20 - the stranger

2.7K 312 43
                                    

"Jaem hari ini gak ada jadwal kuliah? Kalau begitu keluarlah dengan Jaehyun, kamu ini betah banget rebahan di rumah!" Ucap sang bunda kepada Jaemin

"Yaelah bun, bang Jaehyun aja masih molor" Keluh anak itu sembari menutup rapat-rapat selimutnya seakan ucapan bundanya tak menggubris sama sekali padanya

Irene menarik spontan selimut yang dipakai Jaemin lalu membuangnya sembarang "Bangun Jaemin!! Udah hampir tengah hari! Kamu tuh gimana mau sukses kalo bangun pagi aja gak bisa!"

Sang Ibunda memang keras terhadap anak-anaknya, terutama Jaemin yang sedari kecil senang sekali membantah sang Ibu, ya tipikal-tipikal 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya', begitu pula Irene dan Jaemin yang sama sama berkarakter keras kepala.

"Bun, kenapa teriak-teriak?" Sahut Sang anak sulungnya yang sedang membuat teh madu untuk sang Ibunda, Jaehyun menyodorkan teh yang selagi hangat itu kepada bundanya.

"Makasih sayang" Irene mengecup kening anak lelakinya sambil mengusap lembut kepala Jaehyun, sementara Jaehyun disana melirik tempat tidur Jaemin yang sangat berantakan bak kapal pecah yang tak pernah berlayar ratusan tahun.

"Jaem, bangun! Ayo kita jogging keluar"ucap sang kakak kepada Jaemin, Jaemin yang setengah sadar itu kemudian terbangun dan duduk di ranjangnya sembari mengumpulkan nyawa.

"Liat tuh bang Jae, badannya udah bagus. Sering perawatan kaya bunda, makanya sekarang banyak dikejar-kejar cewek" ujar sang bunda sambil menyesap teh madunya

"Banding-bandingin aja terus sama bang Jae!" Jaemin keluar dari kamarnya dan sedikit membanting pintunya kasar. Jaehyun yang sadar akan hal itu kemudian mengejar adiknya yang turun ke lantai 1 rumah mereka.

Anak itu keluar dari kamar mandi setelah selesai membasuh mukanya serta menggosok gigi dan bergabung di meja makan dengan sang Ayah. Tak ada obrolan apapun, Jaemin hanya fokus memberikan selai coklat ke 2 lembar roti tawar yang berada di depannya

"Jaem, maafin bunda" ujar Jaehyun kepada sang adik.

"Enggak, gua yang salah bang. Lu gausah minta maaf"

"Kata-kata bunda- " ucapan Jaehyun menggantung dan Irene melanjutkan pembicaraan itu

"Kata kata bunda benar! Kamu harus contoh abang kamu! Dia calon dokter Jaem, bahkan abang kamu udah ditawarkan banyak Job di rumah sakit, sementara kamu? Kuliah main, kuliah main, kapan kamu mau serius?"

Jaemin yang baru menghabiskan 1 lembar roti tawar itu sontak berdiri dari kursinya dan menghentakkan meja itu dengan kasar

"Maunya bunda apa?? Mau Jaemin kaya bang Jae? Mau Jaemin sesempurna bang Jae yang bisa bunda banggain kemana mana? Maaf! Jaemin gak bisa jadi kebanggan keluarga ini. Jaemin gak suka bunda atur Jaemin sesuka hati bunda. Ini hidup Jaemin bun!!"

"Suatu saat kamu akan berterima kasih sama bunda Jaem!!"

Anak itu kembali ke kamar berganti pakaian dan langsung pergi mengambil kunci mobilnya.

* * *

"Mawar putih, lily, Daisy, baby breath, anyelir" Gadis itu sedang melist daftar bunga-bunga yang didatangkan dari kota hujan itu untuk persediaan besok di hari kasih sayang.

"Kak mel, ini mawar mawar lainnya kok belum dateng ya? Mawar merah, pink, biru, kuning samaa-" gadis itu mencoba mengingat kembali perihal bunga apa yang kurang "Mawar oren kak!"

"Sebentar, kakak hubungin dulu produsennya" ucap sang pemilik toko yang baru datang pagi itu, bersamaan dengan pegawai kesayangannya.

Second Soulmate | KDY [✔]Where stories live. Discover now