10 - Keychain.

3.2K 379 16
                                    

Perihal cinta, rasamu tak terkendali, gejolak semakin lama semakin melambung, mengeegoiskan segala hak termasuk dirimu sendiri, dibuat bodoh; ya. Kau belum pandai mengenal cinta.

-SS-

Malam itu aku mengajak Lami pergi keluar, dia selalu berkata bosan dirumahnya karena Lami memang anak tunggal dan tak satupun memiliki seorang adik atau kakak.

Kami pergi ke sebuah Mall yang ada di pertengahan kota, jalanan tampak ramai lalu-lalang kesana kemari dengan orang-orang banyak saat ini.

"nan, ke tempat aksesoris yuk?" Ujarnya sembari menyisipkan dompet ke dalam tas kecil miliknya yang berwarna merah cabe.

"Mau ngeborong lagi ya lo? males lah nemenin lo mah. Milihnya sejam belinya sebiji, gue udah kaya bodyguard lo"

"jangan gitu dong bebe! Gue gapunya gandengan lain nih kalo gak sama lu nan, lagian kalo udah sampe sono juga lo ya yang belanjanya paling banyak heh!"

"suka bener lo!"

Memasuki sebuah toko printilan perempuan disana lebih terkesan mirip dengan Naughty namun lebih eye-catching, udah kaya mode filter di instagram yang lagi merajalela saat ini.

Mataku langsung tertuju pada gantungan kunci couple yang berhiaskan permata permata kecil di sebelah sana.

"Udah sana ambil, cocok. kasih kak Doy, kalian ga punya barang samaan kan?" Namanya juga milik orang, pacar orang, yakali barang samaan sama laki orang.

Setelah membawa beberapa barang buah tangan dari sana, aku juga turut membelikan hadiah kecil untuk kak doyoung. Bukan apa-apa, hanya sebuah gantungan kecil yang terpajang di tadi.

"Mi, ke Resto Lapangan Tembak dulu yuk" perempuan itu mendadak masuk tanpa aba-aba dan menarik pergelangan tangan sahabatnya

"Nyantai aja kali, kelaperan banget lo?" Lami berdecak sebal pasalnya Kinan menjadi menggebu gebu kalau ia ingin mendapatkan sesuatu.

"enggak, mau beliin buat kak doy" tak jauh dari dugaan anak itu, kalau berkaitan dengan pawangnya, bahkan Kinan bisa sambil merem ke restaurant jikalau Doyoung tengah kelaperan dan minta dibelikan bakmie ayam khas Restoran itu.

"kak doy nginep lagi?" Kinan beralih mengganti topik, pembicaraan mereka pergi pada satu haluan, yaitu semua mengenai Doyoung.

"lo kaya orang lama aja deh, dia tengah malem juga pulang" tegasnya sambil memilah milih menu dan membuat pesanan, membuat kami menunggu hampir sekitar 20 menit hanya untuk seporsi Bakmie Ayam kesukaan lelakinya.

Mengenai Doyoung, biasanya ketika dia pulang kerja/ kelar bimbingan dengab dosen, dia selalu ke tempatku tepat pukul jam 9 malam, ketika jam berdentang pada pukul 12 tengah malam atau terkadang jam 1 pagi dia baru pulang ─Setiap hari kami selalu seperti itu, jika dia tak sempat dia akan berhutang waktu padaku. biasanya dia menggantinya di hari lain juga dengan jam yang lebih lama, jadi aku bisa menghabiskan waktu dengannya lebih lama.

ya, aku memang seperti rumah kedua baginya

cklek

Sepasang sepatu sudah bertengger di box sepatu yang berada di sebelah pintu masuk, rupanya Doyoung sudah berada disini, gadis itu menjadi penasaran apa yang sedang dilakukannya.

"Hello? kak?" panggilku, kemudian aku mengedarkan pandangan ke segala arah berusaha mencari laki laki itu.

"lama banget nan?" Ia keluar dari toilet, menjelajah seluruh tubuhku dari ujung kaki sampai ujung kepala, memastikan hari ini aku tidak mengenakan sesuatu yang tak pantas dilihat banyak orang.

Second Soulmate | KDY [✔]Where stories live. Discover now