BAGIAN 38

64 5 0
                                    

"Kenapa gak ngabarin dulu kalau mau kesini?" Tanya Nida memecah keheningan. Sumpah sedari tadi Aldi malah asik sibuk bermain dan bermanjaan dengan Bebi.

Nida geram, sedari tadi ia malah terkacang oleh Aldi.

"Gabut gue dirumah cuma berdua sama si Bebi." Balas Aldi singkat.

Lalu? Apa bedanya jika berada dirumah nya sendiri?
Toh, disini pun Aldi malah asik bermain bersama Bebi.

"Pulang gih!" Titah Nida acuh.

Aldi menoleh, menatap Nida dalam. "Ngusir?" Tanya Aldi heran.

Nida menggeram keras. "Percuma disini juga kalau daritadi gue malah dikacangin!" Pekik Nida tajam.

Aldi tertawa mendengar ucapan Nida barusan, tawa Aldi begitu nyaring dan keras.

"JANGAN BERISIK! ZYFA TIDUR!"

Teriakan Dino mampu membuat Aldi langsung mengatupkan mulutnya, raut wajahnya juga langsung mendatar tidak menurun, ehe.

"Gila." Nida menatap Aldi sinis.

"Jalan yuk, disini ada setan." Ujar Aldi pelan.

"Setan?" Tanya Nida heran.

"Om kamu. Heheh" Aldi kembali tertawa.

"SAYA BUKAN SETAN!" Lagi dan lagi Dino menyambar dari arah ruang keluarga.

"Om jangan berisik!" Teriak Nida membalas ucapan Dino.

Tidak ada lagi sahutan dari Dino.

Aldi menatap Nida dalam, begitupun Nida. Keduanya terus memandangi satu sama lain.

"Jadi jalan gak?" Tanya Aldi tenang.

Nida mengangguk, "Tunggu bentar aku izin ke ayah sama om Dino dulu." Ucap Nida tenang.

"Hah? Om Devan juga ada dirumah?" Tanya Aldi.

"Iya, tapi ayah lagi istirahat setelah pulang dari luar kota kemarin. Yaudah tunggu bentar ya." Nida langsung pergi menuju kedalam.

Dan saat ini, Aldi tengah berdoa dalam hati agar Dino tidak kembali datang menghampirinya.
Iya, semoga saja.

Nida berjalan, mengetuk pintu kamar Devan lalu masuk tanpa menunggu sahutan Devan.

Kaki Nida melangkah masuk kedalam, ia mendapati Devan tengah meringkuk diatas kasur, selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Nida yang khawatir mulai berjalan mendekati tubuh Devan.

"Ayah..." Panggil Nida lembut.

Devan menyibak selimutnya kemudian menatap Nida dengan tenang. Devan hendak bangkit dari tidurnya, namun menahan tubuh Devan.

Punggung tangan Nida perlahan menyentuh dahi Devan, suhu tubuh Devan sangat panas. Devan demam.

"Ayah tidak apa apa." Ujar Devan lirih.

Panik, tentu saja Nida panik. Nida kesal saat Devan mengatakan baik baik saja. Tanpa banyak bicara lagi, Nida segera memanggil Dino dan Salma.

"Om Dino! Tolongin! Om! Tante!" Teriak Nida gelagapan.

Teriakan Nida yang memanggil nama Dino membuat Dino langsung menghampiri Nida, dan bukan hanya Dino yang bergegas mendatangi Nida, namun Salma dan Aldi juga ikut berlari.

"Ayah demam, Nida takut ayah kenapa kenapa." Jawab Nida cepat saat Dino bertanya.

"Yaudah sekarang bawa ayah kamu ke rumah sakit, om siapkan mobil dulu."

"Pake mobil Aldi aja om, Tante, Nid."

Semuanya mengangguk cepat, dan langsung bergegas.

Saat setelah Devan berhasil masuk kedalam mobil, Dino kembali bersuara.

NIDA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang