Teman Lama

298 8 0
                                    

Sudahlah buat apa juga difikirkan, lebih baik saya bersiap untuk bertemu krucil berbulu dan mamah, dan yang pastinya makan besar disana, lidah ini rindu masakan nusantara yang kaya dengan rasa tidak seperti disini.

Setelah berkunjung ke apartemen Maria, perasaan saya menjadi biru, masih terfikirkan perkataan mamah tentang bule itu hanya main-main saja.

Hingga akhirnya saya memutuskan untuk membawa semua pakaian saya pulang ke Indonesia.

Saya mulai memasukan satu persatu pakaian saya kedalam koper.

"Mau dibawa semua bajunya?" Robert bertanya sambil melihat saya yang sibuk mengemasi pakaian.

"Iya" saya menjawab singkat.

"Berapa lama kamu pulang ke Indonesia?" Robert bertanya lagi.

"Mungkin 3 minggu" saya memasukan semua alat makeup ke dalam koper.

"Nanti saya anter ke bandara ya" Robert menawarkan tumpangan.

"Gak usah, nanti saya mau ke apartemen Maria dulu sebelum berangkat, masih ada barang yang harus saya bawa pulang" saya menjawab.

Semua pakaian sudah selesai dikemas, saya terduduk di dapur sambil meminum air, entah kenapa tapi firasat saya bilang akan terjadi sesuatu antara saya dan Robert.

Bukan hal yang baik pastinya, saya sudah merasa kehilangan, firasat yang sangat aneh dan baru pertama kali saya rasakan.

************************************************************

Hari keberangkatan pun datang, Robert mengantar saya ke apartemen Maria untuk membawa beberapa barang dan dia juga ternyata mengantarkan saya ke bandara.

Mobilnya berhenti di area drop off, artinya dia tidak akan masuk ke bandara, saya langsung membuka sabuk pengaman, memandang Robert dan memberikan ciuman sebelum masuk ke bandara.

Kita berpisah dengan senyuman - palsu.

Ketika berjalan memasuki airport air mata saya mengalir tanpa sebab, saya menoleh ke belakang dan Robert sudah pergi menghilang.

Apakah ini perpisahan? kalau bukan kenapa terasa seperti kami tidak akan bertemu lagi?

Sepanjang perjalanan, saya menonton Frozen - lagi, hal yang sama ketika saya terbang ke London untuk pertama kalinya tahun lalu.

Saya tiba di CGK untuk transit dan melanjutkan penerbangan ke Denpasar.

"Lunaaaaa...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" teriakan Noel menyambut saya di bandara Gusti Ngurah Rai.

Kami langsung berpelukan dengan erat.

"Kamu kurusan ya? ya ampunnn....Tante bakal marah ni liat kamu kurus begini" Noel mulai mengomel.

"Bagus dong kurusan, jadi slimmmmmmmm" saya tertawa.

Kami pun berkendara pulang, walaupun Noel akan menjadi pengantin dia masih menyempatkan diri untuk menjemput saya pulang.

Hawa panas dari pulau dewata seakan memanjakan kulit saya, rindu rasanya dengan cuaca panas disini.

"Hei Luna, selamat datang kembali anak yang hilang" Ari menyapa saya sesampainya di depan rumah.

Ari adalah sahabat saya dari kecil, kami sekolah di SD,SMP dan SMA yang sama, ketika saya melanjutkan kuliah S1 di Bandung, Ari terbang ke Jepang untuk melanjutkan study nya.

"Orang jepang ada disini ternyata, kapan pulang?" saya bertanya.

"4 bulan lalu, pas main ke rumah mu ternyata gak ada orangnya, lagi hijrah ke London" Ari tertawa sambil membawa koper saya masuk ke rumah.

Saya disambut krucil berbulu yang langsung datang menghampiri, saya cium satu persatu dari 11 kucing yang ada dirumah.

Mamah pun datang membawakan minuman kesukaan saya, Es kelapa muda. Kami bercerita tentang London, Jepang, pernikahan Noel dan banyak hal sampai tengah malam.

Karena Jet Lag, saya tertidur selama 12 jam lamanya, terbangun di sore hari dengan perut keroncongan.

"Mah masak apa?" saya berjalan ke dapur dan membuka lemari makanan yang ternyata kosong.

"Baru bangun kamu, mamah mau ajak makan ke Restoran Padang, makan rendang yuk" Mamah ini memang tau apa yang saya butuhkan di kala perut keroncongan, yaitu porsi kuli nasi padang.

Kami pun berkendara ke salah satu Restoran Nasi Padang yang terkenal di denpasar, Kalap saya melihat deretan makanan yang menggugah selera.

Sehabis kenyang kami berangkat ke salah satu penjual martabak langganan, pokoknya hari ini makan-makan judulnya.

"Beli martabaknya 3 ya" mamah memesan martabak manis kesukaan saya.

"Banyak banget 3 mah?"saya bertanya

"Buat Noel sama Ari juga" Oh iya ya, semalem kan mereka begadang di rumah mamah.

"Kita ke rumahnya Ari dulu ya" Kami berkendara menuju kediaman Ari.

VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang