43 - Special Chapter : Pregnant

3.9K 257 30
                                    

Di sepertiga malamnya ibu muda itu selalu terbangun, akhir-akhir ini Doyoung selalu menjadi sasaran empuknya ketika Kinan tak bisa kembali tidur dalam lelapnya. Kandungannya sudah memasuki bulan kesembilan, mereka hanya tinggal menghitung hari untuk dapat bertemu dengan para jabang bayi yang kian di nanti - nanti itu selama 9 bulan lamanya.

Kinan merintih dalam tidurnya. Sebenarnya ia tidak tidur, atau lebih tepatnya tidak bisa melanjutkan waktu istirahatnya karena perutnya yang semakin membesar sungguh menyulitkannya untuk melakukan aktivitas apapun sekalipun itu untuk tidur.

"Anak - anak bunda tolong jangan berisik sayang, kasian ayah kalian dari kemarin tidurnya gak nyenyak" ia menstimulus dirinya sendiri dan mencoba bermonolog pada sang jabang bayi yang selalu menganggu waktu tidurnya. Dokter memberikan hasil usg terakhir kali dan memberitahukan bahwa calon malaikat - malaikat kecilnya adalah para bidadari cantik yang akan menghiasi rumah besar mereka kelak.

Ini sudah ke tujuh kalinya Kinan buang air kecil ke kamar mandi pada malam ini. Nafasnya sesak, perutnya terasa berat di bagian bawah, sangat berbeda ketika ia mengandung Jaeyong waktu lalu. Jelas saja, kali ini Kinan mengandung dua jabang bayi yang dapat dipastikan kembar di dalam perutnya.

Lambat laun isakan itu terdengar semakin jelas di telinga sang suami dan sebagai suami yang tanggap, Doyoung cepat terjaga kembali dan menemani sang istri.

"Dedek minta diajak main lagi ya bun?" Doyoung masih berada di balik punggung istrinya. Kinan belum mau berbalik sebab ia malu hampir terus - terusan menangis setiap malam.

"Maafin bunda ya yah. Pasti bunda ganggu kamu lagi?" Cepat cepat dihapus air matanya yang tak banyak sekalian menyeka air hidungnya yang turun bersamaan dengan air mata.

Doyoung beralih dari posisinya yang tertidur kemudian beranjak bangun dan berjongkok di depan wajah sendu milik sang istri. Dikecup matanya dengan lembut sambil menyeka linangan air mata itu yang masih menyisa. "Dedek? Mau ketemu Ayah sama Bunda cepet - cepet kan? Mau ketemu sama Kak Jeje juga ?"

Kinan menatap intens dengan apa yang dilakukan suaminya saat ini. Doyoung mengelus perlahan perut besar milik istrinya sambil mencoba memberikan ketenangan kepada calon bayi - bayi mereka.

"Bunda harus istirahat sayang, bunda harus simpan energinya buat nanti bertarung sama Bu Dokter. Masa tega sih biarin bundanya kecapean terus?" Kali ini Kinan yang mengusap surai suaminya. "Ayah nyanyiin lagu ya buat kalian?" Kemudian dengan suaranya yang merdu namun tetap pelan, Doyoung mencoba menyanyikan lagu 'Bunda' milik Melly Goeslaw dengan halusnya.

" ....... Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku"

Lirik itu mengakhiri nyanyiannya. Kinan tertegun melihat suaminya bernyanyi di depan calon bayi mereka. Menangkup wajah suaminya pelan pelan sambil menarik senyumnya yang khas, walau keadaanya saat ini tidak bisa dikatakan baik - baik saja.

"Ayah, tolong bawain Mamah sama Bunda Irene besok kesini. Suruh nginap yah. Boleh kan?" Doyoung tak menyangka Kinan menangis ketika ia menyanyikan lagu Bunda dan meminta orangtua perempuan mereka agar bisa menginap di rumah.

Tempat tinggal mereka tak jauh dari milik Taeyeon, Taeyeon berkata ia sebenarnya tak ingin Doyoung dan Kinan tinggal di rumah sendiri namun Yunho berpendapat bahwa Doyoung akan membangun rumah tanggannya dengan mandiri dan membiarkan anak - anaknya kini hidup terpisah dengan keluarga inti itu.

"Besok Ayah usahakan ya sayang. Nanti Ayah kabarin Mamah sama Bunda Irene biar mereka mau nginap disini" keningnya dikecup lembut oleh sang suami. Setelah mendengar lantunan lagu yang dibawakan sang suami ia menjadi lebih tenang, pembawaanya pun kini lebih rileks dan menghantarkan tidurnya kembali dengan lelap.

Second Soulmate | KDY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang