"Berhenti main main! Gue pengen serius." Tukas Aldi dengan wajah seriusnya, tanpa ada sedikit unsur candaan. Ia nampak sedikit gusar sebab wanita dihadapannya ini tak pernah menganggap ucapannya serius.
Nida sedikit ketakutan saat laki laki didepann...
FOLLOW AKUN IG CERITA NIDA OKE, ITU AKUN RP BUAT SEMUA MEMBER, ALL IN ONE JADINYA OKE. INI USERNAME IG NYA : @in_nida_wp28 Follow ya. Kalau bisa follow juga akun author ehe
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari yang indah, namun menjadi hari yang buruk baginya. Dia, Nida Aprilla Deova. Merasakan pengkhianatan besar hari ini. Sungguh kejutan luar biasa hebat di hari Anniversary ke-2 tahun hubungannya dengan lelaki yang sedang menggandeng tangan perempuan lain. Alex Guatam, lelaki yang masih menyandang status sebagai kekasihnya itu berkhianat. Sejak kapan? Hubungan mereka sudah bukan hanya hitungan bulan tapi hitungan tahun lamanya.
Semudah itukah Nida dibohongi? Sudah berapa lama hubungan Alex dengan perempuan itu? Apa lagi yang tidak Nida ketahui tentang Alex. Tidak mungkinkan hubungan yang terjalin selama tiga tahun dengan diri masing masing saja berbohong, Nida kira ia telah mengenal Alex lebih dari siapapun. Kepercayaannya pada Alex mungkin terlalu besar dan polos.
Lihat, di depan sana Alex yang selalu Nida puja, yang selalu Nida banggakan ternyata sama sama liciknya, sama sama menyakitkannya.
Selingkuh akankah hal itu menjadi solusi terbaik dalam sebuah hubungan yang mulai renggang? Atau malah menjadi sebuah bencana. Tidak, mungkin saja hubungan itu renggang karena memang sudah berselingkuh.
Otak Nida terus berputar, hati kecilnya ingin sekali memaafkan Alex. Namun, pikirannya mulai panas. Sebagian besar kepercayaannya pada Alex hilang.
Untuk mempercayai orang lain membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi kehilangan kepercayaan itu bahkan cukup hitungan detik saja.
Nida merasakan matanya mulai memanas, dadanya juga terasa sesak. Tangannya beberapa kali ia pukul kan pada dadanya yang terasa sesak. Ia merasa lututnya lemas, tak kuat menahan beban tubuhnya. Namun, sebisa mungkin ia bertahan agar tidak ambruk.
Sungguh Nida sungguh sangat ingin kembali percaya. Namun, setelah apa yang mata kepalanya lihat tadi ia sungguh sulit menyangkal nya.
tangannya gemetar meraih handphone dalam saku rok birunya. Menekan sebuah kontak untuk melalukan sebuah panggilan suara.
Tatapan matanya tak lepas dari dua manusia dihadapannya. Nampak Alex yang sedang mengambil handphone nya dalam saku jaketnya dan menjauh dari perempuan yang sedari tadi bergandengan dengannya.
"Ya, sayang ada apa? aku kan udah bilang kita rayain nya ntar malem." Suara Alex nampak tenan.
Nida tersenyum miris mendengarnya. Masih bisanya Alex memanggilnya 'sayang' setelah apa yang telah dilakukannya.
