⚫28⚫

3.3K 190 13
                                    

Vote & Comment

Dimas terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sangat pusing sekarang.

"Arrrgh, bangsat kepala gue sakit banget" ujar Dimas sembari membopong kepalanya untuk bangkit.

Dimas lalu duduk di kasurnya, kemudian pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok gadis berperawakan putih dengan menggunakan baju seragam lengkap.

Dimas menatap langkah gadis yang membawa nampan yang di atasnya terdapat sebuah mangkuk.

Dimas kemudian mengucek matanya berkali - kali "Din...da" ujarnya.

Gadis itu masih setia berjalan ke arah buffet sebelah kasur Dimas.

"Lo ko bisa disini?" tanya Dimas.

Dinda kemudian menyuruh Dimas untuk bergeser sedikit dari duduknya.

Kemudian Dinda mengambil semangkuk sup yang telah di buatnya.

"Ini sup pereda pangar, cobain" ujar Dinda sembari memberikan mangkuk tersebut kepada Dimas.

"Tunggu, bisa ga lo jelasin dulu" pinta Dimas.

"Buruan makan, gue ga punya banyak waktu, bentar lagi gue mau masuk kelas" jelas Dinda.

"Ta.."

"Lo makan gue cerita, jadi waktunya singkat" potong Dinda.

Dimas pun mengangguk, karena ia tahu tidak ada yang bisa ia katakan lagi.

Dinda kemudian mulai bercerita saat Dimas sudah memasukkan satu sendok sup ke mulutnya.

- Flashback On -

"Astaga Dimas, badan lo berat banget" ujar Dinda sembari membawa Dimas untuk masuk kedalam mobil Dinda.

Setelah Dinda berhasil membopong badan Dimas untuk duduk di kursi mobil, ia pun langsung melajukan mobilnya.

....

Tin..tin..tin

Dengan segera sang satpam membukakan pintu pagar rumah Dimas.

Dinda berhenti di pos jaga rumah Dimas.

"Pak tolong nih si Dimas mabok" teriak Dinda dari dalam mobilnya.

Satpam itu menggelengkan kepalanya "Kok minum lagi sih den Dimas?" ujar satpam tersebut kemudian ia pun membawa Dimas dari mobil Dinda.

"Kalau gitu saya pulang pak" ujar Dinda.

"Makasih non, atas nama den Dimas saya minta maaf karena udah ngerepoti non"

"Okay pak, yaudah saya pulang"

"Baik non"

- Flashback off -

"Terus kenapa lo ada disini?" tanya Dimas.

"Bego atau gimana sih? Yaudah gue mau ke sekolah. Kalau misalnya ada apa - apa lo bisa telpon gue. Tapi inget, kalau ada apa - apa jangan telpon ga penting" peringat Dinda lalu kemudian ia beranjak dari kamar Dimas.

Our Crazy WeddingWhere stories live. Discover now