⚫27⚫

3.5K 199 4
                                    

Vote & Comment

Arga berjalan ke arah kantin yang diikuti oleh Rizky dan Adam.

Mereka berjalan dengan langkah santai dan menjadikannya pusat perhatian oleh kalangan siswi di sekolah tersebut.

Retista berjalan di hadapan Arga, lalu menghentikan langkah mereka.

"Minggir" ucap Arga.

Wajah Retista yang tertunduk kini menghadap ke arah wajah arga.

"Ada hal penting yang harus lo tau" ujar Retista.

Arga tersenyum miring "Gue ga butuh" ucapnya.

Arga kemudian melanjutkan perjalanannya.

"Ini tentang Bela dan Sheina" ujar Retista.

Ucapan Retista sukses menghentikan langkah Arga, dan Retista pun tersenyum miring.

Kegiatan mereka mendapatkan pusat perhatian dari sekitaran kantin, termasuk Sheina.

Arga kemudian berbalik dan mendekati Retista.

"Emang lo siapa?"

"Gue emang bukan siapa - siapa lo, tapi ini menyangkut kejadian di toilet kemarin" ujar Retista.

Arga terdiam sejenak, kemudian ia kembali bersuara "Oke, ayo ke belakang sekolah"

Arga pun berjalan mendahului Retista dan diikuti oleh Retista.

"Kita ngikut?" tanya Adam.

"Ga usah, bukan urusan kita. Ayolah makan, gue laper" sahut Rizky.

Mereka pun kemudian berjalan ke arah kantin.

"Shei, lo liat kan?"

Sheina mengangguk pelan, lalu kembali menyendokkan makanan kemulutnya.

"Kira - kira Retista mau ngapai ya?" tanya Dinda.

Sheina mengangkat bahunya lalu menggeleng.

"Lo tau Shei, Arga itu orangnya ga akan peduli dengan orang lain. Kecuali, itu bersangkutan sama dia atau orang yang penting untuk dia" jelas Dinda.

Sheina tahu itu, sejak hidup bersama Arga, Sheina banyak mengetahui sifat asli Arga.

Dan kini, fikirannya berkecamuk mengenai Arga dan Retista. Ia takut, kejadian saat Arga salah paham padanya kembali lagi.

"Shei... lo kok jadi diem sih?" tanya Dinda.

Sheina menggeleng, tampak jelas di wajahnya ia sangat khawatir.

"Kalau lo penasaran, mending kita ikutin mereka" ujar Dinda lalu bangkit.

Sheina menahan Dinda, sehingga Dinda duduk kembali.

Sheina menggeleng "Gue akan berusaha untuk positif thinking Din" ujar Sheina mendengus pasrah.

"Tapi kalau Retista beneran mau fitnah lo lagi gimana?" Dinda sedikit mengeraskan suaranya.

Our Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang