BAGIAN 12

110 10 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aldi berjalan keluar dari minimarket dengan membawa buah apel segar untuk ia jadikan sebagai buah tangan. Hari ini Aldi berniat untuk menjenguk masa depannya. Ya, siapa lagi kalau bukan Nida. Bagi Aldi, Nida sudah menjadi calon masa depannya kelak.

Untung saja setelah dari rumah sakit itu Aldi yang mengantarkan Nida pulang kerumahnya, jadi ia bisa tahu letak rumah wanita idamannya itu.

Ah, jika dipikir pikir baru kali ini Aldi benar benar niat menjenguk seorang wanita. Dan jika dipikir ulang, Aldi memang benar benar bucin pada seorang Nida. Lihat saja saat ini, Aldi berjalan menuju tempat dimana motor nya terparkir dengan menenteng sebuah kantung plastik, ia berjalan sambil senyum senyum tak jelas membuat kedua pipinya ikut naik. Sangat gila.

"Ayang mbeb Nida, my honey sweety ulala uyey Babang Al yang ganteng bentar lagi datang. Tungguin Abang ya neng." Aldi segera memakai helm nya dan segera menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

Disepanjang jalan, Aldi sudah seperti orang gila. Ya, main sapa sana sini, berteriak tak jelas, salip sana salip sini, dan sesekali bernyanyi. Benar benar gila.

Mata Aldi menatap sepasang manusia yang sedang berboncengan didepannya, awalnya ia berpikir kalau itu adalah sepasang kekasih hingga niat jahil muncul dalam pikirannya.

Aldi perlahan melajukan motornya mendekati motor korban kejahilannya itu, dengan gerakan cepat Aldi mensejajarkan laju motornya dan dengan santainya ia meraih lengan wanita yang menjadi incarannya itu.

Wanita itu terkejut dan langsung mengalihkan perhatiannya pada Aldi. bukannya minta maaf Aldi malah mengedipkan sebelah matanya dan segera melepas genggaman tangannya.

Wanita itu hanya diam membisu dengan pipi yang merona, ia segera mengalihkan pandangannya kearah lain tidak ingin melihat wajah tampan seorang Aldi.

Entahlah, sepertinya Aldi sedang tidak beruntung. Sebelum Aldi menjauhkan motornya, sang pengemudi yang membonceng wanita itu telak menyadari keberadaan Aldi.

"Heh apa kamu senyum senyum pada anak saya!" Teriak si pengemudi, membuat perhatian Aldi teralihkan. Terkejut, tentu saja Aldi terkejut.

Aldi dengan cepat menelan ludahnya, sepertinya ia akan menjadi bulan bulanan sibapak berkumis itu.

"MINGGIR KAMU!" Teriak bapak bapak itu lagi dengan garang.

"Maaf pak, anaknya kecantikan!" Bukannya menepi Aldi malah berteriak sembari menambah kecepatan sepeda motornya, ya Aldi melarikan diri.

Setelah dirasa sudah jauh, Aldi sekarang bisa dengan santai membawa motor nya menuju kediaman Nida. Aldi tak henti henti nya merutuki kebodohannya, ia teringat kejadian tadi dan hal itu membuatnya senyum senyum tak jelas.

Aldi membelokkan arah motornya, tepat diujung jalan sana adalah rumah milik Nida. Entah mengapa sekarang Aldi merasa gugup dan malu padahal ini bukan kali pertamanya ia bertandang ke rumah wanita seorang diri.

NIDA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang