BAGIAN 31

75 6 0
                                    

"Sudah ayah katakan, kamu berangkat diantar pak Dudun tidak ada penolakan jika kamu ingin ikut acara kemah!" Gertak tuan Devan ketika Nida terus saja menolak dan membantah.

"Nida kan mau bareng sama temen yang lain.. Ayah gak pengertian." Nida tetaplah Nida sekali menolak ia akan tetap menolak.

Tuan Devan menatap putri gusar, ia menarik nafas dalam sambil memijit pelipisnya pusing karena berdebat dengan Nida. Nida selalu saja bisa mencari alasan lain, sikapnya tidak beda jauh dengan Devan sendiri.

"Nida..." Lirih Devan mulai pasrah.

"Ayah! Tuan Devan Deova. Kalau Nida dianter nanti Nida ketauan kalau Nida anaknya ayah pemilik perusahaan besar."

Bukannya Devan ingin mengekang Nida, bukan. Devan hanya takut, takut terjadi suatu hal yang buruk mengingat dirinya memiliki banyak pesaing bisnis dan bisa saja persaingan itu berimbas pada Nida.

"Diawasi pak Dudun atau gak sama sekali." Final Devan.

Nida menatap Devan lesu, semakin keras Nida semakin keras juga Devan padanya.
Tidak ada pilihan lain, tapi Nida akan tetap pergi sendirian tanpa pak Dudun.
Nida beranjak dari tempatnya menuju kamarnya.

Ada notifikasi berbunyi, Nida segera mengecek siapa yang mengirimnya pesan itu.

@Aldihanj :
Pacar
mana pacar
Wei
udah tidur?
yaudah tidur gih
tidur ya sayang
jangan lupa bangun tapi ya..
aku mau cerita
tapi kamunya udah ngebo

@Ndaaprill :

Gak usah spam!
Mau crta apa?

@Aldihanj :
G

apapa, tidur. Besok mulung:v

@Ndaaprill :
Makin lama Lo makin gila!

@Aldihanj :
Gila aku karena kamu😚

@Ndaaprill :
Jijik tau Al_-

@Aldihanj :
Romantis dikit kek Nid, gak pas ketemu gak pas dichat tetep aja jutek.. tapi gemesin😘

@Ndaaprill :
Trus gue mesti gimana?
Bilang wow?

@Aldihanj :
Bilang aku sayang kamu><

@Ndaaprill :
Kok lo alay sih?

@Aldihanj :
Apa susahnya manggil kamu??!
Heh!

@Ndaaprill :
Ogah:)

@Aldihanj :
ok

@Ndaaprill :
ya

NIDA ( END )Where stories live. Discover now