Chapter 39 (End)

88K 4.5K 889
                                    

Maaf ya gak update kemarin malam karena ada sedikit masalah 😁🙏

Happy Reading ♥️

***
Lea tersenyum lebar, bahkan air matanya sampai menetes sangking bahagianya.

Setelah Rena tau bahwa Leo menyimpan perasaan pada salah satu teman Lea, Ibu dari anak kembar itu seketika merasa antusias hingga mengadakan acara makan malam dadakan agar Lea bisa mengundang temannya itu.

Awalnya, Leo terkejut saat melihat keberadaan Sabrina di sana, berkumpul dengan keluarganya di meja makan.

Saat makan pun Rena sesekali memperhatikan anak laki-lakinya, terlihat begitu gugup namun masih berusaha tetap tenang. Sejenak Rena paham, Leo lemah terhadap perempuan.

Setelah selesai makan, Arga yang memang tak pernah berbasa-basi langsung meminta Leo mengungkapkan apa yang ia rasa pada gadis itu.

Dan untuk pertama kalinya Lea melihat wajah pias sang Kakak. Ia dan Rena sudah terkikik geli, sedang Bina menatap bingung keluarga itu.

Dengan keberanian yang sudah terkumpul begitu lama, dengan jantung yang berdetak tak karuan, dan kening mengerut menahan gemetar.

Cowok itu berdiri dari duduknya, berjalan menghampiri Bina. Meraih tangan gadis itu dengan perasaan tak karuan. Ia tersenyum dalam gugupnya. Perlahan tapi pasti, mulutnya mengeluarkan kata-kata sesuai dengan apa yang ia rasakan saat melihat gadis itu.

Meski mereka jarang berinteraksi, tapi melihat cara Bina memperlakukan adiknya begitu lembut, begitu baik dan memahami Lea. Cowok itu jadi jatuh hati padanya.

Selesai mengatakan semuanya termasuk menyatakan perasaan. Semua mendadak diam, menunggu jawaban Bina dan berharap itu respon yang baik.

Mungkin karena terlalu terkejut, gadis itu tak bisa memproses semuanya dengan cepat. Hingga Leo memanggil namanya baru ia sadar.

Dan sekarang, semua bernafas lega. Termasuk Lea yang sudah girang bukan main. Bina pun ternyata menyimpan perasaan pada sang Kakak.

Masalah Sheila, Leo tau gadis itu berbohong. Ia tak suka padanya, gadis itu hanya sebatas kagum dan mungkin lebih mencoba menyukai Leo.

Sebenarnya Sheila masih memiliki perasaan pada Ken, begitupun sebaliknya. Tapi ego masing-masing sama tingginya hingga Sheila memutuskan untuk mencoba melupakan Ken dengan cara memuja cowok lain.

Lebih tepatnya, Leo hanya pelampiasan gadis itu saja.

Dari sana Lea mengerti dan tak mempermasalahkan hal tersebut. Yang penting sekarang Kakaknya sudah tak sendiri lagi.

"Bina sama Abang emang cocok. Abang harus janji gak bikin Bina nangis. Kalau Abang bikin Bina nangis, Lea juga bakalan nangis!" ancamnya.

Leo tertawa gemas, sedangkan Rena malah terbahak.

"Ancamannya gak bisa yang sereman dikit, apa?" celetuk Rena.

Gadis itu hanya cemberut saja, memeluk sang Ayah meminta pembelaan.

"Renaa," tegur Arga.

"Pi, Mi, Leo antar Bina pulang dulu," izinnya.

"Iya, jalan-jalan dulu juga gak apa-apa. Pasti seru, jalannya kan gak sama Lea lagi," ledek Rena.

"Jalan sama Lea juga seru, kok!" belanya.

Rena mengabaikan putrinya, ia memeluk sebelah tangan Arga yang kosong. "Arga kita jalan juga, yuk?" ajaknya.

"Yahh, Lea sama siapa dong di rumah?" sebalnya. Hanya dirinya yang tak jalan, masa ia ditinggal sendiri. Sudah tau Lea itu manusia paling penakut.

"Ajak Jerry aja," usul Rena.

Bad Twins (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang