BAGIAN 35

76 6 0
                                    

"GUE SAYANG SAMA LO! NIDA APRILLA DEOVA!" Teriak Aldi diujung tebing.

Hembusan angin membuat suasana menjadi sangat alami. Dari atas sini, Nida dapat melihat segala keindahan alam.

"Apaan sih lo? Jangan teriak teriak gitu!" Larang Nida dengan cepat.

"Gapapa lagi, biar kamu tau kalau aku ini beneran sayang dan jatuh sama kamu." Aldi menatap Nida tulus dengan senyuman yang tulus juga.

Melihat Aldi tersenyum seperti ini membuat Nida teringat akan kejadian tadi, dimana Aldi tersenyum untuk wanita lain dihadapannya. Dan karena itu Nida menurunkan pandangannya.

"Heh, kenapa?" Tanya Aldi.

"Aku boleh minta sesuatu?" Tanya Nida ragu.

Melihat Nida yang nampak enggan meminta itu membuat Aldi tak dapat menolak, "Apa? Bakal aku lakuin asal jangan loncat dari tebing ini aja." Balas Aldi cepat.

"Kalau aku maunya kamu loncat gimana?" Tanya Nida menantang.

"Jangan, kalau aku mati gimana? nanti kamu kangen, mending kalau pas loncat mendaratnya diatas trampolin, lah ini diatas batu. Pokoknya jangan, aku takut kamu sedih." Ucapan Aldi benar benar lembut dan berhasil membuat Nida terbuai, apalagi tingkah Aldi yang manis ini semakin membuat Nida jatuh kedalam pelukannya.

"PD banget sih," Nida terkekeh perlahan.

"Harus dong, jadi apa yang kamu mau?" Tanya Aldi lagi.

"Aku,... Jangan kasih senyuman kamu ke cewek lain, jangan bersikap manis ke cewek lain, apa kamu bisa?" Tanya Nida dengan nada yang rendah.

Mendengar permintaan Nida barusan tentu saja membuat hati Aldi menghangat dan berbunga.

"Kasih aku alasan." Ujar Aldi sambil terus tersenyum.

"Karena aku gak suka." Balas Nida cepat.

"Kalau aku tetep lakuin itu?" Tanya Aldi lagi.

Bukannya jawaban yang Nida dapatkan ia justru malah mendapat pertanyaan lagi dari pria ini. Dengan malas Nida melepaskan genggaman lengan Aldi pada tangannya.

"Tau deh ah gue gak peduli lagi." Ucap Nida dengan nada acuhnya.

Bisa bisanya Aldi membuatnya kesal, bukannya segera menjawab malah membuat Nida malu. Tapi hal itu lah yang Aldi inginkan, membuat Nida kesal adalah hal yang paling ia sukai.

"Iya iya sayang, gak bakal. Cie pacar cemburu," Goda Aldi malah semakin membuat Nida kesal dan salah tingkah.

Nida tidak memperdulikan, ia hanya peduli pada gengsinya. Susah payah Nida menahan diri untuk tidak menghajar pria dihadapannya ini karena rasa kesal.

Dering telpon Aldi berbunyi nyaring, membuat kedua orang itu mengalihkan pandangan mereka pada asal bunyi. Dengan cepat Aldi merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya dengan cepat Aldi mengangkat panggilan itu.

Saat Aldi sedang sibuk berbicara dengan seseorang diseberang sana, kaki Nida melangkah maju mendekati bibir tebing yang curam. Nida hanya ingin melihat ada apa dibawah sana. Aldi yang melihat Nida berdiam dipinggir tebing membuat Aldi sedikit was was.

"Jangan terlalu depan Nid!" Peringatan dari Aldi mebuat Nida langsung membalikan badannya.

Nida hanya mengangguk, tapi masih diam ditempatnya.

Saat setelah Aldi selesai menerima telfon, Aldi langsung berjalan menghampiri Nida dengan tatapan tajamnya. Tatapan itu membuat Nida terhenyak sedikit, kenapa Aldi menatapnya dengan tajam dan tatapan itu membuat Nida berkhayal.

NIDA ( END )Where stories live. Discover now