CHAPTER 23: Situation

450 91 87
                                    

"Aku terus menceritakan tentang kamu dan aku kepada bintang, tanpa sadar kalau kita saling terhalang masa depan."

-Daniel A.


"Lucas?" Annie menengadahkan kepalanya karena cowok itu terlalu tinggi.

Cewek itu mengerutkan alisnya. Apa yang membawa Lucas kesini? Tapi mencoba berpikir positif, Annie hanya mengira mungkin Lucas ingin bertemu dengan Daniel.

Tentu saja, alasan itu maksud akal bagi Annie. Lagi pula keduanya memang sahabat dekat bukan?

Annie membenarkan rambutnya yang agak kusut akibat diacak Lucas.

"Hai bocah bebek gila, nyasar ya?" Lucas tertawa kecil setelahnya.

Air muka Annie berubah cemberut. Namun itu tidak menghentikan Lucas dari tawanya, justru ia malah makin gemas karena wajah Annie benar-benar seperti perempuan malang yang tersesat.

"Gak lucu," balas Annie karena merasa malu ditertawai.

"Yaudah yaudah," jawab Lucas kemudian hening melintasi mereka dalam sekejap.

Karena tak tahan dengan suasana hening seperti ini, Lucas mulai membuka suara. Namun baru hendak membuka bibir, tuturannya terpaksa tertahan saat mendengar derap langkah seseorang yang tak asing lagi. Juga suara seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah Daniel yang tengah mencari Annie.

Senyum Lucas tak luput dari wajahnya. Cowok itu meraih rambut Annie kemudian mengelusnya pelan. "Bye!"

"Eh-!" Hanya dengan begitu Lucas pergi menjauh meninggalkan Annie.

Annie semakin bingung dengan aksi Lucas. Bukannya dia mau bertemu dengan Daniel? Kalau begitu.. untuk apa ia kemari?

Annie tersentak saat seseorang menepuk pundaknya pelan. Sontak Annie menoleh kebelakang dan menemukan sesosok pria yang ia tengah cari sejak tadi.

Tanpa aba-aba cewek itu melangkah maju dan memeluk Daniel.

Daniel pun terkejut, namun sedetik kemudian ia merasakan kehangatan dari cewek itu. Lantas Daniel mengangkat tangannya ke udara, bermaksud memeluk Annie balik namun entah kenapa tangan itu hanya melayang di udara.

Tidak lama kemudian Annie menjauhkan tubuhnya dari Daniel. Tidak sadar dengan perbuatannya barusan dan spontan meminta maaf karena refleksnya. "Oups, sorry gak sengaja."

Cewek itu terkekeh, menunjukkan deretan gigi putihnya yang rapi.

"Kamu ngapain di sini? Bukannya tadi aku bilang tunggu di tempat tadi?" tanya Daniel mengalihkan pikirannya sebelum wajahnya menunjukkan semburat merah.

"Nyasar," jawab Annie singkat karena memang benar tadi ia mengejar seekor itik sampai tak sadar kakinya melangkah sendiri.

Daniel mendesah pelan. "Gak ketemu siapa-siapa kan?"

Annie terdiam sebentar kemudian menjawab. "Enggak."

Kok gue boong ya? Ngapain gue boong? Harusnya bilang gak ya tadi Lucas dateng? Tapi kalau aku bilang.. dah lah gak usah nanti jadi panjang.

Tapi gue jadi boong.

Terus gimana dong?

Yaudah lah ya boong kecil doang.

"Annie!" Daniel memanggilnya lebih kencang kali ini.

"Hah?" Lagi-lagi Annie terkejut.

"Nyimak kalau orang lagi ngomong. Kita balik, aku ada urusan. Maaf gak bisa lama-lama sama kamu."

My Annoying GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang