00. Who Is He?

15.3K 941 485
                                    

"kamu gak malu bicara sama aku?"
~Renjun~

|
|
|

"Saerin, Ada yang nyari lo tuh"

Aku menoleh ketika mendengar suara yeji teman sekelas ku. Siapa yang mencari ku? Pak Namjoon? Tidak mungkin karna Tes tulis Matematika ku sudah di kumpulkan.

Mengakhiri segala terkaan tentang orang yang mencari ku, aku langsung bangkit meninggal kan Alat tulis yang masih berserakan di meja ku. Pasti Somi akan marah.

Di depan kelas ada seorang gadis angkatan ku, berambut Pink sebahu. Padahal di sekolah ini ada aturan tidak boleh mewarnai rambut atau nanti namanya tercatat di Red book (Buku merah yang khusus untuk mencatat nama pelaku pelanggaran di sekolah).

"Ada apa kak Nakyung? "

Tanpa basa basi aku langsung bertanya pada oknum di depan ku.


Lee Nakyung, Kakak ku.


Nakyung menatap ku datar lalu meroling eyes, perlu di ketahui aku dan Nakyung tidak memiliki hubungan yang baik seperti saudara pada umumnya.

Karna dia sangat membenci ku. Entah apa itu alasan nya aku tidak pernah tau. Aku? Sedikit membenci nya karna dia sangat menyebalkan. Perusak, pengatur, dan pengganggu.

"Kak Taeyong nitip ini buat lo, nih gue bukan babu asal lo tau! "

Nakyung melempar benda kotak yang terbungkus itu padaku. Oh, Kak Taeyong adalah kakak lelaki ku. Dia Anak pertama, dan sudah Kuliah.

" Dih, kok ngegas nya ke gue sih. Tau ya gue bomat aja bocah kayak lu emang masih labil"

Perkataan itu memang tidak sopan untuk ukuran sesama saudara, apalagi Nakyung adalah kakak ku.
Tapi, itu sudah menjadi hal biasa di antara kami. Bahkan Nakyung tak segan mengumpat ku dengan cara mengabsen binatang.

"Dih, anjing ya Lo ! " Suara Nakyung membuat beberapa murid yang lalu lalang memerhatikan kami.

Aku mengibaskan tangan ku" Udah lah gak ada waktu buat baku hantam. Udah sana lo dugong"

Nakyung sudah ancang-ancang ingin menamparku, namun berhasil aku tahan tangan nya. ah! Aku sangat malas.

"Ck, gue lagi gak ada waktu buat Ribut sama lo. Nanti aja kita lanjutin di rumah" Ucap ku santai sambil menghempas kan tangan nya.

Nakyung mengumpat ku, aku hanya berjalan santai meninggalkan Nakyung.

"Si Nakyung lagi? "

"Anjir lah, ngagetin tau"

Pelaku hanya terkekeh melihat kekagetan ku. Jeon Somi-Sahabat ku sejak sekolah menengah. Mungkin pada dasar nya sifat kami berbanding balik.

Aku yang santai, tidak suka berisik,bringas. Dan, somi yang bawel ketika melihat ku melakukan kesalahan walau sekecil biji nasi pun. Namun, Justru hal itu menjadi kan kami saling melengkapi.

Beautiful Life || Huang Renjun [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon