Our Crazy Wedding

⚫52⚫

Vote & Comment

Arga dan Dimas berjalan keluar ruangan.

"Kok bisa cepet banget pulangnya?" tanya Arga.

Dimas menaikkan kedua bahunya.

"Mas, lo mau kerumah dulu?"

"Iyalah gue mau ambil celana olahraga yang kemarin gue tinggal di rumah lo"

"Lo letakin dimana?"

"Di kamar mandi lah, yang di gantungan"

Arga mengangguk.

"Jangan bilang Sheina yang nyuci?" tuding Dimas.

"Gila lo, mana gue kasih. Kita tuh punya pembantu yang ga nginep di rumah"

Dimas mengangguk dengan wajah mengejek.

***

Sheina membuka matanya perlahan, ia mulai memegang kepalanya.

"Kepala gue pusing banget" ujar Sheina.

Saat matanya sudah benar - benar terbuka, Sheina pun duduk.

"Gue dimana? ini bukan kamar gue" ujar Sheina.

Sheina kemudian mengingat kejadian tadi.

"Sebentar, tadi gue ketemu Retista terus masuk ke mobilnya dan...."

Sheina menggeleng "Sebenernya apa yang terjadi sih sama gue?"

Sheina menghela nafasnya, kemudian ia bangkit dari kasur tersebut.

"Eh tas gue mana??" tanya Sheina sembari mencari tasnya.

"Ga bisa di biarin ini" Sheina kemudian beranjak ke arah pintu kamar.

Sheina kemudian membuka knop pintu kamar tersebut, akan tetapi tidak terbuka.

Sheina mencobanya lagi dan lagi, sampai pada akhirnya ia menggoyang - goyang knop pintu tersebut.

"Ini kenapa sihh!!"

Sheina kemudian memukul pintu tersebut "Woy ada orang ga di luar!!" teriak Sheina.

Mendengar pukulan pintu dan teriakan Sheina, penjaga di luar pun mendekat ke arah pintu tersebut.

"Ya Allah ini sebenernya kenapa sih?" tanya Sheina.

"Ada orang ga sih di luarr?" tanya Sheina.

Kemudian pintu itu terbuka, lalu masuklah dua orang lelaki berbadan tegap dan terlihat menakutkan.

"Makasih om" ujar Sheina lalu ia pun berjalan keluar, namun sayang dua lelaki itu menahannya.

"Astaghfirullah om ga boleh pegang - pegang" ujar Sheina menghindari mereka.

Kini jantung Sheina mulai merasa takut.

"Ya Allah mereka mau ngapain?" batin Sheina.

"Argaa" batin Sheina lirih.