Luna Rossa

325 10 0
                                    

Dada ku berdebar sangat kencang melihat Robert seperti ini, saya tahu dia sedang marah. 

Tapi tidak ada satu kata pun keluar dari bibirnya menyatakan apa yang dia rasakan saat ini.

Tanpa fikir panjang saya langsung menghampiri dia dan menciumnya, tapi dirinya tidak merespon sama sekali, saya menatapnya dan dia hanya berkata 

"Good Night". 

Robert berjalan meninggalkan saya di dapur sendiri, Saya terdiam duduk di meja makan, apa yang harus saya lakukan sekarang?

Kenapa Robert jadi marah seperti itu ya?

Apa dia berfikir kita ini pacaran?

Tapi dia tidak pernah menyatakan cintanya.

Haduh bingung!

Saya mendengar suara mobil berhenti di depan rumah Robert, dan seseorang membuka pintu depan, suara sepatu hak tinggi berjalan terdengar keras.

Saya intip dari pintu dapur, seorang wanita berambut cokelat panjang dan berbaju hitam masuk dan naik ke lantai 2, siapa dia?

Saya melihat wanita ini berbicara dengan Robert di lantai 2, tidak lama wanita ini pergi dan meninggalkan rumah.

Saya hanya bisa melihat bingung dari arah dapur, apa itu pacarnya Robert? atau istrinya ya?

Kalau istrinya berarti saya ini? 

Pelakor?

Robert datang menghampiri saya yang kebingungan, dan menarik tangan saya naik ke lantai 3, yaitu tempat tidurnya.

"Perempuan tadi siapa?" saya bertanya

"Ashley" Robert menjawab singkat.

"Pacar atau istri kamu?" saya bertanya.

Robert terdiam dan menatap saya.

"Adik saya" Dia menjawab singkat.

Oalah ternyata adiknya toh, huffft saya sudah deg deg kan, syukurlah gelar pelakor tidak jadi disandangkan kepada saya.

Lega rasanya hati ini, saya mengelus dada dan terduduk di atas ranjang, melihat Robert yang mulai membuka bajunya.

Damn! Wangi parfumnya itu membuat darah saya mendidih. 

Robert menarik kaki saya keatas sampai saya harus berpegangan pada kasur agar tidak terjatuh.

Dibalikannya tubuh saya dengan menganyunkan kaki saya dengan kencang ke sisi lain, tanpa ciuman tanpa pelukan, dirinya langsung membuka panty saya dan menghantamnya dengan keras.

Ini pertama kalinya Robert melakukan hubungan dengan kasar, tapi saya menikmatinya.

Kami melewati malam dengan sangat berbeda, Robert seakan-akan melampiaskan kemarahannya melalui hubungan intim.

 Tidak terasa kami masih terbangun hingga jam 4 pagi.

Robert berjalan keluar kamar, dan saya menyalakan handphone yang semalaman mati.

7x Misscall dari nomor yang sama, siapa ya?

Saya coba telepon balik nomor tersebut, dan suara pria mengangkat teleponnya.

"Halo cantik" suara pria itu menyapa.

"Siapa ya??" saya bertanya.

"Tentangga mu yang paling ganteng" Oh Chirs ternyata, dari mana dia bisa dapat nomor saya.

"Ada apa?" saya kembali bertanya.

"Saya cemburu liat kalian berdua berciuman di mobil", Chris berbicara.

Saya langsung tutup teleponnya karena saya dengar Robert naik tangga, dan saya kembali mematikan handphonenya.

"Pagi-pagi kok minum alkohol?" saya bertanya pada Robert yang membawa segelas wine.

Robert menarik dan mengangkat keatas kaki saya dan tiba-tiba menumpahkan sebagian winenya di kaki.

"Eh eh..." Saya kaget dan tidak bisa melepaskan kaki saya dari tangannya.

Dirinya mulai membersihkan wine dari kaki saya dengan lidahnya, Oh it's so Good!.

Setelah melampiaskan kemarahannya semalam, Robert tertidur pulas.

Sinar mentari menembus jendela dan membangunkan saya di siang hari.

Saya langsung bangun dan berjalan ke kamar mandi, mencuci muka saya dan memperhatikan deretan parfum Robert di samping cermin, saya coba cium satu persatu untuk mencari tahu parfum mana yang membuat darah saya mendidih.

Dan ternyata itu adalah Prada - Luna Rossa, apakah ini sebuah kebetulan? nama parfum yang sama dengan nama saya?

Setelah mandi saya pergi ke dapur untuk membuat kopi, Robert hanya terdiam memandangi saya yang sedang mengoceh pagi-pagi karena dia tidak punya gula, bagaimana saya minum kopi tanpa gula?

Kami duduk dan menimati kopi pagi, saya lihat mata Robert yang berwarna biru terang disiang hari, kenapa warnanya sangat memikat hati?

"Saya senang kamu ada disini" Robert berkata sambil memandangi saya.

Sementara saya masih loading dan berfikir apa maksudnya.

Jadi saya senyum saja.

Maksud dia senang saya ada disini karena saya membuatkan dia kopi ?

atau dia senang saya ada disini karena semalam itu luar biasa?

ah saya tidak paham.

"Saya ke London mau naik kereta saja, kamu anter saya ke statiun ya" Hari ini saya mau menikmati suasana naik kereta.

"Yakin gak mau saya anter aja" Robert bertanya.

"Iya saya yakin, sudah lama saya gak naik kereta". Saya tersenyum.

Robert mengantar sampai sampai stasiun kereta, tapi entah kenapa dia malah ikut bersama saya duduk di kereta.

"Saya juga sudah lama tidak naik kereta" Dia tersenyum.

Haduh kenapa dia malah nempel terus kayak perangko?

Selama perjalanan saya baru sadar kalau dia memakai parfum yang berbeda dengan yang semalam, bukan Prada Luna Rossa, ini lain.

Parfum yang tidak membuat saya nafsu, sangat aneh. Ada apa dengan parfum tersebut?

"Kamu mau kemana setelah nganter saya pulang?" Saya bertanya

"Ke apartemen kamu" Robert menjawab sambil memandang keluar jendela.

"Terus kemana lagi?" saya kembali bertanya.

"Saya mau nginep di apartemen baru kamu sampai waktu yang tidak ditentukan" Dia melihat saya sambil tersenyum.

Apa??? Nginep sampai waktu yang tidak ditentukan?

Terus Robert bakal ketemu langsung sama Chris??

Mampus!

VanillaWhere stories live. Discover now