46 - Non-ending. ✔

4.3K 260 73
                                    

Part terakhir kawan - kawan. Semoga berkesan ya. Jangan lupa titip bintangnya dibawah oke?

[NCT U - Timeless is playing now]

"Doy, Kinan banyak ngerepotin ya?" Suara itu mengacaukan Doyoung yang berfokus pada ring basketnya dan sebentar lagi bola itu akan bersarang di dalam sana.

Tidak. Johnny menangkap bola basket yang sudah lolos dari pandangan Doyoung dan kini menangkapnya dalam genggaman tangan besarnya.

"Awalnya, tapi mamah suka sama Kinan, Jeno juga ─apalagi dia sering bantuin Jeno kerjain prnya John" Doyoung melangkah ke pinggir lapangan mengistirahatkan latihannya yang sudah berjalan selama 2 jam itu berdua dengan sahabatnya, Johnny.

Johnny tersenyum dan membiarkan bola basket itu menggelinding bebas ke arah manapun. "Kalo lu sendiri gimana Doy?"

Bola matanya berotasi "Kinan? gadis yang baik, walaupun kadang manjanya gak ketulungan tapi gue wajar. Dia gak pernah ngerasain punya mamah kan?"

Johnny membalasnya dengan anggukan ringan, entah bagaimana rasanya sedikit banyaknya raut wajahnya itu mengembang perlahan. "Kinan selalu mencari sosok mamah untuknya, dan nyokap lu adalah sosok mamah yang diharapkan adek gua"

"Boleh gua minta sesuatu gak Doy?"

Netranya menangkap, tatapan mereka bertemu disana seakan akan sesuatu yang akan disampaikan Johnny terlihat begitu serius.

"Anything John, udah berapa lama emang kita temenan?"

Pundaknya dirangkul dengan cengkeraman yang tak terlalu kuat namun tegas.

"Gua udah divonis tuhan Doy"

"Apaan John?" Keningnya terlihat mengkerut sambil menekuk kedua alis yang sudah tidak datar itu.

"Tuhan udah memvonis gua, penyakit ini akan membawa gua pergi jauh dan gak akan kembali"

Doyoung masih bergeming dengan apa yang telah diutarakan Johnny. Ucapannya masih ditelaah satu persatu hingga otaknya mampu menyerap semua kalimat disana.

"sejak kapan John?" Hatinya lemah, ia hanya melanjutkan dialog itu layaknya bertanya kepada seorang teman yang sedang sakit pada umumnya dan entah akan sehat di kemudian hari. Jauh dalam akal pikirannya perasaannya sudah hancur semenjak mendengar perkataan vonis itu diucapkan.

"Mungkin sudah 5 tahun terakhir ini, sejak SMP?"

Matanya berkaca - kaca. Doyoung adalah laki-laki yang tetap saja, memegang teguh prinsip "laki-laki itu gak boleh cengeng."

"Gua pengen banget liat adek gua bahagia Doy"

"Semua kakak pasti menginginkan itu John" sahutnya

"Kinan udah lama mendam perasaan itu, dan sekarang gua liat ─lu udah mulai buka hati sama dia"

Punggung tangan Doyoung menghangat ketika Johnny menetapkan miliknya disana "bisa nggak? Gua titip Kinan dan hidupnya sama lu?"

Jantungnya serasa diremat perlahan tapi pasti, tangannya ikut bergetar hebat.

"Gak ada orang lain yang bisa gua percaya buat menitipkan hidup dia selain sama lu Doy"

"Please, John. Berhentiin omongan sampah ini. Lo masih bisa sembuh!" hentaknya.

"Gua tau Doy, Tuhan bisa mengubah jadwalnya kapan aja, sesuka hatinya. Tapi tolong, ini permohonan terakhir, permohonan sahabat lu Doy. Tolong"

Nyatanya Doyoung sudah tak bisa membiarkan matanya memerah lebih lama lagi, terpaan air mata itu ikut menghujam, berawal dari sudut kanan matanya.

Second Soulmate | KDY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang