⚫54⚫

1.8K 181 26
                                    

Vote & Comment

Rumah sakit...

Saat ini Arga, Dimas, Dinda, keluarga Arga bahkan keluarga Sheina pun berada di rumah sakit,  sedikit ramai memang.

Ketika Sheina tidak sadarkan diri, Arga memeriksa denyut nadinya dan Alhamdulillah denyut nadinya masih terasa, dengan cepat Arga mengangkat Sheina dan membawa Sheina kerumah sakit ia pun tak lupa mengabarkan keluarganya maupun keluarga Sheina.

Kini Arga duduk di tempat duduk rumah sakit, ia tampak lusuh. Bajunya yang terdapat bercak darah masih belum ia ganti, padahal Alice sudah membawakan ia baju ganti. Tak hanya itu, tangannya yang masih terdapat darah segar pun belum ia cuci.

Dinda terduduk lemas sembari menyender di dada bidang milik Dimas.

Aldo memukul dinding rumah sakit dengan keras.

Dbuk...

Fokus mereka kini buyar dan melihat ke arah Aldo, tapi tidak dengan Arga yang masih tertunduk sendu.

Aldo berjalan mendekati Arga, Arga kemudian menatap kedatangan Aldo "Kalo sempat dokter... keluar bilang adekku ga selamat, siap kau ku buat" ujar Aldo marah.

"Aldo, jangan gitu" ujar bundanya menarik Aldo.

"Kan dah Aldo bilang dari kemarin sama ayah sama bunda, Sheina masih kecik belom bisa dia nikah. Tengok kan sekarang, bahagia pun gak si adek" ujar Aldo kesal.

Aldo berjalan lagi menuju Arga "Udah pernah kan ku bilang sama kau, jaga adekku baek - baek. Tapi apa yang kau jaga? Adekku di dalam sana kritis karena kau ga bisa jadi suami yang baek. Ini memang bukan salah kau sepenuhnya, ini salah di orang tua kita yang seharusnya ga nikahkan kelen kecepetan.

Bagus memang nikah muda, tapi tengok dulu kondisinya. Banyak dampak buruknya ku tengok, memang ga sedikit pula dampak bagusnya"

"Aldo udahlah, ini ga salah siapa - siapa" ujar bundanya.

"Iya, diam kau coba ini rumah sakit" tambah Ayahnya.

Aldo pun kemudian Diam, lalu menjauh dari Arga.

"Mas, orang Medan galak banget ya" bisik Dinda.

"Tergantung, dia kan lagi marah makanya galak"

"Kakanya kalau marahin Sheina gitu ga ya ekspresinya?"

"Ga tau, mungkin iya"

Sementara di dalam sana ada yang sedang berjuang menyelamatkan diri.

"Bagaimana? Apa ada perubahan?"

"Belum dok, dok kita sudah berusaha sekuat tenaga. Ini sudah satu jam, namun pasien tidak memberikan reaksi apa pun"

Kemudian Pasien Monitor berbunyi lebih cepat.

"Dok, jantungnya mulai melemah"

"Gunakan alat pacu jantung"

Kemudian dokter bersiap - siap untuk memacu jantung Sheina.

Our Crazy WeddingWhere stories live. Discover now