Chapter 26

49.7K 4.2K 261
                                    

Devian menggeleng, menatap wajah mengeras Arga. "Saya gak punya alasan untuk jauhi Lea," tolaknya.

"Saya tidak suka kamu! Anak saya tidak boleh berinteraksi dengan kamu! Kamu membawa pengaruh buruk untuk Lea!" jelas Arga penuh penekanan.

Meski begitu, tak ada raut takut di wajah Devian. Cowok itu malah tersenyum manis bagai menantang seorang Arga Stevano. "Apa ada bukti saya membawa pengaruh buruk? Apa saya pernah melakukan kejahatan pada Lea?"

Arga tertawa sinis. "Saya tau kamu! Selama ini memang kamu yang saya cari! Saya tau keterlibatan kamu dengan kasus Aland!"

Perkataan itu berhasil membuat Devian terdiam. Ia lupa jika dirinya tengah berhadapan dengan seorang Arga Stevano, pria yang tidak akan tinggal diam jika keluarganya diusik dan akan mencaritahu segala permasalahannya hingga ke akar.

"Saya sudah menebus semuanya," jawab Devian dengan pandangan kosong mengingat apa yang telah ia lakukan dahulu.

"Itu belum sebanding dengan perbuatan busukmu!" geram Arga. Rupanya cowok dihadapannya ini cukup keras kepala.

"Saya sudah menebusnya! Leo sudah tau semuanya, Aland pun sudah membalas saya! Apalagi yang belum saya terima! Apa Anda mau kematian saya?!" Wajah memerahnya menandakan penyesalan bercampur amarah, tubuhnya bergetar dengan tangan mengepal.

Arga tetap tak ingin langsung percaya.

"Saya tidak peduli dengan apapun yang kamu terima atas kesalahan itu meski kamu mati sekalipun! Saya hanya tidak ingin putri saya satu-satunya kembali menderita! Sekali lagi saya katakan! Jauhi Leandra!"

"Gak akan! Saya akan terus mencintai Leandra," tantangnya.

"Menjauh! Lea sudah saya jodohkan!"

***
"Le, kenapa Om Arga nyariin Dev?" tanya Ken penasaran.

Lea yang fokus dengan makanannya kini menatap Ken dengan alis mengerut, mengingat-ingat alasan Arga mencari Devian saat itu.

Gadis itu mengangkat kedua bahunya acuh. "Lea lupa, tapi Papi pernah larang Lea dekat-dekat sama Kak Dev," jawabnya.

"Kenapa gak boleh? Dev pernah jahat sama kamu?" tanyanya lagi. Ken ingin tau alasan Leo bahkan Arga begitu melarang Devian berdekatan dengan Lea.

"Lea gak tau. Lea cuma bilang kalau Kak Dev sering pegang tangan Lea, sering cium-cium dahi Lea. Setelah itu Papi gak bolehin Lea lagi dekat-dekat Kak Dev," jelasnya.

Ken mengangguk paham, ternyata itu masalahnya. Dev juga yang terlalu keras kepala, sudah berapa kali cowok itu diingatkan tapi tetap saja tak mau menurut.

"Bang Ken, Abang sama Kak Dev berantem, ya?"

Pertanyaan Lea berhasil membuat Ken tersedak makanannya sendiri. Segera tangannya meraih botol air mineral dan menenggaknya hingga tersisa setengah.

"Lea tau darimana?"

"Dari Dino, Dino bilang Abang pukul Kak Dev. Emang kenapa bisa berantem, Bang? Kak Dev gangguin Bang Leo, ya?" tanya Lea lagi-lagi.

Ken menggaruk kepalanya bingung, bagaimana menjelaskan pada Lea.  Apa dia berbohong saja?

"Lea, ayo pulang."

Ken bernafas lega saat Arga datang, jadi ia tak perlu susah-susah mencari alasan lagi.

"Sebentar lagi, Pi. Makanan Lea belum habis," ucap Lea mempercepat makannya meski kesusahan sebab menggunakan tangan kiri.

Arga mengusap puncak kepala anaknya. "Pelan-pelan aja, Papi tungguin."

Lea hanya mengangguk patuh.

"Kamu, tau tentang masalah Leo, kan?" tebak Arga sebab Ken yang melerai Leo dan Dev di video itu.

Ken mengangguk sungkan, terbebas dari pertanyaan Lea, ia malah dihadapkan dengan pertanyaan dari Arga.

"Kamu tau apa permasalahannya?" tuntut Arga lagi.

Kali ini Ken menggeleng, memang benar ia tak tau pasti permasalahan keduanya. "Yang saya tau, dari dulu Leo emang gak suka Dev dekat sama Lea."

Arga diam, menatap dingin wajah cowok itu. Apa mungkin Leo pun sudah tau siapa Devian sebenarnya, itu sebabnya anak laki-lakinya itu bisa begitu bringas menghajar seseorang.

Entah mengapa, Arga merasa ada yang tak beres.

***
Setelah makan malam usai, Arga meminta putranya itu untuk menemui dirinya di ruang kerja.

Dan di sinilah mereka, keduanya sama-sama larut dalam keheningan, hingga suara berat sang Ayah memecahkannya.

"Apa yang kamu tau tentang Devian?" tanya Arga.

Leo mengerut. "Maksud Papi?"

"Perkelahian kamu dengan Devian, pasti ada hubungannya dengan Lea dan Aland," balas Arga.

Leo menatap terkejut sang Ayah. "Papi tau?"

Arga mengangguk. "Sudah lama Papi cari dia. Selama ini, Aland Papi sekap dan belum lama ini Papi lepaskan saat tau kebenarannya dari mulut dia sendiri. Dia bilang dia dikhianati sahabatnya sendiri yang bernama Devian. Papi hanya sekedar tau nama saja, dan karena video itu, Papi jadi tau wajahnya," jelas Arga ikut duduk di hadapan Leo.

Leo mengangguk menyetujui, memang benar apa yang dikatakan sang Ayah. Devian pun mengatakan demikian padanya hingga ia kehilangan akal dan menghajar temannya itu.

"Artinya, alasan di video yang guru kamu kirim itu bohong?!"

Leo tersenyum sinis kemudian mengangguk. "Ada yang jebak aku."

Arga mengangguk setuju seraya mengusap dagunya berfikir. "Apa ini rencana anak itu juga?"

Untung saja waktu itu Arga tak langsung percaya dengan tuduhan dari email itu. Ia hampir menghabisi anaknya jika belum mengetahui kebenaran ini.

"Bisa jadi," datar Leo. Dada memburu saat Ayahnya juga memikirkan apa yang ia pikirkan tentang video itu.

"Ternyata dia licik juga," ucap Arga. "Dia mau membalas perbuatanmu dengan cara ngirim video yang diberi alasan palsu biar Papi bisa menghajar kamu, dengan begitu dendamnya bisa tersalurkan lewat Papi."

Leo hanya bergumam pelan. Dirinya kembali tersulut emosi karena fakta tersebut.

"Atau, ada yang ingin mengadu domba pertemanan kalian," ucap Arga lagi.

"Mengadu domba?"

"Iya, gimana kalau kita sudah nuduh Devian sebagai pengirim videonya padahal yang mengirimkan itu memang bukan dia. Itu artinya ada yang orang lain yang ingin menghancurkan kalian. Papi yakin itu bukan email guru, buktinya kamu gak dapat surat panggilan, kan?" jelas Arga.

Dalam hati Leo membenarkan. Sekolahnya memang sangat ketat peraturan, terlihat jelas dari beberapa surat yang telah Lea dapatkan.

Jika bukan guru, lalu siapa yang mengirim video itu. Jika perkiraannya salah tentang Devian, pasti orang yang mengirim video itu juga tengah membencinya.

Tapi siapa?

"Apa mungkin itu Aland?"

Jangan lupa votemen 🌟
Menurut kalian, siapa yang ngirim video itu dan alasan kalian milih dia kenapa?

Btw di sini ada yang mau double up? Aku tunggu sampai vote mencapai 80 😉

Salam
Rega♥️

140520

Bad Twins (Selesai)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum