London Heathrow Airport

1.5K 29 5
                                    

Setelah berlari dengan ibu yang baik hati dan akhirnya sukses boarding, saya bisa duduk di pesawat menuju London, 13 jam terbang dari Bangkok ke London.

Long flight pertama saya, dan semoga saya tidak merasakan jet lag setelah tiba di London nanti, saya memilih kursi disamping jendela karena saya sangat bersemangat ingin melihat kota London dari atas.

Pesawatnya penuh, semua kursi terisi, berbeda jauh dengan penerbangan saya sebelumnya dari Jakarta ke Bangkok. 

Kebanyakan orang Inggris yang pulang liburan dari Bangkok dan saya tidak melihat adanya orang Indonesia.

3 Jam terbang di udara saya mulai ngantuk, dan akhirnya saya tertidur setelah menyantap habis makanan yang disajikan.

Tiba - tiba saya terbangun karena penumpang di belakang kursi saya berbicara sangat ramai dengan British accent yang kental sampai saya tidak paham mereka bahas apa.

Setiap 30 menit mereka selalu meminta wine atau beer, memang orang Inggris terkenal dengan budaya minum nya yang sangat kuat.

Tapi karena lelah saya tertidur lagi, dan tidak terasa saya sudah tidur 4 jam lamanya, masih ada ada sekitar 5 jam lagi sebelum landing di London.

Lamanya, pegel semua badan, saya juga tidak bisa lihat pemandangan dari jendela karena ini penerbangan malam.

Jadilah saya menonton Frozen 2, sambil berfikir apa nanti di London saya bisa bertahan dan menyelesaikan study pada waktunya atau molor dari jadwal.

Saya akan lakukan yang terbaik untuk bisa lulus tepat waktu dengan nilai yang baik, dan pulang ke tanah air dan membangun bangsa.

Niat semua pelajar Indonesia yang study di luar negri saat awal seperti itu, tapi banyak juga teman saya bilang niat mu akan luntur dengan berjalannya waktu.

Apa iya?

Akhirnya sampai juga di London Heathrow Airport, wah besarnya wah megah nya!

Mulut saya menganga sangking takjubnya dengan interior airport ini.

Saya mengantri di imigrasi menunggu giliran untuk bisa masuk ke negeri Ratu Elizabeth, setelah 20 menit dalam antrian, giliran saya pun datang.

Petugas imigrasi melihat foto di passport saya dan memandang saya beberapa kali, memang foto di passport tidak secantik aslinya hehehe.

Setelah ditanya ini itu selama 10 menit kurang, akhirnya stamp immigrasi London mendarat di passport saya, senyum gembira mengawali pagi ini.

Saya berdiri menunggu koper saya datang dan melihat keadaan sekitar, satu hal yang langsung saya rasakan yaitu DINGIN.

Memang saya datang diwaktu musim dingin, tapi bukan suhu yang saya bicarakan tapi personality orang Inggris yang dingin.

Tidak hangat dan ramah seperti di Indonesia, mungkin berbeda budaya.

Setelah lama menunggu bagasi, saya berjalan dan mencari Mrs. Jen yang merupakan konsultan pendidikan saya disini.

Dan saya melihat nama saya tertulis di papan "Welcome to London Luna!" Mrs. Jen datang menghampiri saya dan memberikan pelukan hangat.


VanillaWhere stories live. Discover now