Latinos!

1.1K 25 5
                                    

"Guys ini Luna dari Indonesia" Maria meberikan pengumuman pada semua orang di apartmen.

"Halo semuanya" saya cuman ngangguk ngangguk saja sambil memegang handuk biar tidak lepas.

"Oy oy oy hermosa mamacita!" seorang pria yang duduk di sofa melihat saya dengan tatapan genit nya.

"itu Bryan dia memang agak genit, yang buka pintu itu Hiram, nah yang gendut Ingrid, yang lagi ngaca itu Alessandra" Maria memperkenalkan satu persatu orang yang ada.

"Welcome aboard Luna!" Ingrid menyapa saya dengan senyumannya.

"Thanks guys, saya masuk kamar dulu" saya langsung masuk kamar dengan jantung yang berdetak tidak karuan karena malu.

*********************************************************************************

Hari pun berlalu dengan obrolan ringan antara kami kemarin dan ternyata hanya saya yang berasal dari Indonesia yang lain datang dari Mexico.

Orang mexico memang terkenal ramah dan mudah berteman, saya pun merasa sudah dekat mereka walaupun baru sehari berjumpa.

Saya coba telepon mamah dengan Skype, tapi sepertinya mamah tidur , perbedaan waktu 8 jam antara London dan Bali baru saya sadari, mungkin besok saja saya teleponnya.

Pagi hari pun datang jam menunjukan jam 7 pagi dan langit masih gelap, semua orang masih tertidur, saya berjalan ke dapur untuk membuat teh untuk menghangatkan badan.

Saya lihat tumpukan botol beer di dapur, latinos memang suka sekali minum rupanya, selain minum mereka juga suka berpesta, hidup saya akan jauh dari kata tenang disini.

"Kamu bangun pagi banget Luna" Maria nongol dari pintu kamarnya

"Kamu juga bangun pagi" jawab saya sambil menyeruput teh panas

"Saya belum tidur kok, kamu lapar ga? kita cari makanan yuk keluar!".

Kami pun pergi keluar apartemen untuk membeli makanan di Tesco (mini market) yang buka 24 jam dekat apartemen kami.

"Kamu udah punya pacar belum?" Maria bertanya

"Belum" jawab saya singkat.

"Mau cari pacar orang London?" Maria bertanya lagi

 Saya terdiam dan berfikir apa perlu saya punya pacar orang London? toh saya cuman sekolah saja disini untuk 3 tahun.

"Gak tau, gimana nanti aja" saya menjawab sambil berfikir

"Saya mau ketemu cowok hari ini, mau ikut gak?" Maria sambil memperlihatkan smartphonenya dan saya melihat foto pria bule dengan otot kotak-kotak macam roti sobek.

"Kenal dari mana?" tanya saya penasaran

"dari Tinder" Maria senyum sambil mengangkat alisnya.

Setelah membeli beberapa roti untuk sarapan kami berjalan pulang menuju apartemen.

Saat kami masuk apartemen ada suara gaduh dari balik salah satu kamar.

"Ay Papi ! Ay !" suara Alessandra mendesah, sepertinya dia sedang morning workout.

"Bryan dan Alessandra itu Friend with Benefit" Maria sekali lagi menjelaskan apa yang terjadi, dan sekali lagi hidup saya akan sulit tenang dengan suara seperti ini setiap pagi hari nya.

Saya dan Maria sedang menikmati sarapan di ruang tengah dan pintu kamar terbuka, mata saya terbelalak melihat Bryan yang menggendong Alessandra dengan keadaan mereka yang telanjang bulat masuk ke toilet, dan workout pun berlanjut.

"Kamu virgin ya Luna?" Maria tiba-tiba bertanya

"Eh? gimana?" saya terkejut dengan pertanyaanya.

"Muka mu itu loh kayak yang kaget liat mereka"  Maria berbicara sambil melahap roti

"kaget saja sih" jawab saya sambil bingung mencoba berfikir apa yang akan terjadi selanjutnya.


VanillaWhere stories live. Discover now