Chapter 30

50.8K 4.2K 271
                                    

"Lea?" panggil Leo membangunkan sang adik.

Meski tak tega melihat wajah nyenyak adiknya yang terlihat begitu lelah, tapi tetap saja Leo harus membangunkannya sebab Lea tidak seharusnya di sini. Tidur bersama pria dewasa semacam Jerry, tak akan ada tau apa yang akan terjadi nantinya.

"Le? Bangun, yuk, pulang," bisiknya mengusap pipi halus adik kesayangannya.

Cup

Cup

Leo mengecup kedua kelopak mata yang masih tertutup itu dengan sayang. "Ayo bangun, lanjut tidur di rumah aja."

Lea menggeliat lucu, membuat dirinya semakin tenggelam dalam balutan selimut putih yang tebal.

"Hey, bangun. Kita harus pulang," ucap Leo menahan tangan adiknya yang ingin kembali terlelap.

Rupanya Lea berhasil terganggu oleh pegangan tangan Leo yang menahan kedua tangannya. Terbukti saat sang adik tengah memfokuskan matanya yang masih memburam.

"Abang?" tanya Lea dengan suara serak khas bangun tidur.

Leo tertawa pelan, pasti adiknya itu bingung dengan kehadirannya. "Ayo bangun, kita pulang. Lea harus pamit dulu sama Om Jerry."

Gadis itu mengangguk kemudian bangkit dibantu Leo, ia terduduk sebentar untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya dan turun dari kasur dengan mata redup. Ini sudah sangat malam, wajar jika Lea tak bisa mengembalikan kesadarannya di jam yang seharusnya ia terlelap.

"Loh, ini baju siapa yang Lea pakai?" tanya Leo di sela kekehannya. Jujur saja, orang yang melihat penampilan gadis itu sekarang pasti akan langsung tertawa. Namun, Leo tak ingin adiknya merajuk maka dari itu ia harus berusaha menahan tawanya.

"Baju Om Jerry, Lea gak punya baju ganti soalnya," jawab gadis itu. Matanya memang tertutup, tapi telinganya masih berfungsi dengan benar.

Melihat bagaimana ngantuk nya sang adik, Leo dengan segera menggendong tubuh mungil itu. Bibirnya terus melontarkan pertanyaan agar Lea tak hanyut dalam mimpi lagi.

Ia berjalan ke luar kamar, tangannya meraih ganggang pintu kamar sedang tangan yang satunya menahan tubuh Lea di pelukannya.

Kaki Leo melangkah menuju sofa di mana orang-orang berkumpul. Rena yang pertama kali melihat Leo datang bersama Lea di gendongannya.

Benar apa kata Leo, Maminya pun langsung terbahak menatap penampilan Lea.

"Itu anak siapa? Kenapa kaya gembel, sih? Pakai baju gede amat," ledek Rena mengusap ujung matanya yang berair.

"Abang," lapornya pada Leo saat mendapat ledekan dari Rena.

"Mi," tegur sang Kakak.

Jerry menghela nafas panjang, baru saja ingin melepas rindu dengan gadisnya, tapi batal saat Arga datang dan merusuh. Yang ia pikirkan tadi adalah keluarga Lea harus tau keberadaan gadis itu agar tak sibuk mencari.

"Lea, Om tadi di pukul Papi mu," adu Jerry pada gadis di gendongan Leo. "Jelasin Le, kalau bukan Om yang culik kamu," pintanya.

Mata Lea terbuka dan mengerjap beberapa kali. Tatapannya seketika terarah pada sang Ayah. Bibir itu mengerucut menatap marah pada Arga.

"Om Jerry gak salah, Om yang udah tolongin Lea," jawabnya kemudian cerita mengalir begitu saja, tak ada yang ia tambah dan kurangi. Lea menyampaikan sesuai apa yang ia alami tadi.

"Terus kenapa gak langsung di antar pulang?! Mau cari-cari kesempatan Lo, ya?!" tuduh Rena.

Jerry mengangguk mantap. "Emang," jawabnya terlalu santai.

Membuat Arga kembali tersulut emosi, baru saja ia ingin beranjak menghajar pria itu. Namun, rambutnya ditarik begitu saja oleh sang istri agar tak bergerak.

"Gak usah mulai!" garang Rena.

"Udah, sekarang mending kita pulang, masalah ini selesaikan besok aja. Pasti udah pada capek dari sore nyariin Lea, Lea juga udah ngantuk banget, tuh," lerai Brian. Jika tak begitu, bisa-bisa mereka sampai pagi di sini.

Arga berdiri lebih dulu. "Thanks," ucapnya kemudian berlalu.

Rena mendengus, suaminya memang selalu gengsi jika berterima kasih pada seseorang, apalagi orang itu setengil Jerry.

"Jer, makasih ya udah nolongin Lea. Lain kali jangan curi-curi kesempatan! Gak gue restui Lo baru tau rasa!" ucap Rena.

Jerry hanya cengengesan saja. Mendengar kalimat terakhir Rena yang sepertinya memberikan lampu hijau untuk mendekati anaknya membuat pria itu senang bukan main.

"Lea," panggil Leo membangunkan sang adik di pelukannya. "Pamit dulu sama Om Jerry, jangan lupa bilang makasih."

Gadis itu bergumam saja kemudian turun dari gendongan sang Kakak. Ia berjalan ke arah Jerry dan memeluk erat tubuh proporsional itu.

"Om Jerry makasih ya karena udah tolongin Lea, kapan-kapan kalau Lea diculik lagi nanti Lea telpon Om Jerry aja," ucapnya, terakhir ia memberikan kecupan manis di pipi sang Om.

Senyum Jerry semakin lebar. Meski tak bisa melepas rindu, setidaknya ia mendapat kecupan dari orang tersayangnya.

Cup

Pria itu membalas kecupan Lea tepat di kening. "Sama-sama, ntar Om aja yang culik Lea," candanya.

"Hmm," balasnya masih terlalu nyaman di pelukan Jerry. Matanya terasa enggan terbuka. "Tapi izin dulu sama Papi biar Papi gak cariin," lanjutnya.

Semua dibuat tergelak menatap tak percaya dengan jawaban gadis itu. Lea memang setengah sadar, maklum jika ngelindur.

***
"Loh, Papi sama Mami mau ke mana?" tanya Lea.

Baru pulang sekolah, ia sudah disuguhkan oleh pemandangan orang tuanya yang berpakaian rapi seperti ingin bepergian.

"Mami sama Papi mau ke rumah Oma dulu. Mau kasih surprise ulang tahun Opa, berhubung di sana Mami sama Papi nginap dan Lea sama Leo juga sekolah jadi kali ini kalian gak bisa ikut," jelas Rena.

"Yahh, nginapnya berapa hari?" kecewa Lea.

"Dua hari, Lea baik-baik ya di rumah. Jangan bandel, turuti apa kata Abang," titah Arga mengecup kening putrinya.

"Leo jagain adiknya, kalau bandel gantung aja. Kalau lagi males masak ke rumah Rio, kalian udah Mami titipin ke Alya sama Ian, kok, hehe," ucap Rena. Setelah mengecup pipi anak kembarnya, Rena berlalu menuju ke mobil lebih dulu.

"Jangan buka kunci gudang," pesan Arga pada anak laki-lakinya.

Leo mengangguk patuh kemudian berlalu menyusul sang istri.

"Emang di gudang ada apa?" kepo Lea.

Leo menggeleng. "Gak ada apa-apa."

Mata Lea menyipit curiga memandang punggung Kakaknya yang semakin menjauh. Ada yang Leo dan Ayahnya sembunyikan.

Sepertinya Lea harus memeriksanya sendiri ke gudang.

Jangan lupa votemen 🌟
Aku mau kasih target, kalau vote bisa mencapai 85 aku up lagi. Langsung detik itu juga😂

Karena aku baik, jadi aku mau kasih bocoran 😂

Di chapter selanjutnya Lea sama Leo bakalan berantem😂 kalian juga bakalan tau gimana Leo yang sebenarnya 😁 penculik Lea juga bakalan terungkap😋. Oke segitu aja, vote kalian aku tunggu ya 😊

Salam
Rega♥️

180520

Bad Twins (Selesai)Where stories live. Discover now