Firasat

275 7 0
                                    

Percakapan dengan Ari membuat saya termenung selama berada di Bali, hingga waktu berlalu tanpa saya sadari, pernikahan Noel berjalan dengan lancar, dan saya kembali ke London.

Selama di Bali mamah menjelaskan perjodohan, saya akan di kenalkan kepada calon suami ketika sudah menyelesaikan study di London.

Agar tidak menggangu konsentrasi saya, itu alasan mamah. Sehingga beliau tidak memperkenalkannya kepada saya sekarang.

Setelah perjalanan panjang dari Denpasar ke London, akhirnya saya tiba di bandara Heathrow terminal 2, hati saya tidak tenang firasat saya mengatakan hal buruk akan terjadi, lagi!

Karena saya hanya membawa satu koper ukuran medium, saya memutuskan untuk naik kereta bawah tanah yang disebut dengan "tube", saya terus merenung selama di kereta mencoba untuk membuat rencana setelah study selesai.

Saya berhenti di statiun King Cross, salah satu statiun kereta bawah tanah terbesar di London, saya disambut dengan hiruk pikuk dan padatnya statiun dan orang-orang yang baru saja pulang kerja.

Saya harus berdesak-desakan untuk bisa berganti kereta menuju apartemen. Karena jarak dari statiun yang hanya 5 menit jalan kaki, saya menarik koper sambil berjalan pulang, teringat saya belum memberi kabar pada orang rumah.

Tapi dimana handphone saya?

Perasaan ada di tas, saya berhenti dan menepi di pinggir jalan untuk mencari handphone, apa terjatuh di kereta ya?

Haduh bagaimana ini?

Saya terus berjalan pulang ke apartemen, Chris muncul dihadapan saya sambil tersenyum.

"Akhirnya kamu pulang juga" Dia langsung mengambil koper saya.

"Handphone saya hilang, gimana ya? lapor polisi kah?" Saya masih panik mencari handphone.

"Hilang dimana?" Chris bertanya.

"Kayaknya jatuh di kereta bawah tanah tadi" saya memasang muka bingung.

"Beli baru saja, pasti sudah di ambil sama orang lain" Chris berjalan dan malah membawa masuk koper saya ke dalam apartemennya.

"Eh salah, kenapa masuk apartemen kamu?" Saya menarik koper dari tangan Chris.

"Maria sudah pindah, dia titip pesan sama saya untuk jagain kamu" Chris mengambil lagi koper dari tangan saya.

"Pindah kemana? tapi Maria ga ada kasih kabar" saya tambah bingung.

"Ke Barcelona sama pacarnya" 

Lho ngapain juga mereka ke Barcelona?

"Jadi sekarang saya harus tinggal sama kamu sampai Maria pulang?" saya bertanya karena sangat bingung.

"Iya, apartemennya juga sudah disewa sama orang lain, jadi kamu tidur disini" Chris tersenyum bahagia.

Saya hanya duduk di sofa sambil memikirkan kemana handphone saya, rasanya separuh nafas ini hilang, semua kontak penting ada di handphone itu.

"Ini pakai handphone lama saya saja dulu untuk sementara, nanti saya belikan nomor baru, semua kontak kamu back up di cloud kan?" Chris memberikan handphone Android nya.

Saya cuman mengangguk saja dengan muka yang masih bingung.

"Makasih ya, nanti saya balikin handphonenya setelah beli yang baru" saya tertunduk malu.

"Iya pakai saja dulu, kamu gendutan ya?" Chris membuat saya kaget dengan pertanyaannya.

"Enggak kok!" saya berteriak.

"Pipi kamu makin berisi" Chris memandangi saya sambil tertawa, memang selama di Bali saya makan terlalu banyak karena enak makanannya dibanding disini.

Setelah makan malam saya mencoba untuk memback up semua nomor di handphone yang Chris pinjamkan, karena prosesnya lama saya tinggal untuk mandi, pegal rasanya badan ini.

Saya terfikir untuk mengabari Robert kalau saya sudah sampai London, mungkin dia menunggu kabar, selama di tanah air saya sama sekali tidak memberi dia kabar, dan tidak sekali pun dia bertanya bagaimana kabar saya.

Setelah mandi segar rasanya, waktunya cek handphone lagi dan ternyata prosesnya sudah selesai. 

Saya coba cari nama Robert dan tidak ada!

Saya coba cari di whatsapp pun tidak ada, kenapa nomornya hilang?

Ternyata saya tidak pernah back up kontak selama ini, hanya ada nomor teman-teman di Indonesia dan keluarga yang saya back up.

Selama ini saya juga tidak tau social medianya, bagaimana cara saya menghubunginya?

"Kenapa?" Chris bertanya.

"Gak apa-apa, saya lupa untuk back up nomor teman-teman disini jadi hilang semua kontaknya" 

apa ini petunjuk agar saya tidak menghubungi Robert kembali? tapi kenapa?

"Kamu khawatir karena nomor pacar mu hilang kan? nanti juga dia menghubungi kamu" Chris tersenyum seakan dia mecoba menenangkan hati saya.

3 hari berlalu Robert tidak juga menghubungi, ini sudah hampir satu bulan penuh dia tidak memberi kabar atau bertanya kabar. 

Apa dia benar - benar pergi meninggalkan saya?

Kenapa?

Apa salah saya?

Kejadian sama terulang lagi, seperti deja vu, dulu Andrew sekarang Robert.

VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang