja aku masih sangat trauma atas kejadian yang menimpa kami kemarin. Masih tak bisa membayangkan rasanya. Apalagi hari ini Kak Doyoung mulai bekerja lagi di kantor. Bisa bisa aku yang minta video call 5 sampai 8 kali dalam sehari untuk memastikan keadaanya selalu baik baik saja.

"Ganteng banget sih yang mau berangkat kerja. Cari nafkah yang halal ya Ayah" ujarku sambil membetulkan jas hitamnya agar tidak condong sebelah.

"Iya. Biar bisa cepet halalin kamu" bibirnya tiba tiba meraup milikku sambil menarik paksa setengah pinggangku. Kami sama sama memejam sekejap hendak menikmati rasa sambutan pagi yang dilayangkan oleh bibir hangatnya itu. Aroma kopinya masih sangat menyengat hingga sekarang aroma itu masuk semakin dalam dan menyeruak pada tautan bibir kami.

 Aroma kopinya masih sangat menyengat hingga sekarang aroma itu masuk semakin dalam dan menyeruak pada tautan bibir kami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Second Soulmate | KDY [✔]Where stories live. Discover now