18 - Stop-love

2.5K 350 19
                                    

Hanya mendua, dan tak ada istilah peran ke-tiga. Bukan salah siapa-siapa, cinta bukan jaminan, rasa itu bisa datang kapan saja oleh siapa saja. Cukup menjadikan dirimu sendiri jaminan atas teguhnya hatimu.

-SS-



Demam Haechan tak kunjung turun, demamnya bisa sampai 38 derajat tingginya, aku khawatir padanya, memang beberapa hari ini ia agak kurang fit ditambah lagi 2 hari ini selalu bergadang bersama kami.

Kak Jaehyun mencoba untuk memeriksa gejala-gejala yang dialami Haechan dan Haechan diduga terkena gejala tifus atau yang sering dikenal dengan tipes.

"Udah beberapa hari chan lo ngerasa gak enak?"

"Seminggu yang lalu sih bang"

"Kenapa gak cek ke dokter?"

"Yaelah bang ginian doang mah bukan apa-apa"

Kinan menempeleng kepala sahabatnya itu dengan kasar, karena memang Haechan itu bandel, susah dibilangin, juga keras kepala.

"Heh, lo nganggep enteng penyakit, udah siap modar lo chan!??"

"Kak Dokter aduh itu tolong di kandangin dulu aja macannya saya lagi sakit nih kak" rengek Haechan kepada Jaehyun

"Kinan, jangan galak-galak. Kasian temennya ini lagi sakit" ujar Jaehyun sembari mendudukan kembali Haechan setelah badannya selesai diperiksa oleh Jaehyun

'ya abisnya-"

Kemudian Haechan berulah lagi, 'dibelakang Jaehyun' iya menjulurkan lidahnya seraya memasang raut wajah kemenangan karna berhasil merebut perhatian Jaehyun darinya.

Lee Haechan!!!

Kalo lo lagi sehat, udah gue ajak baku hantam, serius.

◇◇◇

"Kak Taeyong, liat Doyoung ngga?"

"Di halaman belakang kayanya nan"

Aku berniat untuk memberitahukan perihal ini langsung kepada Kak Doyoung karna memang orang tuanya yang mengajak kami ke tempat penginapannya, padahal masih ada esok hari terakhir untuk kami berada disini.

"you know' adek kamu tuh bikin aku mendidih setiap ketemu dia"

Gadis itu membuang muka dari hadapan lelakinya, ia sandarkan setengah badannya di tembok-tembok hijau yang dihiasi daun-daun rambat, tepat didepannya adalah pemandangan hamparan pulau sejauh mata memandang, pemandangan begitu indah dan elok.

"Dia kan ga kenapa kenapa?"

"Of course"

"sama kamu ga kenapa kenapa"

"Sama aku kenapa kenapa doy!"

Gadis itu melipat kedua tangannya dengan rekat sambil menghentak-hentakan kaki-kakinya.

"Ya terus aku harus gimana bel?"

"Kamu deket banget sama dia? 'sedeket apa hubungan kalian?' Kalian ga ada hubungan lebih dari itu kan?

Laki-laki itu diam tak merespon, ratusan pertanyaan muncul di otaknya secara tiba-tiba dan mulai memberontak satu persatu.

"a thousand times that I told you, 'dia kuanggap cuma sebagai adek' dia anggep aku sebagai abangnya aja yang udah nggak ada, sebatas itu aja. ya mungkin dia memang suka sama aku tapi kan kamu tau aku setianya sama kamu"

Second Soulmate | KDY [✔]Where stories live. Discover now